25 Ton Tin Slag Keluar dari Smelter SBS yang Disegel Kejagung, Peran Robert Indarto Dipertanyakan

Smelter SBS Disegel Kejagung, 25 Ton Tin Slag Diduga Tetap Dikirim ke Jawa Tengah

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Robert Indarto, Direktur PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), yang telah divonis 8 tahun penjara dan dikenai denda hampir Rp2 triliun atas kasus korupsi tata niaga timah, kembali menjadi sorotan. Ia disebut sebagai pemilik 25 ton tin slag yang diamankan polisi. Bahkan, meskipun smelter SBS telah disegel oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), dugaan pengiriman barang ilegal tetap terjadi. Rabu (21/5/2025)

Menurut sumber terpercaya, barang berupa tin slag yang berhasil diamankan di Polsekwas Pelabuhan Pangkalbalam berasal dari smelter milik Robert Indarto.

banner 336x280

“25 ton tin slag tangkapan Polsekwas Pelabuhan Pangkalbalam itu keluar dari smelter SBS di Pangkalbalam. Anehnya, smelter milik Robert Indarto sudah disegel Kejagung tapi bisa kirim barang,” ungkap sumber tersebut dilansir dari bangkaindependent.com, Selasa (20/5/2025).

Tidak hanya itu, Kejagung juga memeriksa istri Robert, ECS, dan sekretaris pribadinya, IML, yang berstatus sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi besar senilai Rp300 triliun. Meski saat ini Robert berstatus narapidana, aktivitas bisnisnya diduga tetap berjalan dengan bantuan orang kepercayaannya, yakni seorang pria bernama H Udin.

“Orang kepercayaan dia (Robert) adalah H Udin yang mengatur pengiriman 25 tin slag yang hendak menyeberang menggunakan kapal roro tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta,” tambah sumber tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, media masih berusaha menghubungi Robert Indarto dan H Udin untuk melakukan verifikasi lebih lanjut terkait dugaan tersebut.

Penangkapan Barang Diduga Ilegal

Sebelumnya, gabungan Unit Intelkam dan Unit Reskrim Polsekwas Pelabuhan Pangkalbalam mengamankan dua unit mobil Colt Diesel Truk yang mengangkut barang rongsokan besi diduga slag timah atau abu back house tanpa dokumen. Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (19/6/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

Barang ilegal ini rencananya akan diangkut menggunakan kapal roro dari Pelabuhan Pangkalbalam ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dua mobil yang diamankan adalah Colt Diesel Truk kuning dengan nomor polisi B 9209 PYV dan BN 8929 PV. Sopir mobil pertama diketahui bernama Idcham (52), sedangkan sopir mobil kedua, Asep, tidak berada di lokasi saat penangkapan.

Polisi juga mencatat bahwa barang muatan berasal dari smelter SBS di Ketapang, sesuai pengakuan sopir Idcham.

“Barang tersebut tidak dilengkapi dokumen apa pun dan diambil dari smelter SBS Ketapang. Untuk kepemilikan barang tidak tahu, tetapi tujuan pengiriman barang muatan tersebut akan dilakukan pengiriman ke daerah Jawa Tengah dan barang tersebut akan dijemput langsung oleh Sdr. Daud yang berada di Jakarta,” ujar Idcham saat diperiksa.

Sementara itu, ekspedisi pengiriman menggunakan Aneka Trans Logistik, namun detail lebih lanjut mengenai peran perusahaan ini dalam pengiriman barang ilegal masih dalam proses penyelidikan.

Smelter yang Sudah Disegel

Smelter SBS di Pangkalbalam diketahui telah disegel oleh Kejagung dalam kaitannya dengan kasus korupsi tata niaga timah. Namun, fakta bahwa barang ilegal masih bisa keluar dari smelter ini menimbulkan pertanyaan besar terkait pengawasan dan potensi pelanggaran hukum lainnya.

Kasus ini juga memperlihatkan bagaimana aktor utama seperti Robert Indarto tetap dapat mengelola bisnisnya meski berada di balik jeruji besi. Hal ini menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap aset dan operasi bisnis milik narapidana yang terkait kasus korupsi besar. (Sumber: Bangka Independent, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *