Boeing 787 Jatuh di Gujarat: Satu Korban Selamat Bagikan Detik-Detik Mengerikan

Ramesh Viswashkumar, Satu-Satunya Penumpang yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat Air India

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Jakarta) – Kota Ahmedabad, India, dikejutkan dengan tragedi memilukan pada Kamis (12/6/2025) ketika sebuah pesawat Air India dengan tujuan London jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas. Sebanyak 241 dari 242 orang yang berada di dalam pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner itu tewas, menyisakan satu korban selamat, Ramesh Viswashkumar, seorang warga negara Inggris keturunan India. Jumat (13/6/2025)

Pesawat tersebut jatuh di area pemukiman padat penduduk, tepatnya di dekat Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, menghantam asrama mahasiswa B.J. Medical College. Tragedi itu terjadi saat waktu makan siang, menyebabkan kerusakan besar dan menimbulkan korban jiwa dari warga sekitar.

banner 336x280

Ramesh Viswashkumar, korban selamat berusia 40 tahun, memberikan kesaksian yang menggambarkan detik-detik mengerikan kecelakaan tersebut. Ia duduk di kursi 11A saat pesawat mengalami ledakan.

Dalam wawancara dengan Hindustan Times, Ramesh menyatakan, “Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara ledakan keras, dan pesawat langsung jatuh. Semua terjadi begitu cepat. Saat saya bangun, saya melihat mayat di sekeliling saya. Saya ketakutan, berdiri, lalu lari. Potongan pesawat berserakan. Seseorang memegangi saya dan membawa saya ke ambulans.”

Namun, ia juga menyampaikan kekhawatirannya atas keberadaan saudaranya, Ajay, yang duduk di baris berbeda. “Tolong bantu saya menemukan dia,” pintanya dengan suara gemetar.

Hingga Kamis malam, polisi melaporkan telah menemukan sedikitnya 204 jenazah. Selain itu, lebih dari 50 orang mengalami luka-luka dan dirawat di berbagai rumah sakit.

Tragedi ini turut merenggut nyawa Vijay Rupani, mantan Kepala Menteri Negara Bagian Gujarat, yang juga berada di dalam pesawat. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Federal India, C.R. Patil.

Menurut Air India, pesawat tersebut mengangkut 217 penumpang dewasa, 11 anak-anak, dan 2 bayi. Dari jumlah total 242 orang, 169 di antaranya adalah warga negara India, 53 warga Inggris, 7 Portugal, dan 1 warga Kanada.

Lokasi jatuhnya pesawat menyisakan pemandangan memilukan. Serpihan badan pesawat tersebar di area pemukiman, termasuk bagian ekor yang tersangkut di atas atap asrama mahasiswa. Pesawat juga menghantam langsung ruang makan asrama mahasiswa kedokteran B.J. Medical College, di mana banyak mahasiswa tengah makan siang.

Ramila, seorang ibu dari mahasiswa yang berada di lokasi, menceritakan, “Anak saya sedang makan siang di asrama saat pesawat jatuh. Dia selamat dan sempat menelepon saya. Dia melompat dari lantai dua dan mengalami beberapa luka.”

Sekretaris kesehatan negara bagian, Dhananjay Dwivedi, menyampaikan bahwa keluarga korban diminta memberikan sampel DNA untuk membantu proses identifikasi jenazah.

“Sejumlah warga di sekitar lokasi juga turut menjadi korban, karena pesawat jatuh di area padat penduduk yang mencakup asrama, rumah staf, dan kawasan pemukiman,” ujarnya.

Pesawat yang mengalami kecelakaan adalah Boeing 787-8 Dreamliner, sebuah pesawat modern yang mulai terbang komersial pada 2011. Pesawat ini pertama kali terbang pada 2013 dan diserahkan kepada Air India pada Januari 2014.

Kecelakaan ini merupakan insiden fatal pertama yang melibatkan model Dreamliner, menurut data dari Aviation Safety Network.

Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat tersebut lepas landas pukul 13:39 waktu setempat dari landasan pacu 23 dan sempat mengirim sinyal Mayday sebelum hilang kontak.

Rekaman video menunjukkan pesawat terbang rendah di atas kawasan permukiman sebelum jatuh dan memicu kobaran api besar. Anthony Brickhouse, seorang konsultan keselamatan penerbangan AS, mencatat bahwa roda pendarat pesawat masih dalam posisi terbuka dalam video tersebut.

“Jika Anda tidak tahu apa yang terjadi, Anda akan mengira pesawat itu sedang mendekati landasan,” ungkapnya.

GE Aerospace, produsen mesin pesawat, telah mengirim tim ke India untuk menganalisis data kokpit. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) juga menyatakan akan memimpin tim penyelidik dari AS untuk membantu investigasi di India.

Sementara itu, saham Boeing anjlok 5% setelah kecelakaan ini, menambah beban perusahaan yang masih berupaya memulihkan reputasinya setelah serangkaian krisis sebelumnya.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan duka mendalam atas insiden ini.

“Gambar-gambar dari lokasi kejadian sangat menghancurkan,” ujarnya.

Raja Charles juga telah menerima pembaruan rutin mengenai insiden ini.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan tengah bekerja sama dengan otoritas India untuk membantu proses identifikasi dan memberikan dukungan kepada warga negara Inggris yang menjadi korban.

Air India, yang kini berada di bawah Tata Group, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ketua Tata Group, N. Chandrasekaran, mengumumkan akan memberikan kompensasi sebesar 10 juta rupee (sekitar Rp1,9 miliar) kepada keluarga korban meninggal. Tata Group juga akan menanggung semua biaya medis bagi korban luka-luka dan membantu pembangunan kembali asrama mahasiswa yang hancur akibat kecelakaan.

Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel sempat ditutup sementara pascakecelakaan, namun kini telah kembali beroperasi dengan penerbangan terbatas. Adani Group, pengelola bandara tersebut, menyatakan telah bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dan memberikan dukungan langsung kepada keluarga korban.

“Kami memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban di lapangan,” kata Gautam Adani, ketua Adani Group.

Perdana Menteri India Narendra Modi, yang berasal dari Gujarat, menulis di platform X, “Tragedi di Ahmedabad membuat kami terkejut dan sedih. Ini sungguh memilukan.”

Tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan penerbangan. Proses investigasi yang tengah berlangsung diharapkan dapat memberikan jawaban atas penyebab kecelakaan ini dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. (Sumber: CNBC Indonesia, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *