KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus berupaya memperluas pangsa pasar ekspor hasil perikanan, khususnya udang, yang selama ini menjadi komoditas unggulan daerah. Setelah menembus pasar Amerika Serikat, kini Babel membidik peluang ekspor ke Arab Saudi, yang dinilai memiliki prospek menjanjikan sekaligus mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah. Senin (22/9/2025)
Kepala Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kepulauan Babel, Dedy Arief Henriyanto, mengungkapkan bahwa saat ini unit pengolahan perikanan di Babel sudah mendapatkan platform number ekspor dari pemerintah Arab Saudi. Dengan adanya izin tersebut, jalan untuk masuk ke pasar Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, semakin terbuka lebar.
“Alhamdulillah, saat ini unit pengolahan perikanan di Kepulauan Babel sudah mendapatkan platform number ekspor dari Arab Saudi. Artinya, peluang ekspor produk perikanan Babel, terutama udang, semakin terbuka luas,” ujar Dedy di Pangkalpinang, Minggu (21/9).
Menurutnya, Arab Saudi dapat menjadi pasar alternatif selain Amerika Serikat yang selama ini menjadi tujuan utama ekspor udang Babel. Setiap tahunnya, rata-rata ekspor udang Babel ke AS mencapai 15.000 hingga 20.000 ton. Dengan tambahan pasar baru, ia optimistis angka tersebut akan meningkat signifikan.
“Kemungkinan besar Arab Saudi menerima produk udang Babel sebagai alternatif negara tujuan ekspor selain Amerika Serikat,” katanya.
Dedy menjelaskan, kendati volume ekspor sudah tinggi, Babel masih menghadapi kendala infrastruktur. Saat ini, seluruh ekspor udang masih dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta karena Babel belum memiliki pelabuhan khusus ekspor. Kondisi ini membuat biaya logistik cukup tinggi, sehingga diperlukan terobosan agar Babel bisa memiliki pelabuhan ekspor sendiri.
“Selama ini ekspor udang Babel dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, karena memang kita belum punya pelabuhan khusus ekspor di daerah,” ujarnya.
Meski begitu, mutu dan kualitas udang Babel tidak pernah dipermasalahkan oleh negara tujuan ekspor. Hingga kini, tidak ada kasus penolakan udang Babel di pasar internasional karena komoditas ini sudah memenuhi standar mutu.
“Kami sudah menginventarisasi ke seluruh petambak dan suplier udang di Babel, dan sampai saat ini tidak pernah ada kasus penolakan dari negara tujuan ekspor. Ini bukti bahwa kualitas udang Babel terjamin,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Babel, Hidayat Arsani, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan ekspor perikanan, termasuk udang. Menurutnya, ekspor udang dapat menjadi motor penggerak perekonomian Babel sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Hidayat menambahkan, selain mendorong ekspor, pihaknya juga tengah mengembangkan jejaring kerja sama di berbagai forum nasional maupun regional. Salah satunya melalui kehadirannya dalam Temu Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) se-Sumatera yang berlangsung di Batam, Kepulauan Riau.
“Saya sangat senang menghadiri Temu Regional KAHMI se-Sumatera, karena forum ini memberi kesempatan untuk membangun jejaring, bertukar informasi, dan membahas isu-isu aktual tingkat nasional maupun regional,” kata Hidayat.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Agama Romo HR. Muhammad Syafri, para gubernur, wali kota, bupati se-Sumatera, serta unsur terkait lainnya.
Menurut Hidayat, salah satu agenda penting dalam forum itu adalah lahirnya Piagam Batam, sebuah dokumen resolusi yang menjadi kontribusi strategis KAHMI Regional Sumatera terhadap pembangunan bangsa.
“Dengan adanya Piagam Batam, kami berharap semangat kebersamaan dan sinergi lintas daerah semakin kuat, sehingga pembangunan yang dijalankan tidak hanya memberi dampak positif bagi nasional, tetapi juga langsung dirasakan oleh masyarakat Babel,” ucap Hidayat.
Sementara itu, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, yang menjadi tuan rumah acara, menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya Batam sebagai lokasi pertemuan. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya bernilai strategis, tetapi juga mampu memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat Batam.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Majelis Nasional KAHMI yang memilih Batam sebagai penyelenggara kegiatan. Ini sekaligus menegaskan posisi Batam sebagai kota Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE),” ujarnya.
Dengan langkah ekspansi pasar ekspor udang ke Arab Saudi dan dukungan jejaring pembangunan dari berbagai forum, Babel diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Ekspor udang menjadi salah satu tumpuan sektor perikanan yang dapat mendatangkan devisa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mengangkat nama Babel di kancah internasional. (Sumber : Koran Jakarta, Editor : KBO Babel)