Bupati Markus Paparkan Nota Keuangan Rancangan APBD Bangka Barat 2026, Proyeksi Defisit Rp21,95 Miliar

Rancangan APBD Bangka Barat 2026 Capai Rp1,02 Triliun, DPRD Gelar Rapat Paripurna Bersama Bupati

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA BARAT) – Bupati Bangka Barat, Markus, menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna bersama DPRD Kabupaten Bangka Barat yang digelar di Gedung Mahligai Betason II DPRD Bangka Barat, Jumat (26/9/2025). Sabtu (27/9/2025)

Dalam penyusunan Rancangan APBD ini, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat tetap berpedoman pada regulasi yang berlaku. Dasarnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.

banner 336x280

Proyeksi Anggaran 2026

Dalam paparannya, Markus menjelaskan bahwa proyeksi pendapatan daerah tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp887,06 miliar. Sementara itu, alokasi belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp1,02 triliun. Dengan perbandingan tersebut, maka terjadi defisit anggaran sekitar Rp21,95 miliar.

“Defisit ini akan ditutupi melalui pembiayaan netto dengan jumlah yang sama, yaitu Rp21,95 miliar,” jelas Markus dalam pidatonya.

Adapun rincian pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan yang diperkirakan sebesar Rp41,95 miliar, sementara pengeluaran pembiayaan ditetapkan Rp20 miliar. Skema tersebut diharapkan mampu menjaga keseimbangan fiskal daerah agar program pembangunan tetap berjalan optimal.

Prioritas Pembangunan

Markus menegaskan bahwa alokasi belanja daerah difokuskan pada program prioritas pembangunan yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Mulai dari peningkatan layanan dasar, penguatan infrastruktur, hingga pemberdayaan ekonomi lokal menjadi sasaran utama dalam rancangan APBD 2026.

“APBD bukan sekadar angka-angka, melainkan instrumen nyata yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bangka Barat. Fokus kita tetap pada kesejahteraan rakyat,” ujar Markus.

Ia juga menekankan perlunya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar memberi manfaat untuk masyarakat.

Ucapan Terima Kasih

Dalam kesempatan tersebut, Markus menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses penyusunan rancangan APBD 2026. Menurutnya, kerja sama antara eksekutif dan legislatif, ditambah dengan dukungan masyarakat, menjadi kunci dalam memastikan kelancaran pembangunan daerah.

“Terima kasih kepada semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang telah berkenan terlibat dalam penyusunan APBD ini. Mohon maaf atas segala kekurangan, semoga apa yang kita rencanakan dapat berjalan baik demi pembangunan Bangka Barat,” ungkap Markus.

Defisit Ditutup dengan Pembiayaan

Markus menguraikan lebih lanjut, meskipun APBD 2026 mengalami defisit, namun hal ini tidak akan menghambat roda pembangunan daerah. Defisit tersebut akan ditutupi melalui pembiayaan netto yang sudah disusun sesuai ketentuan regulasi.

Dengan penerimaan pembiayaan yang lebih besar dibandingkan pengeluaran, daerah memiliki ruang fiskal yang cukup untuk menutup defisit. Langkah ini juga menjadi strategi pemerintah daerah dalam mengantisipasi risiko keterlambatan pembangunan akibat keterbatasan anggaran.

Pelestarian Budaya Lewat Pantun

Sebagai penutup pidatonya, Markus membacakan bait pantun khas Melayu, sebagai bentuk upaya melestarikan tradisi dan budaya lokal di tengah suasana resmi rapat paripurna.

“Dengan pantun, kita tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menjaga warisan budaya Melayu tetap hidup di Bumi Sejiran Setason,” ucap Markus yang disambut senyum para peserta rapat.

Harapan untuk Bangka Barat

Bupati Markus berharap rancangan APBD 2026 dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata di Bangka Barat. Ia menekankan pentingnya dukungan semua pihak agar perencanaan yang telah disusun bisa terealisasi dengan baik.

“APBD ini adalah milik bersama, bukan hanya pemerintah daerah. Mari kita kawal bersama-sama agar benar-benar menjadi instrumen yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tegasnya.

Dengan disampaikannya Nota Keuangan ini, proses pembahasan APBD 2026 akan dilanjutkan bersama DPRD Bangka Barat untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan sesuai mekanisme yang berlaku.

Hingga akhir rapat, suasana berlangsung tertib dan penuh kekeluargaan. DPRD menyatakan siap melakukan pembahasan lebih mendalam untuk memastikan setiap alokasi anggaran selaras dengan kebutuhan pembangunan masyarakat Bangka Barat. (Yopi Herwindo/KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *