KBOBABEL.COM (Jakarta) — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meluapkan kemarahannya usai menerima sejumlah laporan masyarakat terkait perilaku tidak pantas sejumlah oknum pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Melalui kanal pengaduan “Lapor Pak Purbaya” di nomor WhatsApp 0822-4040-6600, masyarakat melaporkan berbagai dugaan pelanggaran disiplin hingga keterlibatan pegawai Bea Cukai dalam praktik ilegal. Sabtu (18/10/2025)
Salah satu laporan yang dibacakan langsung oleh Purbaya menyebut adanya oknum pegawai Bea Cukai yang setiap hari nongkrong di gerai Starbucks lengkap dengan seragam dinas. Mereka disebut kerap melakukan pertemuan dengan sesama pegawai Bea Cukai maupun aparat berpakaian preman di tempat umum tersebut.
“Saya mau melaporkan setiap hari saya melihat petugas Bea Cukai nongkrong di Starbucks lengkap dengan laptop. Mereka meeting dengan sesama petugas Bea Cukai dan aparat lain berbaju preman, bebas,” ujar Purbaya saat membacakan laporan itu di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).
Menurut laporan itu, para oknum tersebut bahkan sering membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan tugas kedinasan, seperti soal pengamanan aset, pembelian mobil baru, hingga cara menjualnya.
“Seharian orang-orang ini di Starbucks setiap hari, dan yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset, bagaimana mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil, bagaimana jualnya. Mohon diawasi dan ditindak,” kata Purbaya mengutip aduan masyarakat tersebut.
Menanggapi laporan itu, Purbaya langsung memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi, yang merupakan mantan Dirjen Bea Cukai, untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Ia menegaskan tidak akan mentoleransi pegawai yang mencoreng citra institusi dengan perilaku tidak profesional di tempat umum.
“Saya minta tidak ada lagi pegawai Bea Cukai nongkrong di Starbucks pakai seragam. Itu bikin citra kita rusak. Saya capek ngomong, tapi kalau masih ada yang bandel, saya pecat!” tegasnya.
Ancaman Pemecatan dari Purbaya
Dalam kesempatan itu, Purbaya tampak geram karena menilai arahannya selama ini tidak digubris oleh bawahannya. Ia menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada pegawai Bea Cukai yang terbukti melakukan pelanggaran, bahkan jika harus melalui proses panjang pemecatan ASN.
“Hari Senin depan kalau masih ada yang ketemu nongkrong begitu, saya pecat! Walaupun katanya susah memecat pegawai negeri, saya akan cari cara. Saya persulit hidupnya. Masa nongkrong di Starbucks pakai seragam, nggak kira-kira lu!” ujar Purbaya dengan nada tinggi.
Ia menilai banyak laporan yang disampaikan kepadanya hanya menampilkan sisi baik kinerja Bea Cukai, sementara kenyataannya di lapangan berbeda jauh. Karena itu, ia meminta agar setiap laporan masyarakat benar-benar ditindaklanjuti dengan serius.
Heru Pambudi yang turut hadir dalam rapat tersebut menyatakan siap membantu Purbaya menertibkan bawahannya. Ia berjanji akan melakukan penelusuran internal terhadap dugaan perilaku tidak profesional yang dilaporkan masyarakat.
Dugaan Backing Rokok Ilegal
Tak hanya soal perilaku nongkrong di Starbucks, Purbaya juga membacakan laporan lain yang menuding oknum Bea Cukai menjadi backing bagi peredaran rokok ilegal. Dalam laporan itu, masyarakat mengeluhkan tindakan Bea Cukai yang lebih sering menertibkan warung kecil ketimbang menindak distributor besar.
“Mereka lebih banyak razia warung-warung kecil daripada membasmi distributornya langsung. Ini sama saja tetap memberikan kehidupan bagi para cukong besar. Bea Cukai seperti tutup mata dan telinga,” kata Purbaya membaca laporan masyarakat tersebut.
Menanggapi laporan itu, Purbaya menegaskan akan membentuk tim khusus di Kementerian Keuangan untuk memberantas praktik backing rokok ilegal. Tim ini akan beranggotakan staf khusus dari Ditjen Bea Cukai dan Ditjen Pajak guna memastikan pengawasan yang lebih ketat di lapangan.
“Katanya banyak backingnya, backingnya paling orang Bea Cukai juga. Tapi saya pastikan, ini akan kita bereskan. Saya tidak akan biarkan cukong-cukong ini dilindungi aparat,” tegasnya.
Purbaya juga menegaskan bahwa reformasi di lingkungan Kementerian Keuangan tidak akan berjalan jika masih ada oknum yang memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi. Ia menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme seluruh jajaran Bea Cukai dalam menjalankan tugas negara.
Dengan langkah tegas ini, Purbaya berharap kepercayaan publik terhadap Kementerian Keuangan dan Bea Cukai dapat pulih kembali. Ia menegaskan bahwa semua laporan masyarakat akan diproses dan ditindak tanpa pandang bulu. (Sumber: Detik, Editor: KBO Babel)













