KBOBABEL.COM (Jakarta) — Industri manufaktur dalam negeri kembali mencatatkan prestasi penting. Afo Lim, pengusaha nasional yang dikenal visioner, melalui Foss Group, resmi meluncurkan foodtray berbahan SUS 304 berkualitas tinggi yang diproduksi sepenuhnya di Indonesia. Sabtu (9/8/2025).
Produk ini bukan hanya memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 100%, tetapi juga telah mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI), terdaftar di E-Katalog, dan bersertifikat Sucofindo.
Peluncuran ini sekaligus menjadi bukti nyata dukungan sektor swasta terhadap program makan gratis bergizi yang tengah digalakkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dibuat dari Bahan Berkualitas Tinggi
Foodtray yang diperkenalkan Foss Group dibuat menggunakan SUS 304, salah satu jenis baja nirkarat dengan ketahanan tinggi terhadap karat dan korosi. Bahan ini dipasok dari Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat industri logam terbesar di tanah air.
Dengan penggunaan bahan lokal berkualitas tinggi, Foss Group memastikan bahwa produk ini tidak hanya awet, tetapi juga aman dan higienis untuk penggunaan jangka panjang.
Hal ini menjadi penting, mengingat peralatan makan yang digunakan dalam program makanan bergizi harus bebas dari risiko kontaminasi logam berbahaya.
Dukungan Penuh untuk Program Nasional
Presiden Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI), Dr. Chandra Setiadji, S.H., M.H., atau yang akrab disapa Andy, menyampaikan apresiasi tinggi atas inovasi ini.
“Afo Lim dan Foss Group telah membantu negara menciptakan lapangan kerja sekaligus memberikan alternatif berkualitas tinggi untuk foodtray. TKDN 100% ini menjadi yang pertama di Indonesia. Selama ini banyak produk foodtray masih diimpor dan tidak menggunakan SUS 304, yang rentan berkarat hanya dalam beberapa bulan, sehingga merugikan masyarakat,” ujarnya.
Andy menegaskan, keberadaan produsen seperti Foss Group sangat strategis dalam mendukung misi Presiden Prabowo untuk mencerdaskan bangsa melalui pemberian makanan bergizi gratis kepada masyarakat.
Masalah Produk Impor yang Mudah Berkarat
Selama ini, banyak foodtray yang digunakan dalam skema penyediaan makan massal di sekolah atau fasilitas publik berasal dari impor, sering kali menggunakan bahan kualitas rendah.
Akibatnya, dalam hitungan bulan, produk tersebut mulai berkarat, mengelupas, atau bahkan menimbulkan risiko kesehatan.
Foss Group ingin memutus ketergantungan ini dengan menghadirkan produk buatan anak bangsa yang tidak hanya setara, tetapi justru lebih unggul dari segi kualitas dan ketahanan.
Dengan harga yang kompetitif dan keunggulan teknis, foodtray ini berpotensi menjadi standar nasional bagi peralatan makan di berbagai program pemerintah.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Andy, mewakili SIRI, merekomendasikan agar pemerintah mempertimbangkan kerja sama langsung dengan produsen dalam negeri seperti Foss Group.
“Peralatan makan yang higienis dan bebas dari bahan berbahaya adalah faktor penting dalam memastikan makanan bergizi yang disajikan kepada rakyat. Pemerintah sebaiknya memprioritaskan produk dalam negeri dengan kualitas terbaik, seperti foodtray SUS 304 ini,” katanya.
Dengan tercatatnya produk ini di E-Katalog, lembaga pemerintah dan sekolah-sekolah dapat melakukan pengadaan secara transparan dan efisien sesuai prosedur yang berlaku.
Manfaat Ganda: Ekonomi dan Sosial
Peluncuran foodtray ini tidak hanya berdampak pada keberhasilan program makan gratis, tetapi juga membawa manfaat ekonomi yang signifikan. Produksi dalam negeri berarti menciptakan lapangan kerja baru, menggerakkan industri logam, dan meningkatkan devisa negara dengan mengurangi impor.
Foss Group memperkirakan bahwa bila foodtray ini digunakan secara luas dalam program pemerintah, akan ada ribuan tenaga kerja yang terserap mulai dari sektor produksi bahan baku, manufaktur, hingga distribusi.
Visi Jangka Panjang Foss Group
Afo Lim menegaskan, Foss Group akan terus mengembangkan produk-produk manufaktur berbasis bahan lokal berkualitas tinggi. Perusahaan ini telah memiliki portofolio bisnis yang luas, mulai dari ekspor hasil laut, konstruksi akuakultur, pertambangan, industri makanan dan minuman, hingga manufaktur peralatan.
Dengan strategi integrasi lintas sektor, Foss Group mampu mengendalikan kualitas produksi dan memastikan keberlanjutan rantai pasok.

Momentum Kebangkitan Industri Nasional
Peluncuran foodtray TKDN 100% ini menjadi simbol bahwa industri dalam negeri mampu bersaing di pasar global jika diberikan dukungan dan kesempatan.
Selama ini, stigma bahwa produk lokal kalah kualitas dari produk impor masih menjadi tantangan besar.
Namun, inovasi dari Foss Group membuktikan bahwa dengan standar kualitas internasional, sertifikasi resmi seperti SNI dan Sucofindo, serta dukungan pemerintah, produk Indonesia bisa menjadi pilihan utama.
Mendorong Kemandirian Bangsa
Program makan gratis bergizi yang digagas Presiden Prabowo tidak hanya bertujuan mengatasi masalah gizi anak, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi kebangkitan industri nasional.
Dengan memanfaatkan produk lokal, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan akan berputar kembali di dalam negeri.
Inisiatif seperti yang dilakukan Foss Group adalah contoh konkret sinergi antara kebijakan publik dan inovasi swasta. Kolaborasi semacam ini dapat menjadi model untuk sektor lain, mulai dari alat kesehatan, teknologi pendidikan, hingga infrastruktur.
Peluncuran foodtray SUS 304 TKDN 100% oleh Afo Lim melalui Foss Group adalah lebih dari sekadar rilis produk baru. Ini adalah manifesto kemandirian industri nasional yang berpihak pada kualitas, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat.
Dengan dukungan berbagai pihak, terutama pemerintah, produk ini berpotensi menjadi standar baru bagi peralatan makan di Indonesia — memastikan setiap makanan bergizi yang dibagikan kepada masyarakat tersaji dengan higienis, aman, dan membanggakan sebagai karya anak bangsa. (KBO Babel)