Binaan PT Timah, Apri Sukses Bawa Sambal Lingkung Khas Bangka hingga ke Amerika dan Tanah Suci

Dari Dapur Air Anyir ke Dunia, Dapuk Nyamen Apri Jaga Cita Rasa Asli Sambal Lingkung dengan Dukungan PT Timah

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA) – Di sebuah rumah sederhana di Desa Air Anyir, Kabupaten Bangka, aroma gurih ikan yang disangrai berpadu dengan harum rempah khas Bangka. Di dapur itu, tangan terampil Apri Yuliani, pemilik brand “Dapuk Nyamen Apri”, terus mengaduk adonan Sambal Lingkung — kuliner legendaris khas masyarakat Bangka Belitung yang telah diwariskan turun-temurun. Sabtu (11/10/2025)

Bagi masyarakat Bangka, Sambal Lingkung bukan sekadar lauk, tetapi warisan budaya kuliner yang merepresentasikan identitas dan sejarah masyarakat Pulau Timah. Melalui usaha kecilnya, Apri bertekad menjaga cita rasa orisinil Sambal Lingkung agar tetap lestari di tengah gempuran kuliner modern.

banner 336x280

“Awalnya saya jualan kue, tapi karena tinggal di dekat pantai, saya berpikir untuk membuat Sambal Lingkung. Bahan bakunya mudah didapat karena ikan banyak di sekitar sini. Alhamdulillah sampai sekarang saya bisa produksi Sambal Lingkung dengan ikan tenggiri, gagok, mayong, bahkan ikan hiu yang punya cita rasa khas dan rempah lebih kuat,” ujar Apri, Jumat (11/10/2025).

Perjalanan usaha Apri dimulai secara sederhana lebih dari sepuluh tahun lalu. Ia mengolah ikan hasil tangkapan nelayan setempat menjadi Sambal Lingkung khas Bangka. Namun, usahanya mulai berkembang pesat setelah menjadi Mitra Binaan PT TIMAH Tbk, perusahaan tambang yang aktif mendukung pelaku UMKM di wilayah operasionalnya.

“Dulu produksi kecil-kecilan, cuma buat tetangga dan pesanan sekitar. Setelah jadi mitra binaan PT Timah, produk saya sering dibawa ke pameran, jadi makin banyak orang kenal,” tuturnya.

Kini, Apri mampu memproduksi sekitar 5–6 kilogram Sambal Lingkung setiap minggu, dengan permintaan meningkat tajam menjelang Lebaran atau musim haji. Bahkan, produknya telah dibawa hingga ke luar negeri.

“Sambal Lingkung saya pernah dibawa ke Amerika, bahkan banyak jemaah haji yang pesan untuk dibawa ke Mekah sebagai bekal. Sambal ini tahan 5–6 bulan di suhu ruangan, jadi aman dibawa ke mana saja,” jelasnya bangga.

Dukungan PT Timah, kata Apri, bukan hanya dari segi permodalan, tapi juga pembinaan dan promosi. Perusahaan pelat merah itu rutin memberikan pelatihan kewirausahaan, pendampingan pengemasan produk, hingga memfasilitasi para mitra untuk tampil dalam berbagai pameran di dalam dan luar daerah.

“Alhamdulillah setelah menjadi mitra binaan, produk saya makin dikenal. Waktu ikut pameran di Bandung, produk saya habis di hari pertama. Saya juga sering ikut pameran di Pangkalpinang, Sungailiat, dan sekitarnya. PT Timah membantu banget untuk promosi,” ujarnya.

Selain Sambal Lingkung, Apri juga mengembangkan berbagai produk olahan lainnya seperti wajik, pempek, tekwan, siomay, enjan, empiang goreng, dan kue lapis sagu. Untuk produk kue, ia bahkan mendapatkan sertifikat halal berkat dukungan langsung dari PT Timah.

“PT Timah bantu kami dapat sertifikat halal dan ikut pelatihan pengemasan produk. Itu penting banget supaya produk kami bisa bersaing dan dipercaya masyarakat,” ucapnya.

Bagi Apri, PT Timah tidak hanya sekadar pemberi modal, tetapi juga mitra yang mendorong semangat dan membuka peluang pasar lebih luas bagi pelaku UMKM lokal. Dukungan itu membuatnya terus berinovasi sambil mempertahankan nilai tradisional yang menjadi ciri khas produknya.

“Terima kasih PT Timah sudah mendukung dan memotivasi kami para UMKM. Terima kasih sudah memfasilitasi kami untuk ikut pameran, pelatihan, hingga bantu permodalan dan sertifikat halal. Semoga PT Timah terus bersama UMKM untuk mengembangkan ekonomi masyarakat,” tutupnya.

Upaya Apri menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat mampu melahirkan dampak nyata bagi pelestarian budaya sekaligus penguatan ekonomi lokal. Melalui Sambal Lingkung yang kini dikenal hingga mancanegara, “Dapuk Nyamen Apri” bukan hanya melestarikan kuliner warisan, tapi juga mengangkat nama Bangka Belitung sebagai daerah yang kaya cita rasa dan tradisi. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *