Bongkar! Skandal Dana Miliaran Perintangan Kasus Timah, Siapa Saja yang Kecipratan?

Jejak Uang Gelap Rp 20 Miliar Perintangan Kasus Timah, dari Demo Bayaran hingga Serangan di Medsos

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (JAKARTA) — Berkas kasus perintangan penyidikan beberapa perkara tindak pidana korupsi (Tipikor) besar seperti kasus tata niaga timah dan gula, saat ini masih berproses di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat. Menurut informasi, saat ini berkas tersebut sedang dalam penyusunan dakwaan yang selanjutnya akan dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Senin (11/8/2025)

Kasus ini menjadi sorotan publik karena terungkap bahwa upaya perintangan tersebut dibiayai dengan anggaran mencapai miliaran rupiah. Tujuannya adalah untuk menyudutkan pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) yang kala itu tengah gencar mengusut sejumlah kasus Tipikor besar, termasuk perkara timah dan gula.

banner 336x280

Adapun bentuk perintangan yang dilakukan di antaranya:

  1. Menyebarkan berita negatif yang menyudutkan Kejaksaan, khususnya Kejagung.

  2. Membuat opini perhitungan kerugian negara yang menyesatkan, yang menyebar masif khususnya di Bangka Belitung (Babel).

  3. Membiayai aksi demonstrasi, termasuk unjuk rasa di Babel, khususnya Pangkalpinang, yang dilakukan beberapa tokoh setempat dan diduga dibiayai para pelaku perintangan.

  4. Menyelenggarakan berbagai acara untuk menyebarkan narasi negatif, termasuk pertemuan ilmiah di Babel yang melibatkan para ahli dan praktisi hukum.

Beberapa bukti yang berhasil disita Kejagung menunjukkan aliran dana besar untuk membiayai perintangan ini. Dokumen-dokumen yang diamankan di antaranya:

  • Dokumen kebutuhan social movement mencapai Rp 2,4 miliar.

  • Invoice tagihan Rp 153,5 juta, meliputi berita, topik bahasan, serta tanggapan.

  • Invoice tagihan Rp 20 miliar untuk pembayaran pemberitaan di 9 media mainstream dan umum, media monitoring, dan konten TikTok Jakarta per 4 Juni 2024.

  • Dokumen campaign melalui podcast dan media streaming.

  • Rekapitulasi berita negatif tentang Kejaksaan di 24 media online.

  • Laporan realisasi pemberitaan.

  • Dokumen upload penanganan perkara tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah Tbk, kasus importasi gula, dan vonis lepas ekspor CPO di platform Instagram, TikTok, dan YouTube, beserta laporan monitoring media dan report analytic korupsi PT Timah Tbk periode 25-30 April 2024.

  • Rekap konten dan komentar di Instagram terkait penanganan tiga kasus di atas.

  • Laporan media sosial di Instagram mengenai penanganan ketiga perkara tersebut.

  • Media monitoring berita IPW periode 3 Juni 2024.

  • Dokumen skema pemerasan dan pencucian uang oknum Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM PIDSUS).

Tokoh Utama Tersangka

Tokoh utama dalam kasus ini adalah Marcella Santoso, seorang advokat yang disangka terlibat dalam tiga kasus sekaligus: perintangan penyidikan, suap hakim, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Advokat ini disebut ‘mainannya’ bukan kaleng-kaleng. Kasus perintangan dan suap yang melibatkan Marcella telah dilimpahkan Kejagung ke Kejari untuk proses dakwaan dan selanjutnya akan dibawa ke Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.

Marcella bersama jaringannya diduga menghalangi penyidikan pada tiga perkara besar, masing-masing impor gula yang menyeret mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong, korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah Tbk, dan vonis lepas (ontslag) dalam kasus korupsi minyak goreng di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Hingga kini, tersangka dalam dugaan perintangan kasus Tipikor besar, termasuk kasus timah, masih berjumlah empat orang, yaitu MS (Marcella Santoso) selaku advokat, JS (Junaedi Saibih) selaku dosen dan advokat, TB (Tian Bahtiar) selaku Direktur Pemberitaan JAKTV, dan MAM (M Adhiya Muzakki) selaku ketua tim Cyber Army.

Pemeriksaan Saksi di Babel

Meski belum ada penambahan tersangka, pemeriksaan terhadap saksi-saksi terus dilakukan. Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menegaskan bahwa semua pihak yang terhubung dengan Marcella Santoso, termasuk melalui komunikasi WhatsApp, dipanggil untuk dimintai keterangan.

Dan apa yang dikemukakan Harli ini sejalan dengan hasil penelusuran di lapangan. Beberapa pihak dari Babel turut diperiksa karena selain memiliki hubungan dengan Marcella, mereka juga diduga menerima sejumlah dana. Namun, nama-nama yang diperiksa tersebut hingga saat ini masih berstatus saksi.

Sejak pemeriksaan di Kejagung, banyak dari mereka kini seperti ‘tiarap’. Bahkan, ada yang menyatakan bahwa mereka terlihat galau, karena berpotensi menjadi tersangka jika proses persidangan nantinya mengarah pada keterlibatan aktif mereka.

Penyidikan kasus perintangan ini terus berlanjut meskipun belum ada penambahan tersangka. Terkait perintangan proses Tipikor tata niaga timah, beberapa orang dari lokal Babel yang telah diperiksa antara lain seorang wartawan online, Nico Alpiandi, termasuk keterkaitannya dengan Adam Marcos, General Affair PT RBT. Ada pula beberapa nama lain seperti Elly Rebuin yang saat ini memilih bungkam.

Publik pun menantikan perkembangan persidangan yang akan mengungkap lebih jauh siapa saja yang terlibat dalam operasi bernilai miliaran rupiah ini. Pasalnya, kasus ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga menunjukkan bagaimana jaringan terorganisir berupaya melemahkan lembaga penegak hukum melalui manipulasi informasi, aksi massa, dan tekanan publik. (Sumber: Koranbabelpos.id, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *