KBOBABEL.COM (PATI) — Bupati Pati, Sudewo, akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataannya yang dinilai menantang massa aksi terkait rencana demonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Ucapan permintaan maaf itu disampaikan dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (7/8/2025). Rabu (7/8/32025)
Sebelumnya, Sudewo menjadi sorotan setelah video pernyataannya viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @ekokuswanto09, Sudewo terdengar menanggapi wacana demonstrasi penolakan kenaikan PBB yang rencananya digelar pada 13 Agustus 2025 mendatang.
“Siapa yang akan melakukan aksi, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50 ribu orang suruh mengerahkan saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan tetap maju dan saya instruksikan semua aparatur pemerintah Kabupaten Pati tidak boleh beginning apa pun dengan Yayak Gundul. Silakan kalau ada pihak pihak yang mau demo silakan. Saya tidak akan gentar, tidak akan mundur satu langkah,” ujar Sudewo dalam video tersebut.
Pernyataan tersebut menuai reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Mereka menilai ucapan Sudewo tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang mengayomi rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Sudewo memberikan klarifikasi dan menyatakan bahwa tidak ada niat untuk menantang rakyat. Ia mengaku hanya ingin menyampaikan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk kebaikan pembangunan daerah.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan saya 5.000 silakan, 50 ribu massa silakan. Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud menantang rakyat, mosok rakyat saya tantang,” ujar Sudewo dalam konferensi pers tersebut.
Ia juga menegaskan kembali bahwa kebijakan kenaikan PBB-P2 dilakukan demi kepentingan pembangunan Kabupaten Pati dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk pembangunan Kabupaten Pati. Yang terbaik untuk rakyat Kabupaten Pati,” tambahnya.
Sudewo berharap agar aksi demonstrasi yang akan digelar masyarakat bisa berjalan dengan tertib dan damai. Ia mempersilakan masyarakat menyampaikan aspirasi, selama tidak ditunggangi oleh kepentingan tertentu.
“Saya hanya menyampaikan supaya demo tersebut berjalan lancar dan betul betul menyampaikan aspirasi bukan karena ditumpangi pihak tertentu,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi setelah penertiban oleh Satpol PP terhadap aksi pengumpulan donasi oleh massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.
“Saya mohon maaf atas kegaduhan yang timbul, dan saya berharap semua pihak bisa menjaga suasana tetap kondusif menjelang aksi tanggal 13 Agustus nanti,” ucapnya.
Demo besar-besaran untuk menolak kenaikan PBB-P2 sendiri dijadwalkan akan diikuti ribuan warga dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pati. Mereka menuntut agar pemerintah daerah mencabut atau meninjau ulang kebijakan yang dinilai memberatkan masyarakat tersebut.