KBOBABEL.COM (BANGKA BELITUNG) – Babak Baru Demokrasi Lokal: Pilkada Ulang Resmi Dimulai. Setelah sebelumnya hanya menyisakan kotak kosong sebagai pemenang, kini masyarakat Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka bersiap menghadapi babak baru dalam demokrasi lokal: Pilkada ulang 2025. Kamis (24/7/2025).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan empat pasangan calon (paslon) di masing-masing daerah untuk bertarung dalam kontestasi politik yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Agustus 2025.
KPU Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka telah menyelesaikan tahapan penting, yakni penetapan pasangan calon dan pengundian nomor urut yang digelar pada Rabu (23/7/2025).
Hasilnya, empat paslon di Pangkalpinang dan empat di Bangka kini telah resmi masuk masa kampanye yang berlangsung sejak 25 Juli hingga 23 Agustus 2025.
Tak sekadar angka, nomor urut bagi setiap pasangan calon ternyata menyimpan makna simbolik, sejarah, dan harapan tersendiri.
Mulai dari keberuntungan, isyarat keseimbangan, sejarah kemenangan, hingga kesatuan visi membangun daerah, semua dirangkum dalam penafsiran nomor urut masing-masing.
Pilkada Pangkalpinang: Dari Independen hingga Koalisi Besar
Nomor Urut 1: Eka Mulya Putra – Radmida Dawam (Paslon Independen)
Mengandalkan jalur independen, pasangan Eka Mulya Putra dan Radmida Dawam kembali tampil di arena politik setelah sebelumnya menjadi lawan kotak kosong. Kali ini, mereka bersyukur mendapatkan nomor urut 1, nomor yang menurut Eka Mulya telah menjadi simbol perjuangan sejak awal.
“Nomor satu ini adalah nomor yang kami gunakan saat perjuangan kotak kosong. Nomor satu adalah harapan, kami ingin tetap menjadi yang terdepan,” ujar Eka dengan penuh semangat.
Eka Mulya adalah mantan anggota DPRD Bangka Belitung dua periode, sementara Radmida Dawam adalah mantan Sekda Kota Pangkalpinang. Paslon ini meyakini masyarakat akan kembali menyatukan pilihan kepada mereka demi kelanjutan perubahan yang sudah dimulai.
Nomor Urut 2: Maulan Aklil – Zeki Yamani (Gerindra)
Mantan Wali Kota Pangkalpinang periode 2018–2023, Maulan Aklil (Molen), kembali maju didampingi oleh politisi muda dari Partai Demokrat, Zeki Yamani. Mereka diusung oleh Partai Gerindra dan mendapatkan nomor urut 2.
“Nomor dua ini baik, bisa jadi isyarat dua periode. Ini adalah kontestasi kelima saya. Kita jalani ini dengan baik, santun, dan saling menghargai,” ujar Molen dengan gaya khasnya yang penuh optimisme.
Pengalaman dan jaringan politik yang dimiliki menjadi kekuatan utama pasangan ini. Zeki, yang baru saja terpilih sebagai anggota DPRD Babel 2024–2029, juga menambah energi baru dalam gerakan politik Molen.
Nomor Urut 3: Saparudin – Dessy Ayutrisna (PDIP, Koalisi Besar)
Diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari PDIP, PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, dan PKN, pasangan Saparudin dan Dessy Ayutrisna datang dengan semangat perubahan dan semangat kolaborasi.
“Nomor tiga ini angka keberuntungan. Ini sama dengan nomor partai pertama yang mengusung kami, PDI Perjuangan. Semoga ini berkah bagi masyarakat Pangkalpinang,” kata Saparudin yang dikenal sebagai akademisi bergelar profesor.
Pasangannya, Dessy, merupakan politisi PDIP yang baru saja memenangkan kursi DPRD Kota Pangkalpinang pada Pileg 2024. Kombinasi kekuatan akademisi dan politisi lapangan ini menjadi modal strategis dalam menjangkau beragam segmen pemilih.
Nomor Urut 4: Basit Sucipto – Dede Purnama Al Zulami (Golkar, NasDem, PKS, dll.)
Pasangan Basit Sucipto dan Dede Purnama menegaskan bahwa nomor urut bukan sekadar formalitas, tetapi juga memiliki filosofi.
“Nomor 4 itu 4 penjuru mata angin. Artinya, kita siap bekerja dari mana pun arah dukungan datang. Niat kami tulus untuk rakyat,” kata Basit, pengusaha yang kini memasuki dunia politik.
Pasangan ini diusung oleh koalisi besar, yakni Partai Golkar, NasDem, PKS, Partai Ummat, dan Partai Buruh. Dede Purnama adalah politisi yang sempat duduk di DPRD Babel periode 2019–2024 dari PPP.
Pilkada Bangka: Narasi Keseimbangan, Sejarah, dan Pembangunan Tiga Titik
Nomor Urut 1: Feri Insani – Syahbudin (Gerindra, PDIP)
Dengan kepercayaan diri tinggi, pasangan Feri Insani dan Syahbudin memandang nomor urut 1 sebagai isyarat kemenangan. “Nomor antrian 1, gulungan 1, InsyaAllah suara terbanyak juga nomor 1,” ujar Feri, eks Sekda Provinsi Babel.
Mereka mengusung gagasan konsolidasi birokrasi dan efisiensi tata kelola pemerintahan. Koalisi Gerindra dan PDIP menjadi fondasi kuat dukungan politik mereka.
Nomor Urut 2: Naziarto – H Usnen (Demokrat, PAN)
Berangkat dari narasi “keseimbangan”, pasangan Naziarto dan H Usnen menganggap nomor 2 adalah angka yang paling bermakna.
“Nomor 2 itu hidup berpasangan, keseimbangan. Ada siang ada malam, ada kaya ada miskin. Ini nomor kebaikan untuk masyarakat Bangka,” kata Naziarto, mantan Sekda Provinsi Babel, mengulas secara filosofis makna nomor urut mereka.
Pasangan ini mengusung visi pembangunan berbasis pemerataan antarwilayah, menghindari ketimpangan antardesa dan antarkecamatan.
Nomor Urut 3: Aksan Virsyawan – Rustam Jasli (PKS, PPP)
Pasangan ini membawa gagasan pembangunan wilayah melalui pendekatan tiga titik utama: timur, tengah, dan utara. Aksan Virsyawan, yang mundur dari kursi DPRD Babel demi Pilkada ini, melihat nomor urut 3 sebagai takdir.
“Kami sudah membayangkan pembangunan di tiga wilayah. Hari ini dapat nomor 3. Alhamdulillah ini menjadi peneguh niat,” ujarnya.
Mereka menjanjikan penguatan ekonomi lokal berbasis potensi wilayah, mulai dari agro wisata hingga industri rumah tangga.
Nomor Urut 4: Andi Kusuma – Budiyono (Koalisi 10 Partai)
Pasangan Andi Kusuma dan Budiyono mengangkat semangat sejarah. “Eko Maulana Ali dulu menang pakai nomor 4. Erzaldi Rosman juga. Mudah-mudahan kami juga,” ujar Andi yang berlatar belakang advokat.
Mereka diusung oleh koalisi superbesar: PKB, Perindo, PBB, Gelora, PSI, Partai Buruh, Partai Ummat, PKN, Garuda, dan Hanura. Komposisi ini menjadi kekuatan politik tersendiri, menyatukan berbagai segmen pemilih.
Tahapan Pilkada: Sudah Dimulai, Siap Menuju Hari-H
Tahapan Pilkada ulang ini dimulai sejak pendaftaran paslon 26–28 Juni 2025 dan telah memasuki masa kampanye yang berlangsung 25 Juli–23 Agustus 2025. Setelah masa tenang 24–26 Agustus, masyarakat akan kembali ke TPS pada 27 Agustus 2025.
Berikut tahapan lengkap Pilkada ulang Pangkalpinang dan Bangka:
- 25 Juli – 23 Agustus: Masa kampanye
- 24 – 26 Agustus: Masa tenang
- 27 Agustus: Pemungutan suara
- 27 Agustus – 5 September: Rekapitulasi dan penghitungan suara
- Paling lama 5 hari setelah putusan MK: Penetapan paslon terpilih
- Paling lama 3 hari setelah itu: Pengusulan pengesahan
Dari Kotak Kosong ke Kompetisi Nyata: Harapan Baru untuk Babel
Pilkada serentak 2024 sebelumnya gagal menghasilkan pemenang akibat hanya ada satu pasangan calon di masing-masing daerah yang dikalahkan oleh kotak kosong. Kini, dengan hadirnya empat paslon di tiap daerah, masyarakat punya pilihan nyata.
Pilkada ulang ini diharapkan menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat partisipasi publik, memperbaiki narasi politik, dan menghadirkan pemimpin yang benar-benar dipilih rakyat.
Masyarakat kini menanti, siapa yang akan keluar sebagai pemimpin Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka periode mendatang?
Semua paslon telah menyampaikan visi, filosofi nomor urut, serta keyakinan mereka masing-masing. Tapi pada akhirnya, pilihan ada di tangan rakyat. Satu suara akan menentukan arah baru pembangunan daerah. Kita tunggu siapa yang akan memimpin, membangun, dan membawa perubahan di Bangka Belitung. (Faras Prakasa/KBO Babel)
