KBOBABEL.COM (BANGKA TENGAH) – PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan nelayan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini, bantuan disalurkan untuk anggota Koperasi Tanjung Gunung Sejahtera, Desa Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah, dengan tujuan menambah peralatan tangkap yang dibutuhkan nelayan. Kamis (11/9/2025)
Ketua Koperasi Tanjung Gunung Sejahtera, Laode Minarto (42), menjelaskan bahwa bantuan dari PT Timah akan dikelola secara kolektif oleh koperasi. Dana yang diterima nantinya digunakan untuk membeli peralatan tangkap kepiting serta perlengkapan lain seperti jaring, batu timah, dan tali.
Menurut Laode, keberadaan bantuan ini sangat berarti karena sebagian besar anggota koperasi mengalami kendala dalam hal permodalan. Sistem peminjaman alat secara bergulir pun dipilih untuk meringankan beban nelayan.
“Kami putuskan sistemnya bergulir. Anggota bisa mengambil peralatan terlebih dahulu, lalu membayarnya belakangan. Ini sangat meringankan karena banyak nelayan kekurangan modal tunai,” jelasnya.
Saat ini, dari total 35 anggota koperasi, sebanyak 26 nelayan fokus mencari kepiting, udang, dan ikan di pesisir, sedangkan sembilan anggota lainnya melaut lebih jauh menggunakan bubu. Dengan tersedianya alat tangkap yang lebih memadai, Laode berharap hasil tangkapan bisa meningkat signifikan.
Laode menambahkan, rata-rata nelayan Tanjung Gunung memperoleh 9–10 kilogram kepiting per hari. Dengan harga Rp65.000 per kilogram, penghasilan kotor mencapai sekitar Rp650 ribu. Namun, biaya operasional melaut selama 2–3 hari bisa menghabiskan Rp400–500 ribu, sehingga pendapatan bersih nelayan hanya tersisa sekitar Rp200 ribu.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PT Timah yang telah membantu kami. Penghasilan ini tentu sangat pas-pasan. Dengan adanya alat tangkap yang dikelola koperasi, kami berharap beban nelayan bisa sedikit berkurang,” kata Laode.
Ia pun berharap PT Timah dapat terus mendampingi koperasi dalam menambah alat tangkap seperti mesin tempel.
Sementara itu, Widi, penyuluh perikanan yang telah mendampingi nelayan Tanjung Gunung sejak 2018, menilai bantuan PT Timah sangat krusial bagi pengembangan koperasi.
“Bantuan ini akan menjadi tambahan modal, khususnya untuk alat tangkap. Koperasi yang seluruh anggotanya nelayan penuh juga memiliki toko serba ada untuk kebutuhan BBM, alat tangkap, hingga ransum. Bantuan ini semakin memperkuat peran koperasi sebagai pusat logistik nelayan,” jelas Widi.
Selain kebutuhan modal, nelayan juga mengharapkan perbaikan alur muara yang kerap dangkal sehingga menyulitkan kapal masuk dan keluar saat air surut. Widi menambahkan, “Dua tahun lalu PT Timah pernah membantu pengerukan alur, dan dampaknya sangat besar, bukan hanya untuk nelayan Tanjung Gunung, tapi juga desa tetangga seperti Air Mesuk dan Bukit Kijang.”
Widi menegaskan apresiasinya atas kepedulian PT Timah yang terus mendukung nelayan, sehingga kesejahteraan mereka meningkat.
“Kami sangat menghargai kepedulian PT Timah. Bantuan ini bukti nyata perusahaan mendukung komunitas nelayan. Ke depan kami berharap sinergi ini tidak hanya sebatas modal, tapi juga dukungan infrastruktur yang sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)