Dua Unit PC Diduga Operasikan Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Lindung Lubuk Lingkuk

<p><strong><a href&equals;"http&colon;&sol;&sol;KBOBABEL&period;COM">KBOBABEL&period;COM<&sol;a> &lpar;Bangka Tengah&rpar; — Aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan lindung di Lubuk Lingkuk&comma; Kecamatan Lubuk Besar&comma; Kabupaten Bangka Tengah&comma; kembali mencuat&period; Meski berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menertibkan kegiatan tambang ilegal&comma; praktik tersebut tampaknya terus berlanjut&period; Senin &lpar;5&sol;5&sol;2025&rpar;<&sol;strong><&sol;p>&NewLine;<p>Jumat &lpar;2&sol;5&sol;2025&rpar;&comma; tim investigasi dari salah satu media online di Bangka Belitung menemukan aktivitas tambang pasir timah ilegal di wilayah Hutan Kawasan Simpang C&comma; Lubuk Lingkuk&period; Kegiatan tersebut melibatkan penggunaan alat berat dan diduga dilakukan oleh warga setempat&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Salah satu lokasi tambang yang ditemukan diduga milik Jakri&comma; warga Lubuk Lingkuk&period; Dalam operasinya&comma; tambang tersebut menggunakan satu unit alat berat jenis excavator&period; Ketika ditanya di lokasi&comma; seorang pekerja tambang yang berhasil ditemui mengungkapkan bahwa tambang tersebut memang milik Jakri&period; Namun&comma; ia mengaku tidak mengetahui siapa pemilik alat berat tersebut&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Ini tambang Pak Jakri&comma; Bang&period; Kalau alat beratnya&comma; saya tidak tahu punya siapa&comma;” ujar pekerja tambang tersebut pada Rabu &lpar;30&sol;4&sol;2025&rpar;&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Tak jauh dari tambang milik Jakri&comma; tim media juga menemukan lokasi tambang ilegal lainnya&period; Lokasi ini diduga dikelola oleh Kardi&comma; seorang pengusaha kelapa sawit asal Desa Lubuk Lingkuk&period; Sama seperti tambang milik Jakri&comma; tambang Kardi juga menggunakan alat berat jenis excavator untuk menambang pasir timah secara ilegal&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Penemuan tambang-tambang tersebut langsung memicu perhatian pihak berwenang&period; Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan &lpar;KPH&rpar; Sungai Simbulan&comma; Mardiansyah&comma; menyatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lokasi tambang&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Terima kasih infonya&comma; kita segera cek lokasi&comma;” tegas Mardiansyah saat dikonfirmasi terkait temuan tambang ilegal tersebut&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Masyarakat setempat berharap agar kegiatan tambang ilegal tersebut dapat segera dihentikan dan ditertibkan oleh pihak berwenang&period; Selain merusak lingkungan hutan lindung&comma; aktivitas tambang ilegal ini juga melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Kasus tambang ilegal ini menjadi sorotan serius mengingat dampaknya yang luas terhadap kerusakan ekosistem hutan dan pelanggaran hukum&period; Pemerintah daerah dan pihak berwenang diharapkan dapat bertindak tegas untuk menutup tambang-tambang tersebut dan memberikan sanksi kepada para pelaku&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Dengan adanya temuan ini&comma; perhatian publik tertuju pada pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas penambangan di kawasan hutan lindung&period; Langkah nyata dari semua pihak&comma; termasuk pemerintah&comma; aparat penegak hukum&comma; dan masyarakat&comma; sangat dibutuhkan untuk menghentikan praktik tambang ilegal yang merugikan banyak pihak&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&lpar;Sumber&colon; MLC&comma; Editor&colon; KBO Babel&rpar;<&sol;p>&NewLine;