Guru Cegah Keracunan, Menu MBG Tak Layak Konsumsi di Sekolah TK Pangkalpinang

Puluhan Siswa TK di Pangkalpinang Terpaksa Menahan Lapar, Menu MBG Daging Ayam Berbau

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Puluhan siswa taman kanak-kanak (TK) di kawasan Jalan Kejaksaan, Kacang Pedang, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, terpaksa menahan lapar akibat menu makan bergizi gratis (MBG) yang diterima hari ini dinilai tidak layak konsumsi, Senin (22/9/2025).

Salah satu siswa yang ditemui wartawan mengungkapkan bahwa daging ayam yang disajikan dalam menu MBG berbau tidak sedap.

banner 336x280

“Gak makan, ayamnya bau,” ujarnya.

Menyikapi kondisi tersebut, guru-guru di sekolah segera melakukan pengecekan terhadap menu MBG dan meminta siswa untuk tidak mengonsumsinya. Sebagai alternatif, siswa hanya dapat menikmati susu dan air putih yang telah disediakan dalam kemasan.

Beberapa anak terpaksa menahan lapar karena sebelumnya sudah diberitahu untuk tidak membawa bekal, mengingat MBG akan disalurkan oleh sekolah pada hari itu.

Guru-guru yang mengetahui permasalahan ini kemudian mendokumentasikan menu MBG yang bermasalah dan berencana melaporkannya kepada penyedia jasa yang memasok makanan bergizi tersebut.

“Kami kalau ada keluhan disuruh untuk melapor,” ujar salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Erwandy, saat dikonfirmasi media mengenai masalah ini, menyatakan bahwa setiap temuan terkait penerimaan MBG akan disampaikan kepada penyedia jasa yang menjadi mitra Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kami akan sampaikan dan berkoordinasi pada mitra penyedia, di sini kami hanya sebagai penerima manfaat,” tegas Erwandy.

Ia menegaskan bahwa keputusan guru untuk menghentikan konsumsi menu MBG yang dinilai bermasalah adalah langkah yang tepat.

“Memang benar jangan dilanjutkan, bagaimana kalau anak-anak keracunan, bisa tambah masalah,” tambahnya.

Erwandy juga menegaskan bahwa Dinas Pendidikan akan mengecek langsung kualitas menu MBG yang dibagikan di sejumlah sekolah di Pangkalpinang. Ia menyebut pihaknya akan memastikan asal MBG tersebut, apakah berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepolisian atau sumber lain, mengingat setiap wilayah memiliki dapur gizi masing-masing.

Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan berharap laporan ini dapat menjadi evaluasi bagi penyedia jasa MBG agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Program MBG sendiri merupakan upaya pemerintah untuk memastikan setiap anak memperoleh makanan sehat dan bergizi selama jam sekolah.

Meskipun tujuan program MBG sangat baik, insiden ini menimbulkan keprihatinan di kalangan guru dan orang tua, karena kualitas makanan menjadi faktor utama dalam keberhasilan program tersebut.

Sekolah berkomitmen untuk terus memantau kondisi MBG setiap hari dan berkoordinasi dengan pihak penyedia agar menu yang disalurkan sesuai standar gizi dan layak dikonsumsi oleh anak-anak.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap program makan bergizi gratis, terutama bagi anak-anak usia dini, agar kesehatan dan keamanan mereka tetap terjamin.

Dengan adanya koordinasi yang baik antara guru, Dinas Pendidikan, dan penyedia MBG, diharapkan program makan bergizi gratis di Pangkalpinang dapat berjalan optimal dan memberi manfaat maksimal bagi seluruh siswa. (Sumber : Kompas.com, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *