KBOBABEL.COM (Tangerang) – Komisi Informasi (KI) Pusat kembali menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-16 dan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) ke-15 bersama seluruh Komisi Informasi se-Indonesia. Agenda besar tahunan ini dijadwalkan berlangsung pada 29–30 September 2025 di Kota Tangerang. Senin (29/9/2025).
Rakornas dilaksanakan di Hotel Mercure Tangerang Centre, dan sementara Rakernis pada Selasa (30/9/2025) di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Kegiatan ini akan dihadiri Ketua atau perwakilan KI dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
Dalam undangan resmi bernomor 542/KIP/LX/2025 yang ditandatangani Ketua KI Pusat Dr. Ir. Donny Yoesgiantoro, MM., MPA, ditegaskan bahwa Rakornas menjadi momentum penting untuk konsolidasi, evaluasi, serta penguatan sinergi kelembagaan dalam mengawal implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).
Rakornas ke-16 ini akan dibuka langsung oleh Ketua KI Pusat Donny Yoesgiantoro.
Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan menjadi narasumber, antara lain Gubernur Banten Andra Soni MM, M.AP (Welcoming Speech), Wakil Menteri Pertahanan RI Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan T yang mewakili Menteri Pertahanan, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria M.Sc., MBA, serta Penasihat Khusus Presiden RI bidang Energi Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., PhD.
Sementara itu, Rakernis ke-15 akan difokuskan pada pembahasan teknis, strategi koordinasi, hingga evaluasi kinerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan keterbukaan informasi publik.
KI Pusat menekankan bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban pemerintah, melainkan fondasi ketahanan nasional di era digital.
Akses informasi yang akurat, luas, dan terpercaya diyakini mampu memperkuat partisipasi masyarakat serta mencegah potensi penyalahgunaan kekuasaan.
Melalui forum Rakornas dan Rakernis ini, KI Pusat berharap terjalin sinergi yang lebih kuat antar-KI se-Indonesia, sehingga cita-cita membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing global dapat terwujud nyata. (Juli Ramadhani/KBO Babel)