KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Langkah Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang inovasi kembali menuai pengakuan nasional. Kota yang dikenal dengan julukan Seribu Senyum ini berhasil meraih Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal Tahun 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atas keberhasilannya menghadirkan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah berbasis riset. Senin (27/10/2025)
Penilaian BRIN terhadap kinerja BRIDA/BAPPERIDA tahun ini melibatkan lembaga riset daerah dari 24 provinsi, 187 kabupaten, dan 41 kota di seluruh Indonesia. Dari hasil evaluasi mendalam, BRIN menetapkan 27 daerah terbaik yang dinilai mampu memanfaatkan hasil riset dalam mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah Kota Pangkalpinang, yang dinilai berhasil mengintegrasikan riset dan inovasi ke dalam kebijakan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah.
Apresiasi dari BRIN ini menjadi bukti bahwa riset dan kolaborasi lintas lembaga dapat melahirkan kebijakan daerah yang berdampak langsung bagi masyarakat. Pemerintah Kota Pangkalpinang dinilai berhasil memanfaatkan pendekatan berbasis inovasi untuk mengatasi persoalan sampah, yang selama ini menjadi tantangan besar di kota berpenduduk lebih dari 244 ribu jiwa tersebut.
Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan bergengsi ini. Ia menegaskan bahwa capaian tersebut tidak hanya menjadi bentuk pengakuan atas kerja keras jajaran pemerintah kota, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, BRIN, dan masyarakat.
“Kami sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh BRIN. Penghargaan ini bukan hanya bentuk pengakuan, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, BRIN, dan masyarakat dalam mengembangkan inovasi berbasis riset,” ujar Dessy di Pangkalpinang, Senin (27/10/2025).
Dessy menambahkan bahwa persoalan sampah merupakan perhatian serius Pemerintah Kota Pangkalpinang, dan dengan dukungan BRIN, pihaknya optimistis dapat mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, efektif, dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Pemkot Pangkalpinang bersama BRIN telah melaksanakan program Riset Indonesia Maju (RIM), yang melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu hasil riset unggulan dari program ini adalah pengembangan alat pengolahan sampah plastik berbasis teknologi ramah lingkungan, yang segera akan diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang sebagai bagian dari dukungan sistem pengelolaan sampah terpadu.
“Hasil kajian dan rekomendasi BRIN tidak akan berhenti di atas kertas, tetapi akan kami tindaklanjuti melalui kebijakan konkret di lapangan. Kami berharap sinergi ini terus berjalan agar riset tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi benar-benar bisa diimplementasikan dalam kebijakan dan kegiatan pembangunan daerah,” tegas Dessy.
Menurutnya, apresiasi dari BRIN juga membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus lahir di kota besar. Kota seperti Pangkalpinang dapat menjadi contoh nyata bagaimana riset mampu diterjemahkan menjadi kebijakan lokal yang berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dessy menegaskan bahwa Pemkot Pangkalpinang akan terus memperluas program pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat melalui edukasi pemilahan sampah, sistem bank sampah digital, dan insentif bagi warga yang berpartisipasi dalam program daur ulang.
Selain itu, Pemkot juga tengah menyiapkan rencana jangka panjang pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern, bekerja sama dengan pihak swasta dan lembaga riset untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber energi terbarukan.
“Kami ingin menjadikan Pangkalpinang sebagai kota percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis inovasi riset. Dengan dukungan BRIN dan UGM, kami percaya langkah ini bisa menciptakan ekosistem lingkungan yang sehat dan produktif,” ujarnya.
Penghargaan BRIN ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Pangkalpinang menuju kota hijau dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Pemerintah Kota berkomitmen menjadikan riset sebagai pondasi dalam setiap kebijakan pembangunan daerah.
Apresiasi ini sekaligus menunjukkan bahwa Pangkalpinang mampu bersaing secara nasional melalui gagasan dan kerja nyata dalam menjawab persoalan lingkungan dengan solusi ilmiah dan aplikatif.
“Dari Pangkalpinang, kami ingin membuktikan bahwa riset dan inovasi bisa menjadi kunci untuk mengubah tantangan menjadi kekuatan. Kami berharap penghargaan ini menjadi penyemangat bagi semua pihak untuk terus berinovasi demi lingkungan dan masa depan yang lebih baik,” tutup Dessy.
(Sumber : Babel Hebat, Editor : KBO Babel)













