Prabowo dan Lula Jalin Kemitraan Strategis, Indonesia Siapkan Pelajaran Bahasa Portugis di Sekolah

Inspirasi dari Brasil: Prabowo Masukkan Bahasa Portugis ke Kurikulum dan Dorong Program Makan Bergizi Gratis

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (JAKARTA) – Presiden Prabowo Subianto berencana memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan Brasil melalui inisiatif yang disebut sebagai “New Special Relationship” atau hubungan spesial baru antara kedua negara. Langkah konkret dari hubungan tersebut adalah rencana pemerintah memasukkan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Jum’at (24/10/2025)

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono usai mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

banner 336x280

Tadi juga Pak Presiden mengatakan bahwa beliau akan membentuk suatu hubungan yang beliau sebut New Special Relationship antara Indonesia dengan Brasil,” ujar Sugiono di Jakarta.

Menurutnya, langkah ini menandai tekad Presiden Prabowo untuk menjadikan Brasil sebagai salah satu mitra strategis utama Indonesia di kawasan Amerika Selatan, terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan pangan.

Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah

Sugiono menjelaskan, salah satu bukti nyata dari hubungan spesial tersebut adalah keputusan Presiden Prabowo untuk memasukkan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah Indonesia.

Akan ada pelajaran Bahasa Portugis, karena komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk meningkatkan kerja sama. Untuk itu beliau meminta memasukkan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan,” kata Sugiono.

Bahasa Portugis, menurutnya, memiliki nilai strategis karena merupakan bahasa resmi Brasil dan digunakan secara luas di berbagai organisasi internasional. Dengan mengajarkan Bahasa Portugis sejak dini, Indonesia diharapkan dapat memperluas jejaring diplomasi dan kerja sama lintas negara.

“Brasil memiliki posisi yang cukup penting bagi Indonesia, terutama dalam kerja sama ekonomi, pertanian, dan pendidikan. Karena itu, penguasaan bahasa menjadi jembatan penting bagi generasi muda dalam memperkuat hubungan bilateral,” ujarnya.

Prabowo dan Lula Miliki Visi yang Sama

Menlu Sugiono menambahkan, hubungan antara Prabowo Subianto dan Presiden Lula da Silva terjalin sangat baik. Keduanya telah bertemu sebanyak tiga kali dalam berbagai kesempatan internasional, termasuk pada forum-forum ekonomi dan pembangunan global.

“Dari pertemuan dan interaksi tersebut, keduanya sama-sama punya pandangan yang sama terhadap upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sugiono.

Ia menilai, baik Prabowo maupun Lula memiliki visi yang sejalan, terutama dalam hal pembangunan berbasis kemandirian pangan, pemberdayaan masyarakat kecil, dan pengentasan kemiskinan melalui kebijakan sosial yang inklusif.

“Presiden Prabowo memandang Brasil sebagai contoh negara yang berhasil menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, beliau berkeinginan membangun hubungan lebih erat dengan Brasil,” ujarnya.

Terinspirasi Program Makan Bergizi Gratis

Selain soal pendidikan dan diplomasi, Sugiono juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo terinspirasi oleh berbagai kebijakan sosial yang diterapkan oleh pemerintah Brasil di bawah kepemimpinan Lula, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bahkan tadi juga Pak Presiden mengatakan beliau banyak belajar dari Brasil mengenai program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan di Indonesia. Jadi faktor-faktor ini kemudian yang memperkuat hubungan kedua negara,” tutur Sugiono.

Program MBG di Indonesia, yang kini tengah dijalankan secara nasional, merupakan salah satu prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini terinspirasi dari Fome Zero atau program “Zero Hunger” milik Brasil yang sukses menurunkan angka kelaparan secara signifikan dalam dua dekade terakhir.

Menurut Sugiono, kerja sama dengan Brasil di bidang gizi, pertanian, dan pendidikan akan terus diperluas. Pemerintah juga membuka peluang untuk pertukaran pelajar dan tenaga ahli antara kedua negara.

“Prabowo ingin agar Indonesia bisa belajar langsung dari pengalaman Brasil dalam melaksanakan program sosial dan ketahanan pangan. Begitu juga sebaliknya, Brasil juga ingin melihat keberhasilan implementasi program tersebut di Indonesia,” tambahnya.

Diplomasi Global yang Lebih Aktif

Rencana pembentukan New Special Relationship antara Indonesia dan Brasil juga mencerminkan arah diplomasi luar negeri yang lebih aktif dan terbuka di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Sugiono menjelaskan bahwa selain memperkuat hubungan tradisional dengan negara-negara Asia dan Timur Tengah, Indonesia kini juga mulai memperluas kerja sama dengan negara-negara Amerika Latin dan Afrika.

“Indonesia ingin tampil sebagai kekuatan baru yang mampu membangun jembatan kerja sama lintas kawasan. Brasil merupakan pintu masuk penting bagi Indonesia di Amerika Latin,” ujarnya.

Ia menegaskan, dengan semangat saling belajar dan berbagi pengalaman, hubungan Indonesia–Brasil diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi kedua bangsa, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun pembangunan sosial.

“Hubungan ini bukan hanya simbolik, tapi berbasis pada kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat,” tutup Sugiono. (Sumber : Kompas.com, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *