KBOBABEL.COM (BANGKA BARAT) — Sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan inklusif dan pengembangan keterampilan vokasional, PT Timah Tbk menggandeng SLB Negeri Mentok dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Pelatihan Pengembangan Keterampilan Membatik dengan Metode Eco Print. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (6–7 Agustus 2025), di SLB Negeri Mentok. Kamis (7/8/2025)
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Timah di bidang pendidikan, khususnya untuk penyandang disabilitas. Pelatihan membatik menggunakan teknik Eco Print ini bertujuan memberikan keterampilan baru yang ramah lingkungan bagi siswa dan guru SLB, sekaligus mendukung pengembangan potensi ekonomi mereka di masa depan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Bangka Barat, Yulizar, dan menghadirkan instruktur profesional dari Flo Eco Print Pangkalpinang yang memberikan pelatihan secara intensif selama dua hari.
Menurut Yulizar, pelatihan ini menjadi bentuk nyata dukungan perusahaan terhadap pendidikan vokasi yang inklusif.
“Kami sangat mengapresiasi PT Timah atas perhatiannya kepada dunia pendidikan, khususnya di lingkungan SLB. Semoga pelatihan ini dapat menjadi bekal keterampilan yang bermanfaat dan membuka peluang bagi anak-anak kita untuk mandiri di kemudian hari,” ujar Yulizar.
Teknik Eco Print sendiri merupakan metode membatik yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga untuk mencetak motif pada kain. Metode ini dinilai ramah lingkungan dan lebih mudah dipelajari oleh siswa berkebutuhan khusus.
Kepala SLB Negeri Mentok, Arif Jananto, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang terus menerus diberikan oleh PT Timah kepada sekolah mereka. Ia menegaskan bahwa pelatihan kali ini merupakan pengembangan dari program Batik Taber yang sebelumnya telah dilaksanakan.
“Terima kasih kepada PT Timah atas dukungan yang berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memperluas keterampilan para guru dan siswa agar memiliki kompetensi vokasi yang dapat diandalkan saat lulus nanti,” kata Arif.
Para siswa menyambut pelatihan ini dengan antusias. Salah satunya adalah Nada Salsabila, siswi tunarungu jenjang SMP, yang menyampaikan rasa senangnya melalui bahasa isyarat.
“Sangat senang dan terima kasih PT Timah,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Meidita Nazila, siswi tunagrahita jenjang SMA, yang menunjukkan ekspresi bahagia selama mengikuti pelatihan dengan mengangkat jempol.
“Senang sekali,” katanya sambil mengacung jari jempolnya.
Selain siswa, para guru juga turut aktif dalam pelatihan ini. Mereka belajar teknik pewarnaan, pemilihan bahan alami, hingga proses mencetak motif menggunakan dedaunan. Diharapkan, setelah pelatihan ini, para guru dapat melanjutkan keterampilan tersebut dalam kegiatan pembelajaran vokasional di sekolah.
Melalui pelatihan ini, PT Timah ingin memberikan bekal keterampilan yang aplikatif dan berkelanjutan kepada penyandang disabilitas. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menciptakan masyarakat yang inklusif, mandiri, dan memiliki daya saing.
Sebelumnya, PT Timah juga telah berkolaborasi dengan SLB Negeri 1 Mentok dalam program Sekolah Difabel Entrepreneur. Dalam program tersebut, PT Timah memberikan pelatihan pembuatan jus dan membatik sebagai bekal kewirausahaan bagi siswa difabel.
Langkah-langkah seperti ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi siswa berkebutuhan khusus untuk memiliki masa depan yang lebih cerah dan mandiri, sekaligus mendorong masyarakat agar lebih inklusif terhadap kelompok difabel.
Dengan dukungan berkelanjutan seperti yang dilakukan PT Timah, pelajar difabel tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat menunjang kehidupan mereka setelah lulus sekolah. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)