PT Timah Raup Laba Bersih Rp300 Miliar di Semester I 2025, Ekspor Naik 177%

Harga Stabil, Permintaan Tinggi: TINS Catat Kinerja Positif Paruh Pertama 2025

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (JAKARTA) — PT Timah Tbk (IDX: TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp300 miliar sepanjang semester I 2025. Capaian ini diumumkan Perseroan melalui Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode yang berakhir 30 Juni 2025. Sabtu (2/8/2025)

Kinerja positif ini tidak lepas dari stabilnya harga timah global dan membaiknya permintaan dari pasar luar negeri, meski tekanan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan perdagangan global masih menjadi tantangan tersendiri.

banner 336x280

Harga timah di London Metal Exchange (LME) menunjukkan tren stabil sepanjang enam bulan pertama 2025.

Salah satu faktor pendukung stabilnya harga adalah ketatnya pasokan global. Tambang Man Maw di Myanmar yang masih belum beroperasi hingga Agustus 2025 dan smelter Pulau Indah di Malaysia yang belum mencapai kapasitas penuh turut mempersempit suplai global.

Kondisi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia.

“Ekspor timah Indonesia menunjukkan pemulihan signifikan, naik 177% dalam enam bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama di tahun 2024,” tulis Perseroan.

Permintaan global terhadap timah, terutama dari sektor elektronik, juga menjadi faktor pendukung utama pertumbuhan kinerja TINS.

“Permintaan global terhadap logam timah, khususnya dari industri elektronik seperti tin solder dan tin chemical, tetap tinggi. Hal ini terutama didorong oleh kebutuhan dari pasar Jepang dan Tiongkok,” jelas manajemen.

Meski demikian, perusahaan mencermati perkembangan global, khususnya dari Amerika Serikat.

“Ketidakpastian kebijakan tarif perdagangan dari Amerika Serikat berpotensi memberikan tekanan terhadap permintaan global,” lanjut keterangan tersebut.

Namun, hingga pertengahan tahun, dampak kebijakan tarif tersebut belum signifikan terhadap stabilitas harga timah.

“Meskipun demikian, harga timah cenderung stabil karena permintaan global yang cukup kuat, meskipun tetap ada risiko fluktuasi akibat faktor geopolitik dan terbatasnya pasokan,” ujar Perseroan.

Data inventori timah global turut memperkuat tren harga.

“Hingga akhir Juni 2025, persediaan timah di gudang LME berada pada posisi 2.220 ton, turun 53,3% dari awal tahun 2025 di posisi 4.760 ton,” ungkap Perseroan.

Dari sisi produksi global, laporan CRU Tin Monitor mencatat adanya peningkatan signifikan.

“Berdasarkan CRU Tin Monitor, pertumbuhan produksi logam timah global di semester I 2025 diperkirakan naik 10,5% (YoY) menjadi 192.611 ton,” sebut laporan tersebut.

Sementara konsumsi logam timah global juga meningkat.

“Sedangkan konsumsi logam timah global di semester I 2025 diperkirakan naik 3,9% (YoY) menjadi 191.163 ton,” lanjutnya.

PT Timah Tbk menyatakan akan terus menjaga efisiensi operasional dan mengikuti dinamika pasar global agar tetap kompetitif. Strategi jangka pendek difokuskan pada penguatan produksi, peningkatan kualitas produk, serta memperluas pasar ekspor.

Dengan pencapaian laba bersih Rp300 miliar, TINS menunjukkan sinyal positif dalam menghadapi paruh kedua 2025 yang masih penuh tantangan namun menyimpan peluang, terutama jika pasar global tetap berada pada tren permintaan tinggi. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *