KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – PT Timah Tbk terus memperkuat komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan melakukan penanaman mangrove di berbagai kawasan pesisir. Program ini menjadi langkah nyata perusahaan dalam mendukung rehabilitasi ekosistem pesisir sekaligus upaya mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. Selasa (30/9/2025)
Pada semester I tahun 2025, Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID ini telah menanam 11.000 pohon mangrove di tiga wilayah pesisir. Kegiatan penanaman dilakukan secara bertahap dengan melibatkan masyarakat setempat. Adapun lokasi penanaman mencakup Desa Tanjung Gemuk, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Meranti, sebanyak 3.000 pohon; Desa Sawang Laut, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, dengan jumlah 3.000 pohon; serta Pantai Tanjung Labun, Desa Serdang, Kabupaten Bangka Selatan.
Kegiatan penanaman mangrove tersebut tidak hanya sekadar upaya penghijauan, tetapi juga menjadi bentuk investasi jangka panjang dalam menjaga ekosistem laut, pantai, dan lingkungan pesisir. Ribuan bibit mangrove yang ditanam diharapkan mampu menahan laju abrasi yang selama ini menjadi ancaman serius bagi garis pantai. Selain itu, keberadaan mangrove juga berfungsi sebagai habitat alami berbagai biota laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat, seperti ikan, kepiting, hingga udang.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya menambang tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan.
“Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir. Melalui program TJSL ini, Perusahaan berharap tidak hanya membantu memulihkan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir,” kata Anggi.
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini juga menjadi bagian penting yang digarisbawahi oleh perusahaan. PT Timah meyakini bahwa keberhasilan program lingkungan tidak hanya bergantung pada penanaman semata, melainkan juga pada keterlibatan aktif masyarakat yang tinggal dan bergantung pada ekosistem pesisir.
Respon positif datang dari masyarakat pesisir yang melihat langsung dampak dari program tersebut. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Limus, Pantai Tanjung Labun, Kabupaten Bangka Selatan, Dody Syahrial, menilai penanaman mangrove merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi abrasi yang semakin mengkhawatirkan.
“Abrasi yang terjadi di kawasan ini sangat luar biasa dan ini solusi cerdas yang dilakukan PT Timah dengan penanaman mangrove dalam rangka rehabilitasi. Kami sangat apresiasi apa yang telah dilakukan PT Timah untuk menjaga ekosistem pesisir,” katanya.
Menurut Dody, penanaman mangrove memiliki manfaat berlapis. Selain mencegah abrasi, keberadaan hutan mangrove juga dapat dikembangkan menjadi objek wisata berkelanjutan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kedepan akan kita kembangkan jadi wisata edukasi mangrove sekaligus sentra pelestarian di Bangka Selatan. Karena dengan adanya mangrove ekosistem akan terjaga dan bisa meningkatkan hasil tangkapan nelayan yang akan berdampak bagi ekonomi masyarakat,” ujar Dody.
Gagasan pengembangan wisata berbasis lingkungan dari masyarakat ini sejalan dengan arah program TJSL PT Timah yang tidak hanya berorientasi pada rehabilitasi lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat pesisir. Dengan adanya hutan mangrove yang terjaga, potensi pariwisata lokal dapat ditingkatkan, sementara hasil laut juga lebih melimpah karena ekosistem tetap seimbang.
Penanaman mangrove yang digalakkan PT Timah juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Khususnya, program ini mendukung tujuan ke-14 tentang menjaga ekosistem laut (life below water) serta tujuan ke-13 terkait aksi terhadap perubahan iklim (climate action). Hal ini menegaskan bahwa kontribusi PT Timah tidak hanya bersifat lokal, melainkan juga berhubungan dengan agenda global.
Ke depan, PT Timah berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan serupa di wilayah lain di sekitar operasional perusahaan. Program TJSL bidang lingkungan ini menjadi wujud keberlanjutan dalam menjaga ekosistem sekaligus memperkuat sinergi dengan masyarakat pesisir yang selama ini menjadi bagian penting dalam kegiatan perusahaan.
Dengan penanaman ribuan bibit mangrove tersebut, PT Timah berharap masyarakat pesisir dapat merasakan manfaat langsung baik dari sisi perlindungan lingkungan maupun dari sisi peningkatan ekonomi. Upaya ini juga menjadi bukti nyata bahwa perusahaan tidak hanya hadir untuk melakukan eksplorasi sumber daya alam, tetapi juga berkomitmen menjaga kelestariannya demi generasi mendatang. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)