KBOBABEL.COM (BANGKA) — PT TIMAH Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat melalui program pemanfaatan lahan pascatambang. Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut diwujudkan dengan penebaran 15.000 bibit ikan nila di kolong (void) bekas tambang yang berada di wilayah Desa Pemali, Kabupaten Bangka, Sabtu (25/10/2025). Senin (27/10/2025)
Kegiatan tersebut dilakukan secara serentak di enam kolong bekas tambang di kawasan Pemali, salah satunya di Kolong Air Minum Pemali. Penebaran bibit ikan ini dilakukan oleh para Division Head PT TIMAH Tbk sebagai bentuk nyata keterlibatan manajemen dalam program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Departement Head Corporate Communication PT TIMAH Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan bahwa program penebaran bibit ikan merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan lahan pascatambang agar memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
“PT TIMAH Tbk tidak hanya berfokus pada kegiatan tambang, tetapi juga berkomitmen memastikan area pascatambang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kolong bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti budidaya ikan yang bernilai ekonomi,” ujar Anggi.
Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan prinsip Good Mining Practice yang dijalankan PT TIMAH Tbk, di mana setiap tahapan penambangan diikuti dengan program rehabilitasi dan pemanfaatan kembali lahan yang sudah tidak beroperasi. Dengan demikian, kolong-kolong bekas tambang tidak menjadi lahan terbengkalai, melainkan sumber daya baru bagi masyarakat.
“Pemanfaatan kolong sebagai kolam budidaya juga mendukung ketahanan pangan masyarakat serta membuka peluang usaha baru di sektor perikanan darat. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat mengembangkan usaha perikanan air tawar secara mandiri,” tambahnya.
Selain meningkatkan produktivitas lahan, program ini juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi warga sekitar. Kolong yang selama ini tidak termanfaatkan akan diubah menjadi kolam produktif yang dapat dikelola oleh masyarakat untuk kegiatan budidaya ikan nila dan jenis ikan konsumsi lainnya.
PT TIMAH Tbk juga berencana memperluas kegiatan penebaran bibit ikan ke wilayah operasional lainnya. Program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, ekosistem daratan, dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
“Upaya seperti ini kami lakukan agar lingkungan pascatambang dapat hidup kembali dan memiliki nilai sosial-ekonomi bagi masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa kegiatan tambang bisa berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan,” tutur Anggi.
Melalui program penebaran bibit ikan ini, PT TIMAH Tbk tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga membangun sinergi dengan masyarakat untuk menciptakan manfaat ekonomi jangka panjang. Inisiatif tersebut membuktikan bahwa kolong bekas tambang dapat dikelola secara produktif dan berkelanjutan, menjadi contoh nyata penerapan konsep ekonomi hijau di sektor pertambangan.
Dengan langkah ini, PT TIMAH Tbk berharap ekosistem kolong di wilayah Bangka dapat terus berkembang dan menjadi sumber daya baru yang mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah tambang. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)













