KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Laut memegang peranan penting dalam menopang kehidupan makhluk hidup sekaligus menjaga ekosistem. Dengan potensi yang besar, laut menjadi aset berharga yang harus dikelola dengan bijak. PT Timah Tbk, sebagai perusahaan tambang timah yang beroperasi di laut, menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan praktik penambangan yang baik dan berkelanjutan. Senin (9/6/2025)
PT Timah menerapkan prinsip good mining practice dalam pengelolaan sumber daya alam. Potensi timah yang dieksploitasi tidak hanya untuk menopang industri manufaktur dan teknologi, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi negara dan masyarakat. Indonesia, sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia, memiliki peranan strategis dalam menjaga cadangan timah global.
Dalam mengelola sumber daya laut, PT Timah tidak hanya fokus pada penambangan. Perusahaan ini melaksanakan berbagai program yang bertujuan menjaga ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan.
Program-program tersebut meliputi penenggelaman artificial reef, transplantasi terumbu karang, fish shelter, penanaman mangrove, pemantauan kualitas air laut, serta restocking kepiting bakau dan cumi.
Sejak tahun 2016 hingga 2024, PT Timah telah menenggelamkan 1.475 unit transplantasi terumbu karang, 3.105 unit fish shelter, dan 7.680 unit artificial reef. Selain itu, perusahaan juga telah melakukan restocking 40.435 ekor cumi di berbagai wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Langkah ini diambil tidak hanya untuk memulihkan ekosistem laut, tetapi juga untuk menciptakan habitat baru bagi biota laut.
Di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, reklamasi laut dilakukan dengan memasang penahan abrasi sepanjang 2.360 meter, menanam mangrove seluas 12,81 hektar, dan melakukan restocking 3.800 ekor kepiting bakau pada periode 2017-2024. PT Timah menggandeng masyarakat, pemerintah daerah, nelayan, dan organisasi masyarakat untuk menjalankan program-program ini.
Sebagai anggota Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, PT Timah turut mendukung pengembangan pariwisata bawah laut melalui penenggelaman taman karang (coral garden) di Pulau Putri, Kabupaten Bangka. Upaya ini tidak hanya menjaga ekosistem laut, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata bahari.
“Operasional yang berkelanjutan harus sejalan dengan perlindungan lingkungan. Perusahaan menjalankan berbagai program untuk menjaga ekosistem laut dengan melibatkan kelompok masyarakat, termasuk nelayan,” ujar Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan.
Dalam program artificial reef, PT Timah melibatkan langsung kelompok nelayan. Mereka dilatih dalam pembuatan, penenggelaman, dan perawatan artificial reef. Nelayan juga merasakan manfaat langsung dari kehadiran fishing ground yang baru, yang meningkatkan hasil tangkapan mereka.
Anggi menambahkan bahwa sinergi menjaga laut bukan hanya tentang perlindungan lingkungan, tetapi juga mencakup keberlanjutan ekonomi masyarakat sekitar.
“Melalui program pemberdayaan, perusahaan bersama nelayan menjaga ekosistem laut sekaligus mengembangkan usaha berbasis laut yang berkelanjutan, seperti wisata bahari atau olahan hasil laut. Langkah-langkah ini diharapkan mampu membangun hubungan harmonis antara aktivitas industri dan keberlangsungan lingkungan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” jelas Anggi.
Potensi laut yang begitu besar harus dioptimalkan dengan bijaksana agar tidak hanya mendukung perekonomian, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, hal ini harus dilakukan dengan mengutamakan prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Program reklamasi laut yang dilakukan PT Timah menjadi bukti bahwa aktivitas pertambangan laut dapat berjalan beriringan dengan sektor lain, seperti pariwisata dan pemberdayaan masyarakat. Dengan menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, PT Timah berkomitmen menciptakan masa depan yang lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat pesisir.
Langkah-langkah yang diambil PT Timah menunjukkan bahwa sektor pertambangan dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dan pesisir, sekaligus memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Dengan dukungan semua pihak, upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan ekosistem laut yang sehat dan lestari. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO Babel)
