KBOBABEL.COM (BANGKA BARAT) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Barat menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-291 Kota Mentok. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung Mahligai Betason II DPRD pada Selasa (9/9/2025) pagi itu menjadi momentum penting untuk mengenang perjalanan panjang kota tua sekaligus merajut semangat kebersamaan demi masa depan. Rabu (10/9/2025)
Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bangka Barat, Badri Syamsu. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Bangka Barat, Yus Derahman, Wakil Ketua I DPRD Oktorazsari, Wakil Ketua II Samsir, unsur Forkopimda, serta tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat.
Dalam sambutannya, Badri Syamsu menekankan pentingnya seluruh lapisan masyarakat menjaga identitas dan kebanggaan Kota Mentok.
Menurutnya, kota yang memiliki nilai sejarah tinggi ini harus terus berbenah agar tidak tertinggal dari daerah lain.
“Di era otonomi saat ini, semua daerah berpacu untuk tampil lebih unggul, lebih baik, dan lebih menarik. Mentok harus siap menghadapi tantangan itu dengan melibatkan putra-putri terbaiknya. Mereka adalah pemegang tongkat estafet pembangunan yang perlu mempersiapkan diri dengan keterampilan baru agar kelak tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku utama pembangunan,” ujarnya.
Semangat serupa juga disampaikan Wakil Bupati Bangka Barat, Yus Derahman.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas perjalanan panjang Kota Mentok yang telah berusia 291 tahun, jauh sebelum Indonesia merdeka. Baginya, usia tersebut adalah bukti sejarah yang sarat makna.
“Sepatutnya kita memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hingga kini Mentok tetap tumbuh dan berkembang. Usia ini menunjukkan perjalanan panjang, penuh warna dan makna,” kata Yus.
Lebih jauh, Yus menyinggung posisi Mentok sebagai kota tua yang memiliki nilai historis sangat penting. Kota ini pernah menjadi tempat pengasingan Bung Karno pada masa perjuangan, sekaligus dikenal sebagai pelabuhan utama Pulau Bangka dengan komoditas unggulan timah dan lada putih. Selain itu, Mentok juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang khas, yang menjadi identitas sekaligus daya tarik tersendiri.
Sejak bergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Mentok semakin dikenal luas. Identitas arsitektur kolonial Belanda, perpaduan pecinan Tionghoa, dan sentuhan budaya Melayu menjadikan Mentok sebagai kota bersejarah bernilai tinggi, bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.
Dengan mengusung tema peringatan “Jaya Bersama, Makmur Bersama”, Yus berharap seluruh elemen masyarakat dapat bergandengan tangan membangun Mentok.
Tema ini, katanya, bukan sekadar semboyan, tetapi sebuah ajakan moral untuk memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas sosial.
“Saya mengajak seluruh masyarakat menumbuhkan rasa kekeluargaan, membangkitkan nilai kebersamaan, serta mempererat tali persaudaraan. Dengan semangat itu, saya yakin Mentok akan tumbuh menjadi daerah yang berkeadilan, tangguh, dan sejahtera,” tegasnya.
Ia menambahkan, kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, diperlukan sinergi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Masih banyak hal yang perlu kita perbaiki. Namun dengan inovasi, terobosan, dan semangat kebersamaan, segala keterbatasan dapat kita hadapi.
Semoga HUT ke-291 ini menjadi momentum refleksi bagi kita semua, agar Mentok terus maju dan masyarakatnya semakin sejahtera,” pungkas Yus.
Peringatan HUT Kota Mentok tahun ini menjadi refleksi akan perjalanan panjang sekaligus titik tolak menuju masa depan. Dengan kekayaan sejarah, budaya, dan semangat kebersamaan, Mentok diharapkan mampu menjawab tantangan zaman serta tampil sejajar dengan kota-kota lain yang lebih maju. (Zulfikar/KBO Babel)
