Sidak Mengejutkan! Wali Kota Pangkalpinang Temukan Ruang Dirut RSUD Depati Hamzah Kosong Saat Jam Kerja

Disiplin Dipertanyakan, Wali Kota dan Wawako Sidak RSUD Depati Hamzah: Ruang Dirut Kosong, Pegawai Tak Tampak

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Suasana tidak mengenakkan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang pada Selasa (28/10/2025) siang. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Udin, bersama Wakil Wali Kota Cece Dessy, terungkap fakta mengejutkan: ruang kerja Direktur Utama (Dirut) RSUD Depati Hamzah, dr. Della Riandita, dalam keadaan kosong pada jam kerja. Rabu (29/10/2025)

Momen yang semestinya menjadi ajang evaluasi pelayanan publik justru berubah menjadi pemandangan memalukan. Berdasarkan pantauan di lokasi, ruang Dirut terlihat sepi tanpa satu pun pegawai atau aktivitas yang berlangsung. Hingga pukul 14.48 WIB, tidak ada tanda-tanda kehadiran pejabat maupun staf di ruangan tersebut.

banner 336x280

“Sangat disayangkan. Ini bukan sekadar ketidakhadiran seseorang, tapi mencerminkan lemahnya pengawasan dan disiplin kerja,” ujar salah satu pejabat Pemkot yang ikut mendampingi Wali Kota dalam sidak tersebut.

Pemandangan itu sontak membuat suasana sidak berubah hening. Beberapa staf rumah sakit yang berada di sekitar ruangan hanya saling pandang tanpa mampu memberikan penjelasan pasti mengapa ruangan pimpinan tertinggi rumah sakit itu kosong di jam pelayanan.

RSUD Depati Hamzah, yang seharusnya menjadi simbol pelayanan kesehatan publik Kota Pangkalpinang, justru memperlihatkan sisi lemahnya manajemen dan kedisiplinan aparatur. Padahal, rumah sakit ini telah menjadi rujukan utama masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan pemerintah daerah.

Usai mendapati ruangan kosong, Wali Kota Prof. Udin langsung meninjau sejumlah ruangan pelayanan medis untuk memastikan aktivitas di lapangan berjalan sebagaimana mestinya. Beberapa ruang rawat inap dan instalasi layanan juga diperiksa untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

“Kedatangan saya bersama Ibu Wakil Wali Kota ingin memastikan pelayanan kesehatan berjalan baik dan optimal. Pelayanan publik harus hadir sepenuh hati untuk masyarakat,” tegas Prof. Udin saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai sidak.

Ia menekankan bahwa absensi pejabat pada jam kerja bukan hanya pelanggaran administratif, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.

“Kedisiplinan itu bagian dari pelayanan. Kalau pimpinan saja tidak berada di tempat saat jam kerja, bagaimana bisa memberi teladan bagi pegawai lain?” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cece Dessy menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur manajemen dan disiplin pegawai di RSUD Depati Hamzah.

“Kami akan pantau perbaikan manajemen dan disiplin kerja. Rumah sakit ini harus jadi contoh profesionalisme pelayanan publik di Pangkalpinang,” ujarnya.

Cece juga menegaskan bahwa kejadian ini menjadi catatan serius bagi seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) agar tidak mengabaikan tanggung jawab dan waktu kerja. Menurutnya, pelayanan publik adalah amanah yang harus dijalankan dengan integritas tinggi.

Selain mengecek keberadaan pimpinan, sidak tersebut juga menjadi ajang dialog terbuka antara pimpinan daerah dan para tenaga kesehatan (nakes). Dalam kesempatan itu, beberapa nakes menyampaikan sejumlah kendala, mulai dari keterbatasan alat medis, beban kerja tinggi, hingga sistem administrasi yang perlu dibenahi agar pelayanan bisa lebih cepat dan efisien.

Prof. Udin menampung seluruh aspirasi tersebut dan berjanji akan melakukan perbaikan secara bertahap.

“Kami akan evaluasi dari hulu ke hilir. Tidak hanya soal kedisiplinan, tapi juga soal sistem, fasilitas, dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Semua harus berjalan beriringan,” katanya.

Peristiwa ini kemudian menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat Pangkalpinang. Banyak warga menilai bahwa absennya pejabat penting seperti Direktur RSUD di jam kerja menunjukkan lemahnya pengawasan internal di tubuh instansi pemerintah.

“Kalau Wali Kota tidak sidak, mungkin tidak ketahuan. Ini harus jadi peringatan keras bagi semua pejabat,” ujar salah satu warga yang mengetahui kejadian tersebut.

Diketahui, Pemerintah Kota Pangkalpinang memang sedang gencar melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh instansi pelayanan publik. Langkah ini menjadi bagian dari upaya reformasi birokrasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur pemerintah.

Melalui sidak mendadak seperti ini, Wali Kota berharap budaya kerja yang lebih disiplin dan profesional dapat dibangun di seluruh jajaran Pemkot, terutama di sektor pelayanan vital seperti rumah sakit.

“Tidak ada toleransi bagi pegawai atau pejabat yang tidak disiplin. Kami ingin pelayanan publik yang cepat, ramah, dan berintegritas,” tegas Prof. Udin.

Inspeksi tersebut berakhir dengan instruksi langsung dari Wali Kota agar dilakukan evaluasi dan laporan tertulis terkait kehadiran pegawai serta sistem pengawasan di RSUD Depati Hamzah. Ia juga meminta agar rumah sakit segera memperbaiki standar operasional dan menegakkan kedisiplinan tanpa pandang bulu.

Sidak ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang bahwa tanggung jawab pelayanan publik bukan hanya soal kehadiran fisik, tetapi juga komitmen moral dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati. (Sumber : Seputar Babel. Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *