KBOBABEL.COM (Pandeglang, Banten) – Warga Kampung Sindangresmi, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, diguncang peristiwa tragis pada Kamis (11/9/2025) dini hari. Seorang ibu muda berinisial IN (24) bersama bayinya yang baru berusia 10 bulan ditemukan tewas di rumah mereka. Jum’at (12/9/2025)
Keduanya diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, IL (25).
Peristiwa memilukan ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Berdasarkan informasi awal, setelah menghabisi nyawa istri dan anaknya, IL mencoba mengakhiri hidupnya sendiri.
Namun, upaya itu gagal. Ia berhasil diselamatkan warga dan kini tengah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di wilayah Pandeglang.
Warga Geger, Polisi Bertindak Cepat
Tragedi tersebut terungkap setelah warga sekitar curiga melihat rumah pasangan muda itu dalam keadaan sepi tanpa aktivitas. Biasanya, IN dan anaknya terlihat beraktivitas di pagi hari.
Ketika dicoba didatangi, warga mendapati kondisi mengenaskan: IN dan bayinya sudah tidak bernyawa.
Kejadian ini sontak membuat geger satu kampung. Laporan cepat pun dilayangkan ke aparat kepolisian. Tak lama, Tim Inafis Polres Pandeglang tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Garis polisi segera dipasang untuk mengamankan area, sementara petugas melakukan pemeriksaan detail serta mengumpulkan barang bukti yang diduga terkait.
Kapolres Pandeglang melalui keterangan singkat menyebutkan pihaknya masih mendalami motif di balik dugaan pembunuhan tersebut.
“Saat ini penyelidikan intensif sedang dilakukan. Beberapa saksi, termasuk keluarga dan tetangga, sudah dimintai keterangan,” ujarnya.
Misteri Motif dan Luka Sosial
Hingga berita ini diturunkan, motif IL tega mengakhiri hidup istri dan bayinya masih menjadi misteri.
Polisi enggan berspekulasi sebelum penyelidikan tuntas. Namun, kasus ini segera menjadi perhatian publik karena menambah daftar panjang tragedi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung maut.
Para pengamat menilai, faktor ekonomi, tekanan sosial, hingga masalah kejiwaan kerap menjadi pemicu munculnya tindak kekerasan ekstrem di lingkup keluarga.
Tragedi semacam ini menjadi alarm bahwa pencegahan KDRT harus dilakukan lebih serius, melibatkan keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Dukungan untuk Keluarga
Pemerintah daerah setempat menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang menimpa keluarga korban. Pihaknya berjanji akan memberikan pendampingan psikologis serta bantuan yang dibutuhkan oleh keluarga besar IN.
Masyarakat sekitar pun diimbau agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
“Mari kita percayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Tragedi subuh di Pandeglang meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga masyarakat luas.
Kehilangan nyawa seorang ibu muda dan bayi tak berdosa menegaskan betapa pentingnya kesadaran kolektif untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga sejak dini.
Kini, publik menunggu jawaban: apa yang sebenarnya melatarbelakangi tindakan IL? Polisi masih bekerja, sementara masyarakat berduka, berdoa agar tragedi serupa tak lagi terulang di bumi Pandeglang. (Joy/KBO Babel)