Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Kemenkeu Klarifikasi Isu Hoaks

Heboh Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Kemenkeu Bongkar Faktanya

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Jakarta) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa video viral yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru adalah beban negara merupakan kabar bohong atau hoaks. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, melalui keterangan tertulis pada Selasa (19/8). Rabu (20/8/2025)

“Potongan video yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara itu hoaks,” tegas Deni.

banner 336x280

Menurutnya, video yang beredar di media sosial tersebut adalah hasil manipulasi. Potongan itu berasal dari pidato Sri Mulyani dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (7/8). Namun, isi pidato itu dipotong dan disunting menggunakan teknologi deepfake sehingga menampilkan pernyataan yang tidak pernah disampaikan oleh Menteri Keuangan.

Deni menegaskan dalam video asli tidak ada pernyataan yang menyebut guru sebagai beban negara. Ia meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial.

“Marilah kita bijak dalam bermedia sosial,” ucap Deni.

Asal-Usul Video Viral

Sebelumnya, beredar luas di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sosok Sri Mulyani dengan narasi seolah-olah ia mengatakan guru adalah beban negara. Video itu kemudian menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya dari masyarakat pendidikan.

Kemunculan video tersebut bersamaan dengan meningkatnya sentimen negatif publik terhadap pernyataan Sri Mulyani yang mempertanyakan skema pembiayaan gaji guru dan dosen. Dalam forum resmi yang menjadi sumber video itu, Sri Mulyani tidak menyebut guru beban negara, tetapi mengulas tantangan fiskal dalam membiayai sektor pendidikan, termasuk gaji tenaga pengajar.

“Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar, ini salah satu tantangan bagi keuangan negara,” ujar Sri Mulyani dalam pidato aslinya.

Pernyataan itu, menurut Deni, dipelintir dengan memotong bagian tertentu lalu dipadukan dengan voice-over sehingga muncul kesan negatif.

Pembiayaan Pendidikan

Dalam forum di ITB tersebut, Sri Mulyani menyampaikan pembahasan mengenai tantangan besar negara dalam membiayai pendidikan. Salah satu isu yang diangkat adalah mengenai gaji guru dan dosen yang ditanggung oleh anggaran negara.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar apakah seluruh beban pembiayaan guru dan dosen harus ditanggung sepenuhnya oleh negara atau ada opsi partisipasi masyarakat.

“Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat,” kata Sri Mulyani.

Namun, Sri Mulyani tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk partisipasi masyarakat yang dimaksud. Meski demikian, ia menekankan bahwa diskusi mengenai pembiayaan pendidikan sangat penting karena berhubungan langsung dengan keberlanjutan fiskal negara.

Ajakan Bersikap Kritis

Klarifikasi Kemenkeu ini diharapkan dapat meredam kesalahpahaman publik yang sempat terprovokasi oleh potongan video tersebut. Deni kembali menegaskan bahwa Sri Mulyani tidak pernah menyebut guru sebagai beban negara, dan potongan video yang beredar jelas hasil rekayasa.

Dengan maraknya teknologi deepfake yang mampu memanipulasi suara dan gambar seseorang, masyarakat diminta lebih kritis dan selektif sebelum mempercayai konten yang beredar.

Klarifikasi ini juga menjadi pengingat pentingnya literasi digital di tengah derasnya arus informasi. Pemerintah melalui Kemenkeu memastikan terus membuka ruang klarifikasi agar publik mendapatkan informasi yang benar dan tidak terjebak dalam disinformasi. (Sumber: CNN Indonesia, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *