Wartawan Gadungan Ditangkap, Lakukan Pemerasan terhadap Jaksa Kejati DKJ

<p><strong><a href&equals;"http&colon;&sol;&sol;KBOBABEL&period;COM">KBOBABEL&period;COM<&sol;a> &lpar;Jakarta&rpar; – Tim Intelijen <a href&equals;"https&colon;&sol;&sol;kejati-dkijakarta&period;kejaksaan&period;info&sol;">Kejaksaan Tinggi Daerah Khusus Jakarta &lpar;Kejati DKJ&rpar;<&sol;a> berhasil menangkap seorang pria berinisial LSN yang diduga merupakan wartawan gadungan&period; LSN diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap seorang pejabat struktural Kejati DKJ berinisial AR&period; Penangkapan tersebut berlangsung pada Rabu &lpar;28&sol;5&sol;2025&rpar;&period;<&sol;strong><&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Kami telah mengamankan seorang dengan inisial LSN yang diduga telah melakukan pemerasan kepada pejabat struktural Kejati DKJ insial AR&comma;” ujar Kepala Penerangan Hukum Kejati DKJ&comma; Syahron Hasibuan&comma; dalam keterangannya pada Kamis &lpar;29&sol;5&sol;2025&rpar;&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Menurut Syahron&comma; tindakan pemerasan yang dilakukan LSN berawal dari upayanya mengikuti proses persidangan dalam sebuah perkara yang tengah ditangani oleh jaksa berinisial TH&period; Dalam proses tersebut&comma; LSN melancarkan tuduhan serius terhadap TH melalui berbagai kanal&comma; seperti pesan WhatsApp&comma; pemberitaan di media massa&comma; dan aksi unjuk rasa&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Intimidasi yang dilakukan LSN menyebut bahwa jaksa TH diduga bersekongkol dengan pejabat Bea Cukai untuk tidak menetapkan tersangka atas kasus yang melibatkan seorang individu berinisial AJ&period; Syahron menambahkan bahwa LSN secara sistematis menyebarkan berita dan melakukan provokasi untuk menekan pihak kejaksaan&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Dalam kurun waktu tertentu&comma; LSN disebut telah tujuh kali menulis atau menyebarkan berita terkait kasus tersebut&comma; serta dua kali menggerakkan aksi demonstrasi&comma;” ungkap Syahron&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Puncak aksi LSN terjadi pada 27 Mei 2025&comma; ketika ia menghubungi Jaksa AR melalui aplikasi WhatsApp dengan alasan melakukan konfirmasi&period; Namun&comma; LSN juga menyampaikan permintaan imbalan agar pemberitaan negatif yang menyudutkan TH dihentikan&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Saat pertemuan antara LSN dan AR berlangsung&comma; LSN secara langsung meminta uang sebesar Rp5 juta kepada AR&period; Ia menjanjikan bahwa pemberitaan miring dan aksi unjuk rasa yang telah dilakukannya akan dihentikan jika permintaannya dipenuhi&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Sesaat kemudian tim intelijen Kejati DKJ melakukan pengamanan terhadap LSN dan ditemukan uang Rp5 juta di dalam tas LSN yang diakui LSN berasal dari Jaksa AR&comma;” terang Syahron&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Dalam operasi tersebut&comma; selain uang tunai Rp5 juta&comma; petugas juga menyita barang bukti lainnya&period; Barang bukti tersebut meliputi telepon genggam yang berisi pesan ancaman&comma; rekaman suara yang memperkuat dugaan pemerasan&comma; serta dokumen terkait&period; Barang bukti itu menjadi alat penting untuk melanjutkan proses hukum terhadap LSN&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&OpenCurlyDoubleQuote;Barang bukti diserahkan Polda Metro Jaya untuk ditindaklanjuti sesuai dengan proses hukum yang berlaku&comma;” jelas Syahron&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Kasus ini kini berada di bawah penanganan pihak kepolisian untuk pengusutan lebih lanjut&period; Polda Metro Jaya akan memproses LSN sesuai dengan hukum yang berlaku demi memastikan keadilan dan pencegahan tindakan serupa di masa depan&period;<&sol;p>&NewLine;<p>&lpar;Sumber&colon; Tirto&period;id&comma; Editor&colon; KBO Babel&rpar;<&sol;p>&NewLine;