Klarifikasi Fandi Soal Isu Penipuan Dede Sunandar: “Saya Punya Bukti Transfer dan Chat Lengkap”

Viral Kasus Dede Sunandar di Pangkalpinang, Fandi Akhirnya Angkat Bicara Soal Pembayaran Job MC

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG)  — Usai namanya viral karena dituding menipu dan tidak membayar honor komedian Dede Sunandar, Fandi—pemilik Kirana Entertainment—akhirnya angkat bicara. Dalam klarifikasinya di program Ruang Tengah Bangkapos pada Kamis (9/10/2025), Fandi membeberkan kronologi lengkap permasalahan tersebut, sekaligus menunjukkan sejumlah bukti transaksi yang disebutnya sah dan bisa dipertanggungjawabkan. Sabtu (11/10/2025)

Fandi mengatakan, sebelum tudingan itu viral, dirinya telah dua kali melakukan klarifikasi internal. Ia menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan sebuah konser, ada pembagian peran antara investor dan event organizer (EO). Investor, kata Fandi, memiliki tanggung jawab dalam penyediaan dana untuk artis, vendor, dan kebutuhan acara lainnya.

banner 336x280

“Dalam hal ini saya adalah investor, bukan EO. Tugas investor itu menyiapkan modal dan menyerahkan kepada pihak penyelenggara. Keuntungan atau kerugian itu risiko kami,” kata Fandi dalam wawancaranya.

Menurutnya, pihak Kirana Entertainment telah menyerahkan dana sekitar Rp550 juta lebih kepada EO lokal di Bangka Belitung untuk acara konser yang menghadirkan sejumlah artis ternama.

“Ada Whisnu Santika, Raisa, Adnan Veron, Dhyo Haw, Malik, Lomba Sihir, dan MC-nya Dede Sunandar. Termasuk juga artis lokal seperti Munir, Tamara, dan Jack Tugil,” jelasnya.

Negosiasi dengan Dede

Fandi mengaku mengenal Dede Sunandar lewat komunikasi langsung melalui akun Instagram sang komedian. Ia menegaskan, semua percakapan antara keduanya terekam dalam bentuk chat dan bukti transfer.

“Saya chat Dede langsung, tanya berapa tarif MC untuk konser tanggal 27 Juli. Dede bilang 15 juta. Tapi di podcast dia ngomong 30 juta, itu bohong publik yang besar,” ujar Fandi.

Ia menambahkan, setelah sepakat di angka Rp15 juta, Dede diminta tiba di Pangkalpinang sehari sebelum konser untuk keperluan promosi tiket di sebuah kafe.

“Kita buat acara tribute to concert di kafe sponsor. Dede hadir untuk promosi, bukan jualan tiket. Semua sudah disepakati,” katanya.

Sebelum berangkat, Dede disebut telah menerima uang muka (DP) sebesar Rp2,5 juta dari rekening istri Fandi. Namun di tengah persiapan acara, Fandi mengaku sering menerima pesan dari Dede yang meminta uang tambahan.

“Dia sering chat minta pinjaman untuk listrik atau kebutuhan lain. Tapi kami tahan dulu karena belum ada MoU kontrak resmi. Takutnya nanti dia batal berangkat,” ujar Fandi.

Kekacauan di Hari Acara

Fandi juga menceritakan adanya kekacauan dalam persiapan konser yang membuat koordinasi antara EO dan timnya tidak berjalan lancar. Salah satu dampaknya, penjemputan Dede di bandara menjadi terlambat.

“Waktu itu saya lagi presentasi ke Polresta Pangkalpinang dan Polda Babel. Saya minta EO jemput Dede, tapi mereka bilang masih cari tim. Akhirnya saya suruh Dede naik taksi online dulu, dan biaya transportnya saya ganti,” jelasnya.

Sesampainya di hotel, Dede disebut langsung check-in di kamar yang telah disiapkan.

“Hotel nggak mungkin nanya ‘kok Dede datang hari ini’, karena dia memang dijadwalkan datang H-1 untuk promosi,” ujarnya.

Fandi menuturkan, sebelum acara, Dede sempat meminta tambahan uang Rp2,5 juta dengan alasan untuk diberikan kepada istrinya sebelum berangkat.

“Itu wajar, orang mau ke luar kota ninggalin keluarga pasti butuh uang. Jadi total yang sudah saya transfer 5 juta,” ujarnya sambil menunjukkan bukti transfer.

Pada malam harinya, Dede dibawa ke lokasi promosi di kafe dan dijamu dengan baik.

“Dia nyanyi bareng home band, banyak saksi. Kalau dia bilang jualan tiket, itu nggak benar,” kata Fandi.

Dede Ditempatkan di Tenda

Namun, Fandi mengaku kecewa terhadap pihak EO karena menempatkan Dede di area yang tidak layak.

“Saya dengar Dede ditempatkan di tenda bersama artis lokal. Harusnya EO lebih profesional. Saya sebagai investor cuma bisa bantu sebisanya,” katanya.

Fandi menjelaskan, sebagai investor, tanggung jawabnya hanya sampai pada pembayaran DP artis. Sedangkan pembayaran akhir menjadi tanggung jawab EO setelah pemasukan tiket diterima.

“Masalah sisa pembayaran Rp10 juta ke Dede memang belum selesai karena kekacauan acara. Tapi bukan berarti tidak dibayar. Kita masih menunggu kejelasan dari EO,” ujarnya.

Fandi Tuduh Dede Berbohong

Meski memahami kekecewaan Dede, Fandi menilai pernyataan sang komedian di media terlalu berlebihan dan menyesatkan publik.

“Saya malah senang Dede ngomong, biar masalah ini jelas. Tapi yang disayangkan dia berbohong. Pertama, honor 15 juta dibilang 30 juta. Kedua, dia bilang ngegembel sama Dhyo Haw, padahal nggak. Dhyo sendiri sudah klarifikasi,” tegasnya.

Ia juga membantah tudingan bahwa Dede harus membeli tiket pulang dengan uang hasil ngamen.

“Itu nggak benar. Tiket pulangnya tanggal 29 Juli pakai Lion Air, saya yang beli pakai uang pribadi. Karena bagaimanapun, saya bertanggung jawab,” ujarnya.

Harapan Fandi

Fandi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat menipu siapa pun. Sebagai investor, ia justru merasa dirugikan karena acara tersebut mengalami kekacauan yang tidak diinginkan.

“Semua ini harusnya jadi pelajaran. Dunia hiburan itu soal kepercayaan dan tanggung jawab. Saya tidak pernah lari, semua bukti ada. Tinggal nanti publik yang menilai,” tegasnya.

Ia juga berharap agar permasalahan ini bisa diselesaikan secara baik tanpa perlu memperpanjang konflik di media sosial.

“Saya menghormati Dede sebagai publik figur, tapi jangan menjelekkan orang lain tanpa tahu faktanya,” tutup Fandi.

Dengan klarifikasi panjang yang disampaikan, publik kini mendapat gambaran baru mengenai polemik yang melibatkan Dede Sunandar dan Fandi. Kasus ini menjadi cerminan penting bagi industri hiburan daerah agar hubungan antara artis, EO, dan investor bisa lebih profesional dan transparan di masa mendatang. (Sumber : TIMELINES.ID, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *