Aksi Penambang Timah di Pangkalpinang Memanas, Ratusan Massa Asal Bangka Tetap Turun ke Jalan

Penambang Timah dari Belinyu hingga Merawang Tetap Turun ke Jalan, Suarakan Aspirasi di Depan PT Timah

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA) — Ratusan penambang timah asal Kabupaten Bangka tetap berangkat ke Kota Pangkalpinang untuk mengikuti aksi demonstrasi di depan kantor PT Timah Tbk, Senin (6/10/2025). Aksi ini merupakan bagian dari gelombang unjuk rasa yang dilakukan oleh para penambang dari berbagai wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menuntut kejelasan nasib dan kebijakan perusahaan terhadap aktivitas penambangan rakyat.

Pantauan di lapangan menunjukkan, massa penambang dari Kecamatan Belinyu, Riau Silip, Sungailiat, Pemali, dan Merawang berangkat sejak pagi hari. Mereka berkumpul di Taman Sari Sungailiat sebelum berkonvoi menuju Pangkalpinang menggunakan puluhan kendaraan roda empat dan bus.

banner 336x280

Ratusan penambang tampak mengenakan pakaian kerja lapangan dan membawa spanduk berisi tuntutan agar PT Timah membuka kembali ruang dialog serta memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi para penambang rakyat.

“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi secara damai. Kami datang untuk memperjuangkan hak dan kelangsungan hidup kami sebagai penambang,” kata Hasbi, salah satu penambang asal Kecamatan Sungailiat, saat ditemui di lokasi titik kumpul Taman Sari Sungailiat.

Menurut Hasbi, sebagian besar massa dari wilayah Kabupaten Bangka memutuskan tetap berangkat ke Pangkalpinang meskipun sempat ada perdebatan di antara sesama penambang.

“Massa dari Belinyu, Riau Silip, Pemali, Sungailiat, dan Merawang sebagian besar sudah berangkat ke Pangkalpinang, dan sebagian lagi memilih tidak ikut. Khusus dari Kecamatan Belinyu ada belasan mobil rombongan penambang yang sudah berangkat,” ujarnya.

Di lokasi titik kumpul, pengamanan dilakukan oleh aparat kepolisian yang menerjunkan puluhan personel untuk menjaga ketertiban dan memastikan keberangkatan massa berjalan aman. Kapolsek Sungailiat melalui perwakilannya menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan para koordinator aksi untuk memastikan kegiatan berlangsung tertib tanpa tindakan anarkis.

“Kami mengawal jalannya kegiatan agar aman dan tertib. Kami minta semua pihak menjaga suasana kondusif. Setiap warga negara memiliki hak menyampaikan pendapat, tapi harus sesuai aturan,” ujar seorang petugas yang berjaga di lapangan.

Sementara itu, sejumlah penambang lainnya memilih bertahan di Taman Sari Sungailiat dan tidak ikut berangkat ke Pangkalpinang. Mereka menyebut keputusan itu diambil karena alasan keamanan dan situasi yang belum pasti di lokasi aksi utama.

“Kami tetap mendukung kawan-kawan yang berangkat, tapi kami juga memilih berjaga di sini dulu untuk melihat situasi,” kata seorang penambang lainnya, yang enggan disebutkan namanya.

Aksi demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari gelombang protes para penambang timah rakyat terhadap kebijakan pengelolaan sumber daya timah di Bangka Belitung. Mereka menilai keberadaan PT Timah Tbk selama ini belum sepenuhnya berpihak kepada penambang kecil. Selain itu, banyak penambang mengeluhkan sulitnya mendapatkan izin usaha pertambangan rakyat (IUPR), sementara aktivitas penambangan ilegal justru masih marak di sejumlah wilayah.

Para penambang menuntut agar pemerintah dan PT Timah membuka kembali pola kerja sama yang adil antara perusahaan dengan para penambang rakyat, seperti yang pernah diterapkan melalui sistem mitra sebelumnya.

“Kami tidak ingin melawan hukum. Kami hanya ingin bekerja secara sah, punya izin, dan bisa menafkahi keluarga,” tegas Hasbi.

Hingga siang hari, rombongan penambang asal Kabupaten Bangka yang sudah tiba di Pangkalpinang bergabung dengan massa dari kabupaten lain, termasuk dari Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Belitung. Aparat keamanan dari Polresta Pangkalpinang dan Polda Kepulauan Bangka Belitung tampak melakukan penjagaan ketat di sekitar kantor pusat PT Timah Tbk di kawasan Muntok Raya.

Situasi aksi terpantau kondusif, meskipun massa terus berorasi menyuarakan aspirasi mereka. Pihak PT Timah sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan para penambang.

Dengan gelombang massa yang terus berdatangan dari berbagai daerah, aparat keamanan tetap bersiaga untuk mengantisipasi potensi gangguan. Pemerintah daerah diharapkan segera memfasilitasi dialog antara PT Timah dan perwakilan penambang agar konflik sosial yang berkepanjangan dapat segera diselesaikan secara damai dan bermartabat. (Sumber : Getarbabel.com, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *