KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin Masyarif atau yang akrab disapa Prof. Udin, turun langsung meninjau sejumlah titik rawan banjir di wilayah Kota Pangkalpinang, Rabu (22/10/2025) sore. Peninjauan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam upaya mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda saat musim hujan tiba. Kamis (23/10/2025)
Lokasi pertama yang dikunjungi Prof. Udin bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah kawasan Kolong Bintang, tepat di belakang Rumah Makan Asui Seafood Pangkalpinang. Di titik tersebut, Wali Kota meninjau kondisi saluran air yang kerap meluap saat hujan deras mengguyur. Setelah itu, rombongan melanjutkan peninjauan ke sejumlah saluran drainase di wilayah Kelurahan Bintang, yang juga diketahui menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
Menurut Prof. Udin, kegiatan peninjauan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Desember hingga Februari mendatang. “Kegiatan hari ini salah satu bagian dari program 100 hari kerja dalam rangka menata sungai-sungai dan drainase, supaya Kota Pangkalpinang aman dari banjir. Paling tidak, genangan bisa berkurang, apalagi kita akan menghadapi bulan Desember, Januari, dan Februari yang curah hujannya paling tinggi, jadi harus diantisipasi sejak dini,” ujar Prof. Udin.
Ia menegaskan bahwa penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Oleh sebab itu, Wali Kota menginstruksikan agar seluruh camat dan lurah di Pangkalpinang melaksanakan kegiatan gotong royong massal membersihkan saluran air dan drainase di masing-masing wilayah.
“Besok kami akan rapatkan seluruh camat dan lurah agar segera melaksanakan gotong royong membersihkan sungai dan saluran drainase di tiap kelurahan dalam rangka mengantisipasi banjir ke depan,” tegas Prof. Udin.
Selain langkah teknis, Wali Kota juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan agar aliran air tidak terhambat oleh sampah. Ia menilai, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah banjir sekaligus menjaga kesehatan lingkungan.
“Kemarin kita menerima penghargaan untuk penanggulangan AIDS, malaria, dan tuberkulosis. Tentu itu tidak lepas dari bagaimana kita menjaga kebersihan kota ini. Lingkungan yang bersih akan membuat kesehatan masyarakat juga terjaga,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera melakukan pengecekan terhadap kondisi fisik drainase di titik-titik kritis. Evaluasi dan perbaikan struktural disebut akan menjadi prioritas, terutama pada saluran yang mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat sedimentasi.
Sementara itu, Lurah Bintang, Roy Rinaldi, membenarkan bahwa wilayahnya memang kerap menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras mengguyur Kota Pangkalpinang. Ia menyebut, kawasan RT 08 dan RT 09 di Kelurahan Bintang menjadi dua titik yang paling parah terdampak genangan air.
“Di wilayah dua RT ini merupakan titik langganan banjir setiap diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama satu jam saja. Air langsung naik karena saluran drainasenya belum optimal,” ujar Roy.
Roy menambahkan, pihaknya telah menerima arahan langsung dari Wali Kota untuk segera menggelar gotong royong bersama masyarakat dan melakukan normalisasi saluran air.
“Kami sudah siapkan jadwal gotong royong bersama warga, dengan melibatkan perangkat kelurahan, RT, RW, dan masyarakat sekitar. Harapannya, aliran air bisa lancar dan banjir tidak lagi terjadi,” ucapnya.
Pemerintah Kota Pangkalpinang juga berencana melakukan pemetaan ulang daerah rawan banjir sebagai bagian dari program mitigasi bencana. Data ini akan menjadi acuan bagi OPD terkait untuk menentukan langkah konkret dalam pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat akan digencarkan, terutama terkait pentingnya tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau parit. Sebab, penyumbatan akibat sampah menjadi penyebab utama genangan di beberapa kawasan perkotaan.
Upaya antisipatif yang dilakukan Pemerintah Kota Pangkalpinang ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Salah satu warga Kelurahan Bintang, Hendri, berharap kegiatan gotong royong benar-benar dilaksanakan secara rutin agar banjir bisa diminimalisir.
“Kami sangat mendukung langkah Pak Wali Kota turun langsung ke lapangan. Semoga kegiatan bersih-bersih drainase nanti bisa mencegah banjir di daerah kami,” tuturnya.
Melalui langkah konkret seperti peninjauan lapangan, gotong royong massal, dan edukasi masyarakat, Pemerintah Kota Pangkalpinang menegaskan komitmennya untuk menjadikan kota ini lebih tangguh menghadapi musim hujan. Program 100 hari kerja Prof. Udin diharapkan menjadi awal perubahan menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan bebas dari banjir. (Sumber : Babel Review, Editor : KBO Babel)













