Bangka Belitung

Mahalnya B1 KWK Harga Demokrasi di Pangkalpinang: Antara Cuan, Kursi, dan Kepalsuan Politik

Advertisements

<p>Oleh &colon; Adinda Putri Nabiilah SH&comma;&period;C&period;IJ&period;&comma;C&period;WP<&sol;p>&NewLine;<p><strong><a href&equals;"http&colon;&sol;&sol;KBOBABEL&period;COM">KBOBABEL&period;COM<&sol;a> &lpar;Pangkalpinang&rpar; &&num;8211&semi; Pilkada Ulang <&sol;strong>Pangkalpinang 2025 semakin mendekati babak penentuan&period; Para bakal calon wali kota &lpar;cawako&rpar; dan wakil wali kota &lpar;cawawako&rpar; kini saling berpacu bukan hanya dalam adu gagasan atau jejak rekam&comma; tapi juga dalam penggalangan &&num;8220&semi;amunisi&&num;8221&semi; untuk memperebutkan surat sakti&colon; <a href&equals;"http&colon;&sol;&sol;KBOBABEL&period;COM">B1 KWK<&sol;a> dari partai politik&period; Surat ini menjadi tiket resmi menuju panggung kontestasi elektoral&period; Namun sayangnya&comma; proses untuk mendapatkannya bukan lagi semata-mata soal kualitas kepemimpinan&comma; tapi kian terjerumus pada praktik transaksional&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Sinyal ini terlihat jelas&period; Beberapa bakal calon yang telah mendaftar melalui mekanisme resmi partai justru tereliminasi begitu saja&comma; sementara nama-nama yang bahkan tak muncul dalam radar pendaftaran justru dikabarkan akan mengantongi surat rekomendasi&period; Fenomena ini menegaskan bahwa politik kita masih dikuasai oleh logika uang&comma; bukan logika akal sehat dan demokrasi&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Partai politik&comma; yang seharusnya menjadi pilar utama demokrasi&comma; justru menjelma sebagai pedagang kursi kekuasaan&period; Nilai kursi parlemen pun dikabarkan melonjak drastis—dari kisaran Rp500 juta per kursi menjadi dua kali lipatnya&period; Jika partai mematok 4–5 kursi sebagai syarat minimal untuk mengusung calon kepala daerah&comma; maka bakal calon harus menyediakan tidak kurang dari Rp4–5 miliar hanya untuk biaya awal rekomendasi&period; Belum termasuk ongkos tempur di masa kampanye yang bisa melambung hingga Rp15 miliar lebih&period;<&sol;p>&NewLine;<p><strong>Biaya politik yang tak masuk akal ini tidak hanya mencederai keadilan dalam berdemokrasi&comma; tapi juga mempersempit ruang bagi calon-calon potensial yang lahir dari akar rumput namun tak punya kekuatan finansial&period;<&sol;strong><&sol;p>&NewLine;<p>Demokrasi yang seharusnya membuka ruang kompetisi bagi siapa pun yang berkualitas kini justru menjadi ladang oligarki politik yang hanya menguntungkan mereka yang punya modal besar&period; Maka wajar bila masyarakat mulai muak dan menggantungkan harapan pada kemenangan &&num;8220&semi;kotak kosong&&num;8221&semi; — simbol perlawanan terhadap sistem yang telah korup sejak hulu&period;<&sol;p>&NewLine;<figure id&equals;"attachment&lowbar;1851" aria-describedby&equals;"caption-attachment-1851" style&equals;"width&colon; 300px" class&equals;"wp-caption alignnone"><img class&equals;"size-large wp-image-1851" src&equals;"http&colon;&sol;&sol;kbobabel&period;com&sol;wp-content&sol;uploads&sol;2025&sol;05&sol;Cuplikan-layar-2025-05-27-174142-300x178&period;png" alt&equals;"Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025 semakin mendekati babak penentuan&period; Para bakal calon wali kota &lpar;cawako&rpar; dan wakil wali kota &lpar;cawawako&rpar; kini saling berpacu bukan hanya dalam adu gagasan atau jejak rekam&comma; tapi juga dalam penggalangan &quot&semi;amunisi&quot&semi; untuk memperebutkan surat sakti&colon; B1 KWK dari partai politik&period; Surat ini menjadi tiket resmi menuju panggung kontestasi elektoral&period; Namun sayangnya&comma; proses untuk mendapatkannya bukan lagi semata-mata soal kualitas kepemimpinan&comma; tapi kian terjerumus pada praktik transaksional&period;" width&equals;"300" height&equals;"178" &sol;><figcaption id&equals;"caption-attachment-1851" class&equals;"wp-caption-text">Caption &colon; Ilustrasi<&sol;figcaption><&sol;figure>&NewLine;<p>Namun harapan ini pun mulai direbut paksa&period; Paslon independen yang hadir dengan tagline &OpenCurlyDoubleQuote;MERDEKA” sebenarnya menjadi harapan baru&comma; namun di tengah realitas politik hari ini&comma; mereka pun tak luput dari tekanan&comma; cibiran&comma; hingga skenario pembusukan karakter yang dilakukan oleh lawan-lawannya&period; Intrik&comma; fitnah&comma; dan manuver saling menjatuhkan menjadi pemandangan yang lazim&comma; seolah-olah pemilu bukan lagi arena pertarungan gagasan&comma; tapi ajang saling bunuh secara politis&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Lebih tragis lagi&comma; publik dikecewakan oleh partai-partai politik yang semestinya menjadi pengayom aspirasi masyarakat&period; Ketika partai hanya membuka pendaftaran sebagai formalitas belaka&comma; sementara rekomendasi diberikan pada mereka yang &OpenCurlyDoubleQuote;bisa bayar”&comma; maka proses demokrasi sudah kehilangan legitimasi moral&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Pilkada Pangkalpinang tahun ini menjadi cermin suram wajah demokrasi lokal&period; Tak ada ruang bagi idealisme&comma; tak ada tempat bagi pemimpin bersih dan merakyat jika ia tak mampu &OpenCurlyDoubleQuote;membeli” kursi pencalonan&period; Ironisnya&comma; biaya politik yang mahal ini pada akhirnya akan dibebankan kembali ke masyarakat dalam bentuk praktik korupsi&comma; manipulasi anggaran&comma; dan pembangunan yang hanya menguntungkan elite&comma; bukan rakyat&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Pertanyaan besar kini menggantung&colon; bagaimana bisa kita melahirkan pemimpin yang jujur dan kompeten jika sejak awal saja prosesnya sudah tidak adil dan manipulatif&quest;<&sol;p>&NewLine;<p>Pilkada seharusnya menjadi ruang kontestasi sehat untuk memilih pemimpin terbaik&comma; bukan yang terkaya&period; Reformasi partai politik adalah kebutuhan mendesak jika demokrasi lokal ingin diselamatkan&period; Proses rekrutmen politik harus transparan dan meritokratis&period; Regulasi soal biaya politik harus ditegakkan&comma; termasuk pengawasan atas praktik jual-beli rekomendasi&period; Bawaslu dan KPK harus turun tangan lebih serius&period;<&sol;p>&NewLine;<p>Pada akhirnya&comma; suara rakyatlah yang akan menjadi penentu&period; Masyarakat Pangkalpinang harus melek politik dan tidak hanya terjebak pada popularitas atau pencitraan semu&period; Perlawanan terhadap sistem yang korup bisa dimulai dari pilihan yang tepat&period; Jika tidak&comma; kita akan terus menyaksikan demokrasi menjadi panggung dagelan yang memalukan&period;<&sol;p>&NewLine;<p><strong>Demokrasi seharusnya menjadi alat pembebasan&comma; bukan komoditas yang diperdagangkan&period; Saatnya masyarakat Pangkalpinang menuntut politik yang lebih jujur dan beradab&period; &lpar;<a href&equals;"http&colon;&sol;&sol;KBOBABEL&period;COM">Redaksi<&sol;a>&rpar;<&sol;strong><&sol;p>&NewLine;

kbobabelgroup@gmail.com

Recent Posts

Teman Dekat Ungkap Detik-Detik Gustiwiw Ditemukan Tak Bernyawa

KBOBABEL.COM (Bandung) – Dunia hiburan Tanah Air berduka atas meninggalnya musisi sekaligus komedian Gusti Irwan…

41 menit ago

Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Satgassus Penerimaan Negara, KPK: “Bisa Tutup Celah Korupsi”

KBOBABEL.COM (JAKARTA) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan tanggapan positif terhadap penunjukan Novel Baswedan sebagai…

1 jam ago

PT Timah Restocking 400 Kepiting Bakau di Kundur, Dukung Kelestarian Ekosistem dan Kesejahteraan Nelayan

KBOBABEL.COM (KARIMUN) – PT Timah kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung kesejahteraan…

1 jam ago

Dukung Pelestarian Pantai Batu Tunggal, PT Timah Serahkan Bantuan Alat Kebersihan

KBOBABEL.COM (BANGKA) – PT Timah Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.…

2 jam ago

Jamda V Pramuka Babel 2025: Lebih dari 2.000 Peserta Berkumpul di Balun Ijuk

KBOBABEL.COM (BANGKA) – Lebih dari 2.000 peserta dari enam kabupaten dan satu kota di Provinsi…

2 jam ago

Rahmad Sukendar Desak Pergantian Kapolri: “Waktunya Polri Dipimpin Sosok Berani dan Bersih!

KBOBABEL.COM (Jakarta) - Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik…

3 jam ago