KBOBABEL.COM (Surabaya) – Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan komitmennya terhadap keterbukaan informasi publik dengan menggelar Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Hotel DoubleTree by Hilton, Surabaya, pada Kamis (25/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan langsung Komisioner Komisi Informasi (KI) Pusat sebagai narasumber utama, sekaligus menjadi forum strategis memperkuat sinergi antara BI, KI Pusat, dan KI Daerah.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini dirancang bukan sekadar seremoni penyampaian materi, tetapi lebih jauh menjadi ruang diskusi, berbagi pengalaman, serta memperkuat kapasitas petugas informasi dalam melayani publik secara transparan dan akuntabel.
Langkah ini sejalan dengan mandat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menempatkan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi sebagai bagian dari demokrasi yang sehat.
Dua narasumber utama dari KI Pusat hadir memberikan paparan penting. Wakil Ketua KI Pusat, Arya Sandhiyudha, menyampaikan materi bertajuk “Menuju Indonesia Emas 2025 Melalui Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik yang Transparan dan Akuntabel.”
Menurutnya, visi Indonesia Emas tidak dapat dilepaskan dari fondasi tata kelola pemerintahan yang terbuka dan partisipatif.
“Transparansi adalah jantung dari akuntabilitas. Tanpa keterbukaan, kita akan kehilangan kepercayaan publik, padahal itu adalah modal utama dalam membangun bangsa yang berdaulat,” tegas Arya.
Sementara itu, Rospita Vici Komisioner Bidang Penelitian dan Dokumentasi KI Pusat membawakan paparan kedua berjudul “Optimalisasi Keterbukaan Informasi Publik dalam Pencegahan Sengketa Informasi Publik.”
Ia menekankan pentingnya manajemen informasi yang sistematis agar sengketa informasi dapat dicegah sejak dini.
Diskusi ini dipandu oleh Tya, tenaga ahli KI Pusat, yang menjaga alur forum tetap dinamis dan interaktif.
Dalam undangan resmi bernomor 27/62/DKom/Srt/B yang ditandatangani oleh Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi sekaligus Atasan PPID Bank Indonesia, ditegaskan bahwa setiap Komisi Informasi Provinsi maupun Daerah diminta menugaskan satu perwakilan untuk hadir.
Ramdan menekankan tujuan utama kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi petugas informasi serta mempererat sinergi kelembagaan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi petugas informasi di Bank Indonesia sekaligus memperkuat sinergi dengan Komisi Informasi,” tulis Ramdan dalam surat tersebut.
Partisipasi Komisi Informasi dari berbagai provinsi menunjukkan keseriusan bersama dalam mengawal transparansi.
Dari Bangka Belitung, hadir Rikky Fermana, Wakil Ketua KI Babel, yang ikut serta sebagai peserta Roadshow Keterbukaan Informasi Publik.
Kehadiran perwakilan daerah ini menegaskan bahwa keterbukaan informasi bukan hanya agenda pusat, melainkan komitmen nasional yang harus diperkuat hingga ke level daerah.
Rangkaian acara juga diwarnai dengan pemaparan praktik terbaik (best practices), studi kasus, serta sesi tanya jawab interaktif. Para peserta didorong untuk mengangkat persoalan konkret yang mereka hadapi di daerah, sehingga forum tidak hanya bersifat seremonial, melainkan benar-benar menjadi ruang belajar bersama.
Dengan keterlibatan langsung KI Pusat dan KI Daerah, Bank Indonesia menegaskan bahwa komitmen terhadap keterbukaan informasi publik adalah bagian dari strategi membangun kepercayaan publik.
BI ingin menunjukkan bahwa stabilitas moneter yang selama ini menjadi fokus utama lembaga harus berjalan beriringan dengan akuntabilitas dan transparansi kepada masyarakat.
Sosialisasi di Surabaya ini menjadi momentum penting. Di tengah tantangan global dan kebutuhan publik terhadap informasi yang cepat, tepat, dan benar, keterbukaan informasi publik adalah fondasi utama memperkuat demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik. (KBO Babel)