Bunker Rahasia Buyung Terungkap, Jaringan Tambang Ilegal Aon Naik Level di Bangka Tengah

Modus Baru Tambang Ilegal: Bunker Bawah Tanah Buyung Bongkar Jaringan Aon

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Bangka Tengah) – Sebuah pengungkapan mengejutkan terjadi di Desa Nadi, Kecamatan Perlang, Kabupaten Bangka Tengah. Tim gabungan berhasil menemukan sebuah bunker rahasia yang diduga milik Buyung, tangan kanan Aon alias Tamron—otak di balik jaringan tambang timah ilegal terbesar di Bangka Belitung, Kamis (2/10/2025). Jum’at (3/10/2025)

Penemuan ini menjadi bukti nyata bahwa jaringan tambang ilegal tidak lagi beroperasi secara sederhana.

banner 336x280

Mereka kini mengembangkan modus yang lebih canggih, terstruktur, dan nyaris sulit dideteksi, dengan memanfaatkan ruang bawah tanah sebagai tempat penyimpanan hasil tambang haram.

Bunker Bawah Tanah, Seperti Tanah Kosong Biasa

Dari luar, lokasi yang kini menjadi pusat perhatian aparat itu tampak biasa saja.

Hanya berupa lahan kosong tanpa tanda mencurigakan. Namun, begitu penggalian dilakukan, terkuak sebuah ruang bawah tanah cukup luas yang dipenuhi puluhan karung pasir timah berkadar tinggi.

Salah satu petugas yang terlibat dalam operasi itu menggambarkan betapa rapi jaringan ini menutupi jejak.

“Kalau tidak digali, tidak ada yang menyangka di bawah tanah kosong itu ada bunker penuh karung timah. Ini bukan operasi biasa, tapi sistematis dan terencana,” ungkapnya.

Fakta ini menunjukkan bahwa jaringan tambang ilegal di Bangka Tengah telah naik level.

Mereka tidak hanya menambang secara ilegal, tetapi juga membangun infrastruktur rahasia demi menyelamatkan hasil jarahan dari pantauan aparat.

Operasi Gabungan Lintas Instansi

Pengungkapan bunker ini tidak datang begitu saja. Operasi tersebut melibatkan kekuatan gabungan dari Kejaksaan Agung, Kejari Bangka Tengah, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Polres Bangka Tengah, PT Timah Tbk, serta Pemerintah Desa Perlang.

Kerja sama lintas instansi ini menjadi sinyal tegas bahwa pemerintah serius menumpas tambang ilegal yang selama ini merugikan negara, merusak lingkungan, dan mengabaikan kepentingan masyarakat luas.

Kehadiran PT Timah Tbk dalam operasi ini juga menegaskan posisi perusahaan negara sebagai pihak yang berhak dan sah mengelola sumber daya timah.

Sementara itu, dukungan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum memperlihatkan sinergi yang diharapkan bisa menutup celah kejahatan tambang.

Jejak Buyung dan Aon

Buyung dikenal sebagai tangan kanan Aon alias Tamron, tokoh yang disebut-sebut sebagai dalang besar jaringan tambang ilegal di Bangka Tengah.

Peran Buyung lebih banyak di lapangan, memastikan distribusi pasir timah berjalan mulus dan aman.

Bunker di Desa Nadi diduga kuat menjadi salah satu gudang penyimpanan utama yang dipakai Buyung untuk menyalurkan hasil tambang ke kolektor ilegal.

Dengan sistem penyimpanan bawah tanah ini, mereka berharap bisa mengelabui operasi razia dan patroli aparat.

Kini, dengan terbongkarnya bunker tersebut, aparat memiliki pintu masuk baru untuk menelusuri lebih dalam aliran distribusi timah ilegal.

Dari gudang tersembunyi inilah rantai distribusi ke jaringan kolektor hingga penjualan ke pasar gelap dapat dipetakan.

Desakan Tindak Tegas Kolektor

Selain mengungkap bunker, publik juga menyoroti keterlibatan kolektor dalam memperkuat ekosistem tambang ilegal.

Salah satu nama yang muncul ke permukaan adalah Pandi, kolektor asal Bangka Barat yang diduga masih aktif membeli timah dari tambang liar.

Aktivis lingkungan dan masyarakat mendesak Kapolres Bangka Barat untuk mengambil langkah tegas terhadap Pandi.

Tanpa tindakan terhadap kolektor, pemberantasan tambang ilegal akan pincang. Karena sejatinya, penambang liar tidak akan berani beroperasi jika tidak ada pasar yang menampung hasil tambang mereka.

“Menutup tambang liar tanpa menyentuh kolektor sama saja membiarkan pintu belakang tetap terbuka. Aparat harus menyapu bersih, mulai dari penambang, penyimpanan, hingga pembeli,” tegas salah satu tokoh masyarakat Bangka Tengah.

Pukulan Telak untuk Jaringan Tambang Ilegal

Bongkarnya bunker rahasia ini jelas menjadi pukulan telak bagi jaringan Aon dan Buyung.

Selama ini mereka merasa aman karena mampu mengembangkan modus-modus baru.

Namun, temuan ini membuktikan bahwa betapapun rapi dan tersembunyinya kejahatan, aparat tetap bisa menyingkapnya dengan kerja sama yang solid.

Tidak hanya itu, penemuan bunker juga membuka mata banyak pihak bahwa skala tambang ilegal di Bangka Tengah tidak bisa lagi dianggap kecil.

Dengan modal besar, jaringan ini sanggup membangun bunker bawah tanah—sesuatu yang hanya mungkin dilakukan oleh organisasi dengan dana, jaringan, dan dukungan luas.

Momentum untuk Perubahan

Bagi pemerintah dan aparat, momentum ini menjadi titik balik penting dalam perang melawan tambang ilegal.

Penindakan tidak cukup hanya menyasar pekerja lapangan. Harus ada keberanian untuk membongkar aktor intelektual, jaringan kolektor, hingga pihak-pihak yang selama ini membiarkan tambang ilegal beroperasi.

Selain aspek hukum, penting pula menyoroti kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.

Lubang tambang ilegal yang tidak direklamasi, pencemaran sungai, serta hilangnya ekosistem adalah dampak nyata yang harus segera diatasi.

PT Timah sebagai pemegang IUP resmi diharapkan dapat memperkuat pengawasan sekaligus mendorong pola pengelolaan tambang yang berkelanjutan.

Tanpa itu, kerusakan hanya akan semakin parah dan merugikan masyarakat luas.

Harapan Publik

Masyarakat menaruh harapan besar agar aparat tidak berhenti pada penemuan bunker ini.

Proses hukum harus berjalan transparan, tanpa pandang bulu, dan berlanjut hingga ke aktor-aktor besar di belakangnya.

Jika momentum ini dikelola dengan baik, Bangka Belitung bisa keluar dari bayang-bayang tambang ilegal yang selama ini merusak wajah daerah.

Sebaliknya, jika hanya menjadi operasi sesaat, publik akan kembali kehilangan kepercayaan.

Terbongkarnya bunker rahasia milik Buyung adalah alarm keras bahwa tambang ilegal di Bangka Tengah telah memasuki fase baru yang lebih terorganisir.

Aparat dituntut bekerja lebih cerdas, tegas, dan berani menyentuh seluruh mata rantai kejahatan ini. Hanya dengan cara itu, sumber daya alam bisa kembali menjadi berkah bagi masyarakat, bukan kutukan yang diwariskan oleh jaringan ilegal yang rakus. (KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed