Cuaca Ekstrem Ancam Babel, BPBD Ingatkan Warga Siaga Banjir dan Angin Kencang

BMKG Laporkan Curah Hujan Tinggi, BPBD Babel Buka Call Center Darurat Bencana

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Peringatan ini menyusul laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencatat bahwa sejak awal September 2025, sejumlah wilayah di Babel telah resmi beralih ke musim hujan. Selasa (16/9/2025)

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Babel, Ari Primajaya, mengatakan pihaknya telah melaporkan kondisi terkini kepada Gubernur Babel. Menurutnya, langkah cepat perlu dilakukan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana.

banner 336x280

“Kami sudah laporkan ini dengan Pak Gubernur, dan beliau minta kami segera mengeluarkan informasi kepada masyarakat,” ujar Ari, Senin (15/9/2025).

Rawannya Bencana Hidrometeorologi

Ari menjelaskan bahwa wilayah Bangka Belitung termasuk daerah yang sangat rawan terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, petir, dan angin kencang. Kondisi geografis kepulauan serta padatnya aktivitas masyarakat, terutama di pesisir, membuat risiko semakin tinggi.

“Wilayah kita ini tergolong hidrometeorologi. Maka, kita imbau masyarakat tetap berada di rumah saat hujan deras. Kalau sedang dalam perjalanan, hindari berteduh di bawah pohon, billboard, atau dekat dengan tiang listrik,” jelasnya.

BPBD juga meminta masyarakat aktif melakukan langkah pencegahan sederhana di lingkungan masing-masing, seperti membersihkan selokan untuk memperlancar aliran air serta memangkas pohon yang berpotensi tumbang.

“Termasuk kepada sahabat-sahabat nelayan, kami harap dapat memperhatikan kondisi cuaca. Jangan memaksakan diri melaut ketika ada potensi cuaca buruk,” tambah Ari.

Layanan Darurat BPBD

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Babel menyiapkan call center yang dapat dihubungi masyarakat untuk penanganan darurat kebencanaan di nomor 08117818600.

“Kami punya nomor call center yang bisa dihubungi masyarakat jika membutuhkan pertolongan. Seluruh personel di tujuh kabupaten dan kota juga sudah siap siaga untuk membantu masyarakat,” ujar Ari.

Data BMKG: Curah Hujan Meningkat

Sebelumnya, BMKG melalui Stasiun Klimatologi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan bahwa curah hujan di wilayah Babel pada September 2025 berada di kisaran 101–300 milimeter per bulan atau kategori menengah.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang, Ambinari Rachmi Putri, menjelaskan peluang curah hujan di atas 100 mm per bulan masih cukup tinggi, mencapai 70–90 persen. Sementara peluang curah hujan di atas 150 mm per bulan berada pada tingkat menengah hingga tinggi, yakni 60–80 persen.

“Berdasarkan analisis iklim, wilayah Bangka Belitung sudah mulai beralih ke musim hujan. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya curah hujan sejak akhir Agustus hingga awal September,” kata Ambinari, Jumat (12/9/2025).

Faktor Global dan Regional

BMKG juga menyoroti sejumlah fenomena global dan regional yang memengaruhi pola cuaca saat ini. Anomali suhu panas di bawah permukaan laut Samudra Pasifik bagian barat dan tengah telah mendorong naiknya anomali suhu dingin di wilayah Pasifik timur.

Massa air dingin ini diperkirakan masih bertahan di kedalaman 50–200 meter di Pasifik tengah-timur. Selain itu, monsun Asia terpantau tidak aktif pada dasarian III Agustus dan diprediksi tetap tidak aktif sepanjang September 2025. Sebaliknya, monsun Australia masih aktif sesuai pola klimatologis hingga dasarian III September.

“Pada awal dasarian III Agustus 2025, MJO (Madden Julian Oscillation) sempat aktif di Fase 3 Samudra Hindia, namun diprediksi tidak aktif untuk dasarian berikutnya. Sementara itu, gelombang Rossby ekuatorial diperkirakan aktif di wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada awal September,” terang Ambinari.

Fenomena di Lapangan

Perubahan musim ini mulai dirasakan langsung oleh masyarakat Babel. Di Kota Pangkalpinang dan sekitarnya, misalnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat kerap turun mendadak dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi cuaca pun berubah cepat. Pada pagi hingga siang hari udara terasa panas terik, tetapi menjelang sore hujan deras mengguyur, menurunkan suhu udara secara signifikan.

Situasi ini mengharuskan masyarakat lebih berhati-hati, terutama dalam beraktivitas di luar rumah. Banyak warga mengaku kini lebih waspada dan memantau prakiraan cuaca sebelum beraktivitas.

Antisipasi Banjir dan Angin Kencang

BPBD menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir yang biasanya melanda wilayah rawan genangan seperti Pangkalpinang, Bangka Tengah, dan Belitung Timur. Sementara itu, potensi angin kencang perlu diwaspadai karena dapat menumbangkan pohon dan merusak atap rumah.

“Kami berharap masyarakat jangan menunggu bencana datang baru bertindak. Lebih baik lakukan pencegahan sejak awal agar dampak bisa diminimalkan,” ucap Ari.

Harapan Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah, lanjut Ari, juga diminta lebih proaktif menanggapi laporan masyarakat terkait bencana. Koordinasi antarinstansi, mulai dari dinas PU, kesehatan, hingga aparat keamanan, dinilai penting untuk mempercepat respon di lapangan.

“Bencana ini bukan hanya tanggung jawab BPBD. Semua stakeholder harus bergerak bersama agar masyarakat merasa terlindungi,” tegasnya.

Imbauan BPBD Babel ini menjadi pengingat penting bagi seluruh lapisan masyarakat bahwa musim hujan bukan hanya membawa berkah bagi sektor pertanian, tetapi juga risiko bencana. Dengan kesiapsiagaan dan kepedulian bersama, dampak buruk bisa ditekan seminimal mungkin.

“Bagi kami, yang terpenting adalah keselamatan warga. Mari kita bersama-sama waspada, menjaga lingkungan, dan selalu memperhatikan peringatan dini dari BMKG maupun BPBD,” pungkas Ari. (Sumber : BabelNews.id, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *