KBOBABEL.COM (JAKARTA) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengonfirmasi bahwa ADP (39), seorang diplomat muda yang ditemukan tewas dengan wajah terbungkus lakban di sebuah kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7), pernah terlibat sebagai saksi dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Jepang. Kamis (10/7/2025)
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa ADP memang pernah bersaksi di pengadilan terkait kasus TPPO tersebut. Namun, Judha memastikan kasus tersebut sudah lama selesai dan meminta publik untuk tidak mengaitkan kematian ADP dengan tugasnya sebagai diplomat.
“Almarhum pernah menjadi saksi untuk kasus TPPO yang ada di Jepang. Udah lama kasusnya, kasusnya sudah selesai setahu saya,” ujar Judha saat ditemui di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (9/7), usai pemakaman ADP.
Judha mengingatkan agar masyarakat tidak berspekulasi tentang penyebab kematian ADP, termasuk menghubungkannya dengan pekerjaannya yang kerap menangani kasus WNI di luar negeri.
“Jangan dikait-kaitkan. Kita lihat hasil penyelidikan polisi, kita jangan berspekulasi. Jadi kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” tegasnya.
ADP yang dikenal sebagai sosok pekerja keras dan berdedikasi telah bergabung sebagai diplomat fungsional muda di Kemlu sejak 2014. Selama kariernya, ia pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor Leste, dan KBRI Buenos Aires, Argentina. Sejak delapan tahun terakhir, ia mengabdi di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia.
“Dengan sifat beliau yang pekerja keras, berdedikasi, dan suka menolong, beliau telah membantu begitu banyak warga negara Indonesia yang mengalami masalah di luar negeri,” kata Judha mengenang.
Judha juga menceritakan berbagai aksi kemanusiaan ADP yang menyentuh hati.
“Kami sendiri yang melihat bagaimana Mas Daru (sapaan ADP)… Mas Daru membopong anak-anak telantar di Taiwan kembali ke Indonesia. Mas Daru turun mengevakuasi WNI pada saat gempa Turki yang lalu. Terakhir, Mas Daru juga membantu mengevakuasi WNI dari Iran,” tuturnya dengan suara bergetar.
Menurut Judha, ADP seharusnya berangkat menempati pos baru di KBRI Helsinki, Finlandia, pada akhir Juli 2025. Namun, takdir berkata lain.
“Perpisahan ini menjadi perpisahan selamanya. Tapi kita harus yakin, Allah adalah pemilik dan sebaik-baiknya pemilik rencana. Insya Allah, almarhum husnul khatimah dan kami bersaksi almarhum adalah orang yang baik,” ucap Judha dengan mata berkaca-kaca.
ADP ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, pada pukul 08.30 WIB. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selain itu, tidak ada barang-barang milik korban yang hilang.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan adanya sidik jari ADP pada lakban yang menutup wajahnya. Namun, polisi menyatakan hal tersebut masih perlu pendalaman lebih lanjut di laboratorium forensik.
Jenazah ADP dimakamkan di Tempat Pemakaman Sunthen, Jomblangan, Banguntapan, Bantul, Rabu petang. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat, dengan dihadiri keluarga, kerabat, serta sejumlah pejabat Kemlu RI. Judha turut mengantar hingga jenazah dikuburkan, menyampaikan penghormatan terakhir kepada salah satu diplomat terbaik Indonesia. (Sumber: CNN Indonesia, Editor: KBO Babel)