Gubernur Hidayat Arsani Copot Kepala Dinas Akibat Kasus Pupuk Palsu di Babel

Peredaran Pupuk Palsu Ancam Ketahanan Pangan Babel, Pemprov Janji Usut Tuntas

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Peredaran pupuk palsu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengundang perhatian publik. Kasus ini mendorong Gubernur Babel, Hidayat Arsani, mengambil langkah tegas dengan mencopot Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Edi Romdhoni, dari jabatannya. Sabtu (21/6/2025)

Keputusan ini diambil Gubernur Hidayat setelah menemukan langsung keberadaan pupuk palsu di pasaran. Ia menyatakan, peredaran pupuk palsu tidak hanya merugikan petani, tetapi juga mengancam program ketahanan pangan yang menjadi prioritas di wilayah tersebut.

banner 336x280

“Saya sudah copot Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel ini (Edi Romdhoni), karena tidak bisa menangani pupuk palsu ini,” tegas Hidayat dalam pernyataannya, Kamis (19/6/2025).

Gubernur Hidayat menjelaskan, pupuk-pupuk palsu yang beredar memiliki dampak besar terhadap hasil panen para petani. Hasil pertanian menurun drastis, sehingga menghambat pencapaian target produksi pangan yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

“Pupuk palsu ini sangat merugikan petani. Dampaknya tidak hanya dirasakan di tingkat produksi, tetapi juga menghambat pembangunan pertanian di daerah kita,” katanya.

Untuk menjawab keresahan masyarakat, Hidayat menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan pupuk asli yang berkualitas. Ia berjanji akan melakukan penataan ulang distribusi pupuk agar mendukung peningkatan produksi beras dan komoditas pangan strategis lainnya.

“Saya akan menata ulang semuanya agar pembangunan pertanian ini menjadi lebih baik lagi,” ungkap Hidayat.

Dalam kesempatan tersebut, Hidayat juga menyampaikan pentingnya membangun ekonomi yang berbasis pedesaan. Menurutnya, keberhasilan petani dalam menghasilkan panen yang baik akan menjadi fondasi kuat untuk menggerakkan roda ekonomi hingga ke perkotaan.

“Pembangunan ekonomi harus dimulai dari desa, bukan dari kota. Petani panen, mereka belanja ke kota, ekonomi pun tumbuh,” ujarnya.

Provinsi Babel dikenal memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, serta pertambangan. Namun, kasus pupuk palsu seperti ini dinilai dapat memukul semangat petani dan menghambat pembangunan sektor riil, khususnya di pedesaan.

Menindaklanjuti temuan pupuk palsu ini, Pemprov Babel berjanji melakukan penyelidikan lebih mendalam. Upaya ini dilakukan untuk menelusuri asal-usul pupuk palsu tersebut dan mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas peredarannya.

Langkah cepat Gubernur ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan petani terhadap program pertanian pemerintah. Selain itu, kasus ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi sistem distribusi dan pengawasan pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi di Babel.

Dengan tindakan tegas ini, Hidayat berharap program ketahanan pangan di Babel dapat berjalan lebih optimal, sekaligus menjaga semangat para petani untuk terus berkarya di sektor pertanian. (Sumber: Belitung Ekspres, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *