Gubernur Hidayat Arsani Dapat Ucapan Terima Kasih dari Petani Rias Usai Penyerapan Gabah Dibuka Lagi

Petani Desa Rias Lega, Bulog Kembali Serap Gabah Berkat Respons Cepat Gubernur Hidayat

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (TOBOALI) — Kabar baik datang bagi para petani Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Setelah beberapa pekan terakhir dihantui keresahan akibat penghentian penyerapan gabah kering panen (GKP) oleh Perum Bulog, kini para petani bisa kembali bernapas lega. Pasalnya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani, berhasil memastikan Bulog kembali membuka pembelian gabah, mulai Selasa (23/9/2025). Rabu (24/9/2025)

Keputusan ini disambut dengan penuh syukur oleh para petani yang sebelumnya terpaksa menyimpan hasil panen tanpa kepastian pembeli. Salah satunya, Ariyanto, petani asal Desa Rias. Dalam video call bersama Gubernur Hidayat, ia menyampaikan langsung rasa terima kasih mewakili para petani.

banner 336x280

“Alhamdulillah kami senang Bulog bisa kembali membeli gabah petani. Alhamdulillah Bapak Gubernur sudah merespons cepat kesulitan kami, peduli dengan kami petani. Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur,” ujar Ariyanto.

Respons Cepat Gubernur

Sejak penghentian pembelian gabah oleh Bulog pada 5 September 2025, ribuan petani di Bangka Selatan mengalami kebingungan. Lebih dari 60 kelompok tani terpaksa menunda penjualan hasil panen karena tidak adanya pihak yang menyerap. Kondisi ini menimbulkan keresahan, apalagi gabah adalah sumber utama penghasilan mereka.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Hidayat segera menjalin komunikasi dengan pihak Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Hasilnya, terbitlah surat perintah Kepala Bapanas Nomor: 257/TS.03.03/K/9/2025 yang menugaskan Bulog untuk kembali melakukan pengadaan gabah pada semester kedua tahun ini.

Tindak lanjut cepat itu disambut positif masyarakat tani. Kini, dengan dibukanya kembali penyerapan oleh Perum Bulog Cabang Bangka, ketidakpastian yang selama ini membayangi mereka sirna.

Asa Swasembada Pangan

Petani Desa Rias mengaku semakin bersemangat menjalankan peran mereka sebagai penyokong utama ketahanan pangan di Babel. Desa Rias memang dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi terbesar di provinsi ini.

“Mudah-mudahan swasembada pangan selanjutnya semakin lancar, karena Desa Rias merupakan produksi terbesar di Bangka Belitung untuk swasembada pangan,” kata Ariyanto.

Petani lainnya pun turut menyampaikan apresiasi. Mereka merasa keputusan Gubernur Hidayat menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap nasib rakyat kecil, khususnya para petani.

“Saya mewakili seluruh petani di Desa Rias terima kasih kepada Pak Gubernur telah merespons keluh kesah kami kelompok tani, dan sekarang kami sudah mendapatkan hasilnya. Kami siap laksanakan swasembada pangan, Pak Gubernur,” ujar salah seorang petani.

Kebijakan ini bukan hanya mengatasi masalah penumpukan hasil panen, tetapi juga menghidupkan kembali roda ekonomi petani. Dengan adanya kepastian pembelian dari Bulog, para petani merasa lebih tenang dan dapat merencanakan kembali proses tanam berikutnya tanpa rasa khawatir.

Bagi Gubernur Hidayat, langkah ini adalah bentuk komitmen pemerintah provinsi dalam memastikan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian. Ia menilai, keberhasilan program swasembada pangan di Babel sangat bergantung pada kesejahteraan petani, sehingga setiap masalah yang menghambat harus segera diatasi.

Dengan kembali terbukanya jalur pemasaran melalui Bulog, para petani Desa Rias optimistis dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan di Negeri Serumpun Sebalai. Mereka berharap program ini berjalan konsisten dan tidak lagi terhenti secara mendadak seperti sebelumnya.

Selain itu, para petani juga menginginkan pemerintah terus hadir mengawal persoalan di sektor pertanian, baik terkait harga jual gabah, ketersediaan pupuk, maupun sarana produksi lainnya.

Kini, senyum mulai kembali terlihat di wajah para petani Desa Rias. Rasa syukur mereka menjadi bukti bahwa perhatian pemerintah, sekecil apa pun, sangat berarti bagi kesejahteraan masyarakat di tingkat desa. (Sumber: Diskominfo Prov. Babel, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *