Hidayat Arsani: CSR Swasta Siap Bantu Semua Petani di Babel

Pemprov Babel Dorong CSR Swasta untuk Modal Petani, Upaya Tekan Inflasi Beras

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (BANGKA) – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada para petani dalam upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus menekan laju inflasi. Dukungan tersebut diwujudkan melalui rencana penyediaan modal bagi petani dengan melibatkan sektor swasta lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Selasa (9/9/2025)

Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani menyatakan, keterlibatan swasta dalam pemberian modal ini menjadi salah satu solusi untuk membantu petani yang selama ini masih kesulitan mendapatkan dukungan finansial. Hal ini diungkapkannya saat menghadiri tradisi Murok Jerami di kawasan persawahan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (9/9/2025).

banner 336x280

“Nanti semua petani yang kurang modal ini akan kita adakan CSR, kasih modal. Nanti apabila modal sudah ditemukan, inflasi Babel bisa kita turunkan. Sekarang harga beras secara nasional sedang naik, tapi kita masih panen. Kalau stok tidak cukup, kita khawatir harga semakin naik,” ujar Hidayat Arsani.

Menurutnya, ketersediaan beras di Babel masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Kondisi ini membuat masyarakat Babel rawan terdampak kenaikan harga beras nasional. Oleh karena itu, memperkuat produksi lokal menjadi salah satu kunci dalam menjaga kestabilan harga.

“Kalau semua petani kita bisa mandiri, produksi meningkat, harga beras bisa lebih terjangkau. Harapan kita bahkan harga beras di Babel bisa di bawah harga nasional, karena seluruh biaya produksi sudah dibantu lewat CSR,” jelasnya.

Meski begitu, Hidayat menekankan bahwa pelaksanaan program ini tidak bisa berjalan sendiri. Perlu ada dukungan lintas sektor, baik pemerintah, lembaga hukum, maupun pelaku usaha swasta, agar implementasi CSR benar-benar menyentuh seluruh petani dan tidak hanya individu tertentu.

“Selama ini CSR biasanya diberikan secara terbatas, kadang hanya ke pribadi atau kelompok kecil. Kita ingin program ini menyentuh semua petani. Urusan ini nanti akan kita koordinasikan bersama Kejaksaan Tinggi supaya CSR bisa berjalan dengan baik. Bantuan tidak hanya modal, bisa juga berupa pupuk atau sarana produksi lainnya,” paparnya.

Selain soal permodalan, Gubernur juga menegaskan pentingnya menjaga tradisi pertanian di Babel, salah satunya melalui kegiatan Murok Jerami. Tradisi ini tidak hanya sebagai bentuk syukur usai panen, tetapi juga menjadi sarana memperkuat semangat gotong royong dalam mengembangkan sektor pertanian lokal.

“Tradisi Murok Jerami ini harus kita lestarikan. Ini bukan sekadar budaya, tapi bentuk penghargaan terhadap kerja keras petani yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan kita,” tambahnya.

Pemprov Babel menargetkan bahwa melalui kolaborasi CSR dan program pertanian berkelanjutan, Babel dapat mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah. Dengan begitu, inflasi bisa terkendali, sementara kesejahteraan petani juga meningkat.

Hidayat Arsani menutup dengan optimisme bahwa dengan kerja sama seluruh pihak, cita-cita menjadikan Babel sebagai daerah yang mandiri dalam penyediaan pangan pokok dapat terwujud.

“Kuncinya kolaborasi. Pemerintah, swasta, aparat hukum, dan masyarakat harus bersatu untuk menjaga pangan dan ekonomi Babel tetap stabil,” pungkasnya. (Sumber : Bangkapos, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *