Hilangnya 4 Ventilator di RSUD Dr. Soekarno Babel, Inspektorat Turun Tangan

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM, Pangkalpinang – Hilangnya empat unit ventilator bernilai ratusan juta rupiah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi perhatian publik. Inspektorat Provinsi Babel kini telah turun tangan melakukan pemeriksaan guna mengusut kasus ini. Sabtu (26/4/2025)

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Babel, Ferry Afrianto, memastikan bahwa proses investigasi sedang berlangsung.

banner 336x280

“Sudah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” ungkap Ferry, Jumat (25/4/2025).

Ventilator, alat bantu pernapasan vital yang biasa digunakan di ruang Intensive Care Unit (ICU), diketahui hilang tanpa jejak. Dengan ukuran cukup besar dan harga mencapai ratusan juta rupiah per unit, hilangnya alat kesehatan ini membuat banyak pihak bertanya-tanya.

Direktur RSUD Konfirmasi Kehilangan

Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Babel, dr. Ira Ajeng Astrid, membenarkan kabar hilangnya empat ventilator tersebut. Menurutnya, ventilator yang merupakan hibah dari berbagai pihak saat pandemi COVID-19 ini hingga kini masih belum ditemukan.

“Update kami per hari ini (Kamis, 24/4), hasil dari penelusuran bidang aset rumah sakit terkait alat kesehatan bantuan dari hibah saat COVID-19, bahwa ada 4 unit alat kesehatan yang belum diketahui keberadaannya, yakni berupa ventilator,” ujar dr. Astrid dilansir dari posbelitung.co.

Dr. Astrid menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pengecekan dan inventarisasi terhadap alat kesehatan yang diduga berpindah ruangan karena kebutuhan mendadak. Ia juga menyatakan, pihak rumah sakit akan berkonsultasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Saat ini kami masih terus melakukan pengecekan dan menginventarisir alkes yang berpindah ruangan dikarenakan kebutuhkan yang mendadak dan mendesak,” jelasnya.

“Selanjutnya kami akan melakukan konsultasi dengan pihak berwajib untuk dapat dilakukan penyelidikan terhadap aset-aset tersebut,” tegas dr. Astrid.

Respon DPRD Babel

Kasus ini juga mendapat sorotan serius dari Komisi IV DPRD Babel yang membidangi kesehatan. Sekretaris Komisi IV DPRD Babel, Agam Dliya Ul-Haq, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah lebih dulu mempertanyakan keberadaan ventilator tersebut kepada manajemen rumah sakit. Namun, jawaban yang diberikan pihak rumah sakit saat itu dinilai tidak memadai.

“Kami sudah menanyakan pada pihak rumah sakit, kata mereka ventilator diservis. Kalau diservis, kami tanyakan di mana lokasinya, tetapi mereka tidak bisa jawab,” ujar Agam, Kamis (24/4/2025).

Ia menyesalkan ketidakjelasan informasi dari manajemen rumah sakit terkait aset penting ini.

“Kami DPRD Bangka Belitung mendesak pihak RSUD Ir Soekarno Babel, agar terbuka kepada publik terkait masalah ini,” tegasnya.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Angkat Bicara

Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Babel, Sarkawi, turut menyuarakan kekecewaannya terhadap manajemen RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno. Ia mempertanyakan bagaimana alat kesehatan sebesar ventilator bisa hilang begitu saja dari rumah sakit.

“Jujur kami lagi-lagi kecewa dengan RSUD Ir. Soekarno ini, harusnya barang ini tidak mudah hilang, karena bukan barang kecil yang bisa dimasukkan ke dalam kantong. Kami malah mempertanyakan sebenarnya ada atau tidak manusia yang bekerja di sana,” ungkap Sarkawi, Kamis (24/4/2025).

Sarkawi juga mengkritik pernyataan Direktur RSUD yang mengaku tidak mengetahui keberadaan ventilator tersebut.

“Harusnya satu saja alat itu hilang, sudah bisa diketahui siapa pelakunya. Apalagi hilangnya sampai 4 alat, artinya memang gak ada orangnya di sana,” tukasnya.

Lebih jauh, Sarkawi menilai hilangnya ventilator ini dapat berdampak serius pada pelayanan kesehatan di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno. Ia mendesak pemerintah daerah dan DPRD untuk mengambil tindakan tegas terhadap tata kelola manajemen rumah sakit, terutama dalam aspek pengelolaan sumber daya manusia.

“Kami tidak mau tahu, alat itu dibeli dari uang kami, masyarakat Babel. Jadi kami minta pertanggungjawabannya dan kami mendesak Bapak Hidayat Arsani selaku Gubernur Babel segera melakukan perbaikan total manajemen rumah sakit ini,” sebutnya.

DPD IMM Babel juga mendesak DPRD, khususnya Komisi IV, untuk memperketat fungsi pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Karena bagi kami ini adalah kelalaian yang merugikan masyarakat Babel,” tegas Sarkawi.

Upaya Pencarian dan Investigasi

RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno, yang menjadi pusat perhatian dalam kasus ini, telah melaporkan kehilangan tersebut ke Polres Bangka. Penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang diharapkan dapat mengungkap pelaku dan motif di balik hilangnya alat kesehatan ini.

Sementara itu, pihak rumah sakit terus melakukan inventarisasi aset untuk memastikan tidak ada alat kesehatan lain yang hilang. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan proses pemeriksaan oleh Inspektorat.

Ventilator adalah alat medis yang sangat vital dalam mendukung pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Fungsi utamanya adalah membantu memberikan oksigen, mengeluarkan karbon dioksida, dan mempermudah proses pernapasan, sehingga dapat meningkatkan peluang hidup pasien.

Dengan hilangnya empat unit ventilator, pelayanan kesehatan di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno dikhawatirkan akan terganggu. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat Babel.

Kasus hilangnya empat ventilator di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Babel bukan hanya sekadar kehilangan aset, tetapi juga mencerminkan permasalahan mendalam dalam manajemen rumah sakit. Dari pihak pemerintah hingga masyarakat, semua berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan menjadi pelajaran penting untuk perbaikan tata kelola rumah sakit di masa depan.

Aparat penegak hukum diharapkan dapat segera mengungkap pelaku di balik hilangnya alat kesehatan yang bernilai tinggi ini, demi memastikan kejadian serupa tidak terulang dan pelayanan kesehatan tetap optimal. (Sumber: Pos Belitung, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *