KBOBABEL.COM (Pangkalpinang) – Aksi demonstrasi yang mengatasnamakan masyarakat penambang Bangka Belitung pada Senin, 6 Oktober 2025, di depan kantor pusat PT Timah Tbk, Jalan Jenderal Sudirman, Pangkalpinang, menuai beragam reaksi dari berbagai kalangan masyarakat. Sabtu (4/10/2025).
Aksi yang menuntut agar aktivitas penambangan rakyat dilegalkan itu justru mendapat sorotan tajam dari Ketua Forum Bangka Belitung Menggugat (BBM), Hangga Oktafandany.
Dalam keterangannya, Hangga mempertanyakan substansi dan tujuan dari aksi tersebut.
Ia menilai, perlu kehati-hatian dalam menyikapi isu penambangan rakyat agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang justru merugikan masyarakat Bangka Belitung sendiri.
“Siapa yang akan menambangnya? Apakah benar-benar masyarakat Bangka Belitung yang ikut demo ini yang nantinya akan diuntungkan? Jangan-jangan setelah dibuka keran penambangannya, yang menambang malah kelompok lain yang sama sekali tidak pernah ikut memperjuangkan hal ini,” tegas Hangga.
Ia menambahkan, jika tujuan demonstrasi hanya untuk melegalkan aktivitas tambang ilegal, maka langkah tersebut adalah sebuah kekeliruan besar.
Menurutnya, perjuangan yang sejati seharusnya melibatkan seluruh pihak yang selama ini menikmati hasil tambang, bukan hanya masyarakat kecil yang dijadikan tameng di lapangan.
“Kalau mau demo, ya panggil cukongnya ikut turun juga. Kolektornya ikut juga, para pemilik smelter ikut juga. Jangan masyarakat kecil yang disuruh pasang badan, sementara yang menikmati hasilnya orang lain. Kalau tujuannya minta yang ilegal jadi legal, itu salah besar,” ujarnya.
Hangga menegaskan bahwa Bangka Belitung membutuhkan solusi tata kelola pertambangan yang berpihak pada masyarakat lokal, bukan justru membuka peluang bagi pemain-pemain besar untuk kembali menguasai sumber daya alam di wilayah ini.
Ia meminta semua pihak berpikir jernih dan tidak mudah terprovokasi dengan narasi yang tampak pro-rakyat namun berpotensi menjerumuskan.
“Kalau aksi itu tidak benar-benar menguntungkan masyarakat Bangka Belitung, buat apa dilakukan? Lebih baik kita fokus memperjuangkan tata kelola yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat Babel,” pungkasnya.
Pernyataan Hangga ini menjadi catatan penting di tengah meningkatnya tensi publik soal penambangan timah di Bangka Belitung, yang hingga kini masih menjadi isu sensitif dan kompleks antara kepentingan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan rakyat. (M.Taufik/KBO Babel)