KBOBABEL.COM (Bangka Barat) – Bupati Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Markus, menggelar pertemuan dengan para dokter spesialis yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sejiran Setason, Mentok, Jumat (12/9). Pertemuan ini digelar untuk membahas berbagai persoalan dan kemajuan yang tengah dihadapi rumah sakit daerah tersebut, serta mendengar aspirasi langsung dari tenaga medis. Sabtu (13/9/2025)
“Pertemuan dengan para spesialis ini selain bersilaturahim juga bertujuan untuk menyampaikan beberapa aspirasi terkait persoalan yang dihadapi selama menjalankan tugas di RSUD Sejiran Setason,” kata Bupati Markus saat ditemui di ruang pertemuan rumah sakit.
Para dokter menyampaikan beberapa masalah yang membutuhkan perhatian segera agar pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak terganggu. Salah satu isu utama adalah kekurangan sarana dan prasarana penunjang kerja, termasuk ketersediaan alat medis yang memadai serta obat-obatan yang sering habis. Selain itu, para dokter juga menyoroti hak pendapatan dan insentif jasa pelayanan mereka yang masih membutuhkan penyelesaian agar lebih tepat waktu.
Ketua Komite Medik RSUD Sejiran Setason, dr. Mamorarika, Sp.OG, mengapresiasi perhatian bupati yang membuka ruang dialog bagi para dokter spesialis. Menurutnya, pertemuan ini menjadi wadah yang baik untuk menyampaikan kendala yang mereka hadapi di lapangan.
“Kami sangat menghargai kehadiran Bupati yang mau menyempatkan waktunya untuk mendengarkan aspirasi kami. Ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap tenaga medis,” ujar dr. Mamorarika.
Ia menambahkan, pihaknya memahami kondisi keuangan daerah yang sedang sulit. Kondisi ini membuat pemerintah daerah terpaksa melakukan penyesuaian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kami paham kondisi saat ini, hanya kami minta ke depan kalau memungkinkan, jasa pelayanan para medis tolong pembayarannya dipercepat, kalau bisa satu atau dua bulan sudah dibayarkan,” katanya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Konservasi Gigi, drg. Martariwansyah, Sp.KG, yang sebelumnya diberitakan mundur sebagai ASN Bangka Barat, justru tidak menyinggung pengunduran dirinya saat bertemu bupati. Ia menegaskan peran serta Pemerintah Kabupaten Bangka Barat selama ini sangat membantu dalam perjalanan kariernya.
Lebih lanjut, drg. Martariwansyah menyampaikan kekhawatirannya terkait kekurangan sarana dan prasarana penunjang praktik spesialis, termasuk peralatan yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Ia juga menyinggung rencana penyesuaian TPP yang diterapkan tahun ini.
Menanggapi masukan tersebut, Bupati Markus menjelaskan bahwa keputusan menyesuaikan TPP PNS merupakan kebijakan yang terpaksa diambil untuk menutup persoalan utang daerah tahun sebelumnya yang mencapai sekitar Rp50 miliar.
“Dengan kondisi utang sebesar itu, siapapun bupati pasti akan menyesuaikan TPP karena tidak ada cara lain. Saya pribadi tidak tega mengurangi TPP, namun ini sangat terpaksa,” katanya.
Markus menambahkan, pemerintah daerah saat ini tengah memikirkan formula terbaik agar pengurangan TPP tidak memberatkan pegawai. Sementara untuk insentif jasa pelayanan medis, ia menegaskan bahwa hal itu akan segera diproses setelah peraturan direktur terkait diterbitkan.
Selain masalah TPP, Bupati Markus menyoroti kekurangan sarana dan prasarana penunjang praktik spesialis, termasuk ketersediaan obat-obatan yang sering kosong. Ia meminta manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Sejiran Setason untuk memprioritaskan perbaikan fasilitas dan memastikan ketersediaan obat bagi masyarakat kurang mampu.
“Obat-obatan perlu dilengkapi agar masyarakat tidak perlu membeli di luar rumah sakit. Terkait fasilitas kesehatan, saya minta RSUD harus memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, misalnya menjadi yang terbaik di pelayanan gigi atau pelayanan lainnya,” ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara manajemen rumah sakit dan para dokter spesialis. Ia meminta para dokter tidak sungkan untuk menyampaikan kendala yang dihadapi agar pelayanan kesehatan di RSUD Sejiran Setason dapat terus diperbaiki.
“Kalau ada masalah, sampaikan. Kami terbuka, jangan ada jarak. Mari kita bersama-sama memperbaiki RSUD kita demi pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat,” katanya.
Pertemuan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung tenaga medis dan meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Sejiran Setason. Dengan komunikasi yang baik antara pejabat daerah dan tenaga medis, diharapkan permasalahan terkait sarana, prasarana, dan pembayaran insentif dapat segera terselesaikan.
Bupati Markus menegaskan, meskipun kebijakan penyesuaian TPP tidak populer, langkah ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan daerah dan kelangsungan pelayanan publik. Ia optimis, dengan dukungan semua pihak, RSUD Sejiran Setason dapat berkembang menjadi rumah sakit daerah yang unggul dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bangka Barat. (Zulfikar/KBO Babel)