KBOBABEL.COM (Pangkalpinang) – Menjelang rencana aksi demonstrasi susulan yang akan digelar pada 5 dan 7 September 2025, Ketua Forum Bangka Belitung Menggugat (BBM), Subri, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh ajakan-ajakan yang berpotensi mengarah pada tindakan anarkis.Rabu (3/9/2025).
Dalam wawancara bersama jejaring media KBO Babel di salah satu warung kopi Kota Pangkalpinang, Rabu (3/9/2025), Subri menekankan pentingnya menjaga kondusivitas daerah serta menjunjung tinggi karakter masyarakat Bangka Belitung yang selama ini dikenal santun dan cinta damai.
“Silakan menyampaikan kritik atau pendapat kepada pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun, sampaikanlah dengan santun dan mengedepankan kearifan lokal. Masyarakat kita dikenal sangat santun, jangan sampai citra itu tercoreng oleh aksi-aksi yang anarkis,” ujar Subri.
Ia mengingatkan bahwa aksi demonstrasi merupakan hak setiap warga negara, tetapi harus dijalankan dalam koridor hukum serta semangat persatuan. “Yang penting kita jangan terprovokasi apa pun. Apa pun yang kita lakukan di Bangka Belitung ini harus membawa ketenteraman dan kedamaian bagi masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Subri mengajak seluruh pihak, baik peserta aksi maupun masyarakat luas, untuk menjaga situasi agar tetap damai dan tidak merugikan kepentingan publik. “Kami sarankan kepada yang aksi pada tanggal 5 dan 7 agar menjaga jangan sampai terjadi tindakan anarkis. Itu bisa merugikan masyarakat luas dan merusak nilai perjuangan itu sendiri,” tegasnya.
Menurutnya, isu-isu yang berkembang menjelang aksi sebaiknya disikapi dengan kepala dingin. Ia berharap masyarakat Bangka Belitung tidak terjebak pada provokasi dari pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa. “Kita jaga bangsa Indonesia, jangan sampai kita terprovokasi oleh orang-orang atau oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa kita,” tandasnya.
Pesan Subri ini menjadi pengingat agar ruang demokrasi tetap dijaga tanpa mengorbankan stabilitas daerah, sekaligus memastikan aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara bermartabat dan damai. (Faras Prakasa/KBO Babel)