KBOBABEL.COM (BANGKA TENGAH) – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah resmi menetapkan tradisi kirab budaya 1.000 telur dan “nganggung 1.000 dulang” sebagai ikon budaya daerah. Tradisi yang digelar di Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Minggu (21/9/2025), sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah. Senin (22/9/2025)
Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, yang hadir langsung dalam acara tersebut mengatakan bahwa tradisi nganggung dan kirab telur merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Bangka Tengah. Ia menegaskan, keberadaan tradisi ini harus dijaga dan dikembangkan sebagai warisan budaya sekaligus atraksi wisata unggulan.
“Ini merupakan ikon budaya dan bagian dari identitas daerah. Tradisi ini harus terus kita lestarikan agar tetap menjadi ciri khas yang membedakan Bangka Tengah dengan daerah lain,” ujar Efrianda.
Ia menambahkan, kegiatan budaya ini perlu dikemas dengan lebih kreatif dan inovatif tanpa menghilangkan nilai kearifan lokal. Menurutnya, sentuhan inovasi akan membuat acara ini semakin menarik, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.
“Jika dikemas dengan baik dan menarik, tentu kegiatan ini bisa menjadi atraksi wisata tahunan yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara,” tambahnya.
Kepala Desa Batu Belubang, Ahirman, menjelaskan bahwa kirab budaya ini telah menjadi agenda tahunan desa sekaligus bentuk kebersamaan masyarakat. Tradisi tersebut, menurutnya, menjadi simbol gotong royong dan ikatan sosial yang kuat di tengah masyarakat.
“Harapan kami ke depan bersama masyarakat akan terus berusaha menjaga dan meningkatkan kelestarian kegiatan ini, sehingga tidak hanya bernilai budaya tetapi juga memberi dampak positif bagi desa wisata Batu Belubang,” ujarnya.
Kirab budaya ini diawali dengan arak-arakan telur hias berwarna-warni yang ditata indah. Telur tersebut dibawa menggunakan kerito surong atau kereta dorong tradisional oleh lembaga adat Melayu dan masyarakat. Arak-arakan berlangsung di sepanjang jalan utama desa, menyajikan pemandangan meriah yang memikat perhatian warga maupun wisatawan yang hadir.
Tradisi “nganggung 1.000 dulang” sendiri menjadi puncak acara. Nganggung adalah tradisi khas Bangka di mana masyarakat membawa dulang berisi makanan untuk disantap bersama. Dalam momentum ini, lebih dari seribu dulang makanan disajikan, mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas masyarakat.
Selain kirab dan nganggung, panitia juga menyelenggarakan berbagai lomba budaya lokal yang tak kalah menarik. Di antaranya lomba betet (ketapel), ngeremis (permainan tradisional), lomba tartil Al-Qur’an, khataman, hingga lomba hias telur. Rangkaian kegiatan ini diharapkan tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Bangka Tengah kepada generasi muda.
Tradisi kirab 1.000 telur dan nganggung 1.000 dulang kini resmi menjadi salah satu ikon budaya Desa Wisata Batu Belubang. Dengan dukungan pemerintah daerah, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat posisi Batu Belubang sebagai destinasi wisata budaya dan religi yang memiliki daya tarik tersendiri.
Melalui pelestarian tradisi lokal, Bangka Tengah berupaya menjaga warisan leluhur sekaligus menggerakkan sektor pariwisata berbasis budaya. Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Batu Belubang berkomitmen menjadikan acara ini sebagai magnet wisata tahunan yang mampu mendatangkan manfaat ekonomi sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga. (Sumber : ANTARA, Editor : KBO Babel)