Molen dan Radmida Mendominasi! Ini Hasil Lengkap Survei Pilkada Ulang Pangkalpinang

Hasil Survei Pertiba: Elektabilitas Molen dan Radmida Dominasi Pilkada Ulang Pangkalpinang

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Lembaga survei Elekta Research Center, yang berada di bawah naungan Universitas Pertiba melalui Pusat Kajian Big Data dan Informasi, telah merilis hasil survei pra-pendaftaran Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang. Survei ini menunjukkan bahwa Maulana Aklil alias Molen masih menjadi kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wali kota, sementara mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pangkalpinang, Ratmida Dawam, menempati posisi tertinggi untuk bakal calon wakil wali kota. Jumat (20/6/2025)

Survei ini dilakukan pada 14–19 Juni 2025 oleh 45 mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika Universitas Pertiba. Para mahasiswa tersebut disebar ke seluruh kelurahan di Kota Pangkalpinang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik stratified multistage random sampling dengan melibatkan 351 responden. Teknik ini bertujuan untuk memastikan hasil survei merepresentasikan seluruh lapisan masyarakat Pangkalpinang.

banner 336x280

Direktur Elekta Research Center sekaligus Dekan Fakultas Sains dan Informatika Universitas Pertiba, Divo Dharma Silalahi, S.Si, M.Sc, Ph.D, menyatakan bahwa survei ini adalah bagian dari kajian akademik untuk mengukur partisipasi dan persepsi masyarakat terhadap para kandidat bakal calon wali kota dan wakil wali kota.

“Para mahasiswa yang ditugaskan berasal dari Program Studi Sains Data, Sistem Teknologi Informasi, dan Rekayasa Komputer. Mereka telah mendapatkan pelatihan metodologi survei dan teknik sampling, yang juga merupakan bagian dari kurikulum perkuliahan,” ujar Divo kepada Babel Pos, Kamis (19/6).

Hasil Survei Elektabilitas

Hasil survei menunjukkan bahwa 76,3% responden menyatakan akan berpartisipasi dalam Pilkada Ulang jika dilaksanakan hari ini, sementara 5,7% menyatakan tidak akan berpartisipasi (golput), dan 18% lainnya belum memutuskan. Survei ini juga mengungkap simulasi elektabilitas 10 nama bakal calon wali kota dengan hasil sebagai berikut:

  1. Maulana Aklil (Molen) – 22,2%
  2. Basit Cinda – 15%
  3. Prof. Saparudin – 12,3%
  4. Muhammad Sopian – 10,2%
  5. Eka Mulya Putra (independen) – 8,7%

Sedangkan untuk bakal calon wakil wali kota, hasil survei menempatkan lima nama teratas sebagai berikut:

  1. Radmida Dawam – 13,2%
  2. Masagus M. Hakim – 10,8%
  3. Dessy Irwansyah – 10,2%
  4. Bong Ming Ming – 8,7%
  5. Efendi Sugianto – 7,3%

“Angka-angka elektabilitas ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk reputasi, popularitas, dan latar belakang karier para kandidat,” jelas Divo.

Persepsi Masyarakat Terhadap Pilkada

Berdasarkan survei, sebanyak 71% responden menilai figur calon wali kota dan wakil wali kota sama pentingnya dalam pemilihan. Sebanyak 17,4% lainnya menganggap bahwa wali kota lebih penting, dan 11,6% menyatakan wakil wali kota lebih penting.

Terkait format pemilihan, 39,2% responden menginginkan adanya lebih dari satu pasangan calon untuk menghadirkan pilihan dan kompetisi gagasan. Sebaliknya, 17,7% masih mendukung format calon tunggal, sementara 30,8% tidak mempermasalahkan jumlah pasangan calon, dan 12,3% memilih tidak memberikan pendapat.

Penilaian Terhadap Pelaksanaan Pilkada Sebelumnya

Soal pelaksanaan Pilkada sebelumnya, sebanyak 95,4% responden menilai prosesnya berjalan jujur dan adil. Hanya 4,6% responden yang menyatakan sebaliknya.

Rektor Universitas Pertiba, Dr. Suhardi, S.E., M.Sc., Ak., CA, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pilkada sebelumnya.

“Kita bersyukur mayoritas masyarakat menilai Pilkada sebelumnya berlangsung jujur dan adil. Hal ini menunjukkan pentingnya sinergi antara lembaga penyelenggara, pemerintah, perguruan tinggi, serta masyarakat, termasuk peran KPU dan Bawaslu,” ujar Suhardi.

Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi Pilkada Ulang agar partisipasi masyarakat meningkat, terutama mengingat masih ada 5,7% responden yang menyatakan akan golput.

“Sosialisasi yang tepat dapat meningkatkan partisipasi pemilih, sehingga demokrasi semakin kuat,” imbuhnya.

Kontribusi Akademik Universitas Pertiba

Suhardi menjelaskan bahwa lembaga survei Elekta Research Center merupakan bagian dari kontribusi universitas dalam pendidikan publik, riset independen, pengawasan partisipatif, dan pemeliharaan ketertiban selama proses demokrasi.

Ketua Yayasan Pertiba, Adisuputra, S.T., M.Kom., juga menegaskan komitmen kampus dalam menjaga profesionalisme dan independensi dalam setiap riset yang dilakukan.

“Kami ingin menjadi pusat referensi yang terpercaya dan objektif. Kami menjunjung tinggi integritas dalam setiap kegiatan survei,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Bagian Admisi dan Kehumasan Universitas Pertiba, Eddy Supriyadi, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa hasil survei ini bersifat dinamis.

“Semua bakal calon masih punya peluang besar untuk meningkatkan simpati publik menjelang pendaftaran calon pada 26–28 Juni mendatang. Tunjukkanlah reputasi yang positif dan program kerja yang nyata,” kata Eddy.

Survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran awal bagi masyarakat mengenai preferensi elektoral sekaligus menjadi masukan berharga bagi para kandidat dalam merumuskan strategi politik mereka. Dengan data ini, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih matang berdasarkan informasi yang objektif dan transparan. (Sumber: Babelpos.id, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *