Pagar Kantor PT Timah Dirobohkan Massa, Aksi Demo ATB Babel Memanas

Ricuh di Aksi Tambang Rakyat: Polisi Terpaksa Bubarkan Massa dengan Gas Air Mata

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Tambang Rakyat Bersatu (ATB) Bangka Belitung di halaman kantor PT Timah Tbk, Kota Pangkalpinang, Senin (6/10), berakhir ricuh.

Massa yang awalnya melakukan orasi dengan damai tiba-tiba bertindak anarkis hingga merusak pagar kantor perusahaan pelat merah tersebut.

banner 336x280

Ratusan massa tampak memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sejak pagi hari.

Mereka datang membawa spanduk dan poster berisi tuntutan agar PT Timah menaikkan harga beli bijih timah dari penambang rakyat.

Selain itu, mereka juga mendesak dihentikannya operasi razia tambang yang dilakukan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang dinilai merugikan penambang kecil.

“Kami menolak razia tambang yang dilakukan Satgas PKH! Kami butuh keadilan bagi penambang rakyat!” teriak salah satu orator di tengah kerumunan massa.

Awalnya, aksi berjalan tertib dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.

Namun situasi mulai memanas ketika sebagian massa mencoba memaksa masuk ke area dalam kantor PT Timah. Aksi dorong antara massa dan aparat pun tak terhindarkan.

Pantauan jejaring media KBO Babel di lokasi menunjukkan, sejumlah oknum dalam kerumunan massa melakukan provokasi dengan merusak pagar pembatas dan melemparkan benda keras ke arah petugas keamanan.

Bahkan, pagar depan kantor PT Timah di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman roboh akibat aksi tersebut.

Kericuhan memuncak saat beberapa demonstran melempari aparat dengan botol air kemasan dan batu. Polisi yang sebelumnya bersikap persuasif akhirnya mengambil langkah tegas.

Dengan menggunakan mobil water cannon dan tembakan gas air mata, petugas berusaha membubarkan massa yang mulai tak terkendali.

“Aparat telah memberikan imbauan berkali-kali agar massa tidak bertindak anarkis. Namun karena situasi semakin tidak kondusif dan ada upaya perusakan fasilitas, kami terpaksa mengambil tindakan sesuai prosedur pengamanan,” ungkap salah satu petugas di lapangan.

Akibat bentrokan tersebut, sejumlah peserta aksi mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata.

Sementara beberapa lainnya diamankan aparat karena diduga sebagai provokator yang memicu kericuhan.

Petugas juga mengevakuasi beberapa kendaraan yang rusak akibat terdorong massa saat aksi berlangsung.

Di sisi lain, pihak PT Timah Tbk belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Namun sumber internal perusahaan menyebut bahwa PT Timah tetap membuka ruang dialog dengan masyarakat dan berkomitmen mencari solusi terbaik bagi keberlangsungan penambangan rakyat yang legal dan ramah lingkungan.

“Perusahaan memahami aspirasi masyarakat, namun segala bentuk penyampaian pendapat sebaiknya dilakukan secara damai dan melalui jalur komunikasi yang terbuka,” ujar sumber tersebut.

Aksi ini menjadi sorotan publik Bangka Belitung mengingat persoalan pertimahan masih menjadi isu sensitif yang berkaitan langsung dengan perekonomian masyarakat.

Banyak penambang rakyat yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas penambangan timah, namun di sisi lain, pemerintah dan aparat penegak hukum terus berupaya menertibkan praktik tambang ilegal di kawasan hutan dan tanpa izin usaha pertambangan (IUP).

Beberapa pengamat menilai, gesekan antara kepentingan ekonomi rakyat dan penegakan hukum dalam sektor pertimahan harus segera dijembatani melalui kebijakan yang adil dan berkelanjutan. Tanpa itu, potensi konflik horizontal seperti aksi ricuh di PT Timah bisa saja berulang.

Menjelang sore hari, situasi di sekitar kantor PT Timah mulai berangsur kondusif setelah aparat berhasil membubarkan massa.

Polisi masih berjaga ketat di area tersebut untuk mencegah kerumunan susulan, sementara tim kebersihan terlihat membersihkan sisa-sisa aksi seperti batu, botol plastik, dan spanduk yang berserakan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait jumlah korban luka maupun kerugian material akibat insiden tersebut.

Aparat juga masih melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku perusakan dan provokator yang memicu kericuhan. (Sandy Batman/KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *