KBOBABEL.COM (BANGKA BELITUNG) – Insiden mengejutkan terjadi di lingkungan kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (13/9/2025) lalu. Seorang pegawai harian lepas (PHL) berinisial TY diduga melakukan pemukulan terhadap Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Bangka Barat berinisial DM. Jum’at (3/10/2025)
Peristiwa ini menimbulkan perhatian serius mengingat lokasi kejadian berada di kantor pemerintahan yang seharusnya menjadi tempat kerja kondusif. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pemukulan itu dipicu persoalan sepele namun berujung pada tindak kekerasan fisik.
Plt. Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat, Setyawan, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, kejadian bermula ketika DM menegur salah seorang pegawai berinisial AR yang kedapatan merokok di dalam ruang kerja. Teguran itu memicu percekcokan antara DM dan AR.
“Awalnya DM hanya menegur AR yang merokok di dalam ruangan. Dari teguran itu timbul adu mulut antara keduanya. Namun tiba-tiba TY masuk ke dalam ruangan dan langsung melakukan pemukulan terhadap DM,” ungkap Setyawan kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, tindakan TY diduga dipicu dendam lama terhadap DM. Meski demikian, pihaknya masih mendalami lebih jauh terkait motif yang sebenarnya. “TY diduga menyimpan permasalahan pribadi dengan DM. Jadi ketika terjadi percekcokan antara DM dan AR, ia langsung melampiaskan emosinya dengan memukul,” tambahnya.
Segera Dilakukan Pemeriksaan
Setelah peristiwa terjadi, Setyawan menyebut pihak BPBD Bangka Barat langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan pemeriksaan internal. Korban dan pelaku dimintai keterangan, termasuk saksi-saksi di lokasi kejadian.
“Kami langsung melakukan investigasi, memanggil pihak-pihak yang terlibat, baik korban, pelaku maupun saksi. Semua keterangan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan,” jelasnya.
Hasil pemeriksaan tersebut kemudian diserahkan ke Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bangka Barat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur kepegawaian.
“Seluruh dokumen resmi sudah kami serahkan ke BKPSDMD Bangka Barat. Dengan begitu, proses penanganan bisa lebih lanjut dilakukan sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Usulan Pemindahan Pelaku
Selain menyerahkan kasus ini ke BKPSDMD, pihak BPBD Bangka Barat juga merekomendasikan agar TY segera dipindahkan dari BPBD. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas dan ketertiban lingkungan kerja.
“Kami sudah mengusulkan pemindahan TY ke instansi lain sebagai bentuk penanganan awal. Hal ini untuk menghindari potensi konflik baru atau kejadian yang tidak diinginkan,” tegas Setyawan.
Ia juga menegaskan, pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan di lingkungan kerja. Menurutnya, kantor pemerintahan adalah ruang publik yang harus dijaga profesionalismenya.
“Apapun alasannya, kekerasan tidak bisa dibenarkan. Lingkungan kerja harus bebas dari tindak kekerasan fisik maupun verbal,” ujarnya.
Proses Berlanjut
Hingga kini, belum ada keterangan resmi apakah korban DM melaporkan insiden tersebut ke pihak kepolisian. Namun, secara administratif, proses sudah berjalan di internal BPBD dan BKPSDMD.
Insiden ini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan pegawai pemerintahan. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi seluruh aparatur agar tetap menjunjung tinggi etika, disiplin, dan profesionalitas dalam bekerja.
“Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Semua pihak harus menjadikan insiden ini sebagai pelajaran agar menjaga sikap, komunikasi, dan profesionalisme,” tutup Setyawan.
Dengan adanya rekomendasi pemindahan TY, diharapkan situasi di lingkungan BPBD Bangka Barat kembali kondusif, sehingga para pegawai bisa bekerja dengan tenang dalam menjalankan tugas penanggulangan bencana yang menjadi tanggung jawab mereka. (Sumber : wowbabel.com , Editor : KBO Babel
