Pekerja Timah Hilang 4 Hari, Ditemukan Tak Bernyawa di Laut Penganak

Tragedi Laut Penganak: Pekerja Ponton Hilang Saat Menyelam, Jenazah Akhirnya Ditemukan

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (Bangka Barat) – Tragedi menimpa seorang pekerja timah ponton di Laut Penganak, Bangka Barat. Setelah hilang selama empat hari, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh tim SAR gabungan pada Kamis (21/8/2025) pagi. Kamis (21/8/2025)

Korban, berinisial W (L/46), warga asal Bengkulu, ditemukan mengapung di perairan sekitar pukul 08.10 WIB. Lokasi penemuan hanya berjarak setengah mil laut dari titik terakhir korban terlihat sebelum dinyatakan hilang.

banner 336x280

Tim SAR gabungan yang sejak hari pertama melakukan pencarian langsung mengevakuasi jenazah ke RS Timah Parit Tiga. Proses evakuasi berjalan lancar meskipun kondisi ombak cukup menantang. Raut lelah sekaligus lega terlihat dari wajah para petugas yang sejak pagi sudah menyisir laut dengan perahu karet.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa korban berhasil ditemukan setelah dua jam pencarian di hari keempat.

“Pencarian dimulai pukul 06.00 WIB, dan korban berhasil ditemukan dua jam kemudian tidak jauh dari lokasi hilangnya. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR ini kami tutup. Terima kasih kepada seluruh unsur yang ikut terlibat,” ujar Oka Astawa.

Kisah hilangnya korban bermula pada Senin (18/8/2025) sore. Sekitar pukul 16.30 WIB, korban masih terlihat duduk di atas ponton setelah melakukan penyelaman. Namun hanya 15 menit berselang, rekan kerjanya sudah tidak lagi melihat keberadaan korban. Sontak, suasana kerja yang semula tenang berubah menjadi kepanikan.

Rekan kerja korban berinisiatif melakukan pencarian mandiri. Mereka menyelam di bawah ponton, menelusuri ponton terdekat, hingga menyalakan lampu penerangan di tengah kegelapan malam. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Keesokan harinya, pencarian kembali dilakukan, tetapi hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya, laporan resmi diajukan ke Kantor SAR Pangkalpinang agar pencarian bisa dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai unsur. Sejak laporan diterima, Laut Penganak dipenuhi perahu-perahu penyisir dari tim SAR, aparat terkait, dan nelayan sekitar yang ikut membantu.

Di daratan, keluarga korban terus menanti dengan penuh cemas. Setiap kabar dari laut menjadi harapan, meskipun kenyataan yang datang pada akhirnya membawa duka mendalam. Setelah empat hari penantian, keluarga harus menerima kenyataan pahit bahwa korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan tingginya risiko pekerjaan di laut, khususnya bagi para pekerja tambang timah ponton yang setiap hari bergantung pada kekuatan fisik dan kondisi alam. Meski sudah menjadi bagian dari keseharian, keselamatan kerja tetap menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.

(Sumber: Humas Kansar Pangkalpinang, Editor: KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *