KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Pemerintah Kota Pangkalpinang terus memperkuat komitmen dalam menjaga kebersihan kota dan mengatasi persoalan sampah yang menjadi tantangan utama di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Melalui berbagai langkah konkret, Pemkot berupaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga. Sabtu (18/10/2025)
Wali Kota Pangkalpinang, Prof. H. Saparudin atau yang akrab disapa Prof. Udin, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah, terutama dalam menghadapi musim hujan yang kerap memicu penumpukan dan penyumbatan saluran air.
“Tidak hanya masyarakat, seluruh OPD juga kami minta turun langsung membersihkan lingkungan kantor masing-masing setiap Jumat. Ini kita lakukan secara rutin agar budaya bersih tumbuh dari dalam pemerintahan sendiri,” ujar Prof. Udin, Jumat (17/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa kegiatan gotong royong dan bersih-bersih rutin setiap Jumat telah menjadi agenda tetap di seluruh jajaran Pemkot Pangkalpinang. Langkah ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan semangat kolektif dalam mencintai kota sendiri.
Selain itu, minggu depan Pemkot akan menurunkan tim gabungan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pembersihan di berbagai titik rawan sampah, termasuk sungai, selokan, dan drainase menggunakan alat berat.
“Kita ingin menghadapi musim hujan dengan kondisi kota yang bersih dan aliran air yang lancar. Tapi lebih dari itu, kita ingin masyarakat merasa nyaman dan bangga dengan kotanya,” tambah Prof. Udin.
Tidak hanya kegiatan pembersihan, Pemkot juga tengah menyiapkan sistem pengambilan sampah dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Kebijakan ini akan diimbangi dengan penambahan armada kebersihan agar seluruh kawasan di Pangkalpinang dapat terlayani dengan baik.
“Kita harapkan nanti warga bangun tidur tidak lagi melihat tumpukan sampah. Pagi diambil, sore juga diambil. Armada akan kita tambah untuk memastikan kebersihan kota tetap terjaga,” kata Prof. Udin.
Langkah strategis lainnya adalah rencana pembangunan TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) di setiap kecamatan. Saat ini, Pangkalpinang baru memiliki satu unit TPS 3R di kawasan Selindung, namun belum beroperasi optimal.
“Kita akan usulkan ke Kementerian PUPR agar tujuh kecamatan di Pangkalpinang memiliki masing-masing satu TPS 3R. Kalau tujuh unit berjalan, maka 70 persen sampah bisa diolah di sana dan hanya 30 persen residu yang perlu dimusnahkan,” jelasnya.
Dengan adanya TPS 3R, sistem pengelolaan sampah akan diarahkan untuk menghasilkan produk bernilai guna, seperti bahan bangunan dari limbah plastik (conblock), pupuk kompos dari sampah organik, serta pakan maggot dari sisa makanan.
“Kalau program ini berjalan, kita tidak perlu lagi membuang sampah ke TPA. Permasalahan TPA bisa terselesaikan dari hulu, bukan sekadar di hilir,” tegas Prof. Udin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna atau yang akrab disapa Cece Dessy, menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah strategis tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan kota.
“Program ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif warga. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut memilah sampah dari rumah dan mendukung kegiatan bersih-bersih setiap minggu. Kalau pemerintah dan masyarakat bergerak bersama, kota kita akan menjadi lebih indah dan sehat,” ujar Cece Dessy.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan tentang pengelolaan sampah berbasis lingkungan, terutama di sekolah, perkantoran, dan komunitas masyarakat.
“Kesadaran sejak dini menjadi kunci. Anak-anak dan generasi muda harus dilibatkan dalam menjaga kebersihan kotanya sendiri,” tambahnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, OPD, dan masyarakat, Pemkot Pangkalpinang optimistis dapat mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berdaya saing. Upaya ini tidak hanya menata lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama. (Red)













