KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus memperkuat sinergi dengan BPJS Kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini diwujudkan melalui rapat evaluasi penerimaan dan rekonsiliasi iuran Pemprov Babel bersama BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang yang berlangsung di Ruang Rapat Romodong, Selasa (16/9/2025). Rabu (17/9/2025)
Rapat tersebut dipimpin Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Babel, Fery Afryanto, bersama jajaran perangkat daerah, serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita. Pertemuan ini difokuskan untuk memperkuat koordinasi, komunikasi, serta partisipasi seluruh pihak dalam mendukung program JKN agar semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Babel.
Dalam paparannya, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita, menyampaikan bahwa cakupan kepesertaan JKN di Babel sudah sangat tinggi, bahkan mendekati universal health coverage.
“Hingga saat ini sekitar 98,86% masyarakat sudah mendaftar menjadi peserta JKN,” ungkap Aswalmi.
Meski begitu, ia menyoroti tantangan terkait keaktifan peserta. Menurutnya, hingga 1 September 2025, tingkat keaktifan peserta di Babel berada di angka 82,57 persen.
“Namun, tingkat keaktifan peserta per 1 September 2025 di Babel mencapai 82,57 persen dari angka ini naik sebesar 2,89 persen dari pertemuan triwulan 1,” ujarnya.
Aswalmi menjelaskan, kelompok yang paling banyak mengalami ketidakaktifan adalah peserta dari golongan mandiri. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak BPJS Kesehatan sudah mengupayakan berbagai langkah, salah satunya melalui edukasi dan sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan. Program cicilan iuran juga ditawarkan agar masyarakat lebih mudah dalam memenuhi kewajibannya.
Tak hanya itu, pihak BPJS Kesehatan juga tengah berproses menyelesaikan kekurangan iuran Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya komponen tunjangan profesi guru pada tahun 2020 dan 2021.
“Untuk progres penyelesaian kekurangan iuran PNS komponen tunjangan profesi guru tahun 2020 dan 2021, pihaknya juga sudah berkoordinasi ke pihak sekolah dan Dinas Pendidikan,” jelas Aswalmi.
Menanggapi hal tersebut, Pj Sekda Babel, Fery Afryanto, yang hadir mewakili Gubernur Babel Hidayat Arsani, menekankan bahwa Pemprov tidak tinggal diam. Ia menyebut pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menangani peserta mandiri yang masih menunggak iuran.
“Kita upayakan agar tidak ada lagi penunggakan dan capaian aktif jangan sampai turun dari 80 persen. Saat ini Pemprov Babel juga melakukan pendataan ojek online untuk didaftarkan,” bebernya.
Fery menambahkan, langkah tersebut merupakan komitmen Pemprov Babel dalam memastikan seluruh lapisan masyarakat memiliki perlindungan kesehatan yang memadai. Dengan sinergi yang semakin kuat bersama BPJS Kesehatan, ia berharap pelayanan kesehatan di Babel akan semakin baik dari waktu ke waktu.
Menutup rapat evaluasi tersebut, Fery memberikan penegasan bahwa kerja sama ini bukan hanya soal kewajiban administrasi, tetapi juga tentang memastikan masyarakat Babel memperoleh akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Saya harap pada tahun 2025 dapat kita selesaikan dengan sebaik-baiknya kewajiban kita untuk iuran BPJS (Kesehatan), dan 2026 harus bisa meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” pungkas Pj Sekda.
Dengan capaian kepesertaan hampir menyeluruh, Babel menjadi salah satu provinsi dengan tingkat partisipasi JKN tertinggi di Indonesia. Namun, tantangan untuk menjaga keaktifan peserta serta mengurangi tunggakan iuran tetap membutuhkan kerja sama berkelanjutan antara pemerintah daerah, BPJS Kesehatan, dan masyarakat. (Sumber: Diskominfo Prov. Babel, Editor: KBO Babel)