Peringati HUT ke-80 PGRI, Prof. Udin Dorong Guru Pangkalpinang Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif

Wali Kota Pangkalpinang Ajak Guru Milenial Ciptakan Pembelajaran Menyenangkan di Era Digital

banner 468x60
Advertisements

KBOBABEL.COM (PANGKALPINANG) – Dalam semangat memperingati Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Wali Kota Pangkalpinang Prof. Drs. Saparudin, M.T. atau akrab disapa Prof. Udin, menghadiri Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang yang berlangsung di Aula SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Kamis (30/10/2025).

Acara yang dihadiri ratusan guru dari berbagai sekolah di Kota Pangkalpinang tersebut mengusung tema tentang peningkatan kompetensi tenaga pendidik di era digital. Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang.

banner 336x280

Dalam sambutannya, Wali Kota Saparudin menyampaikan apresiasi kepada PGRI Kota Pangkalpinang atas penyelenggaraan kegiatan yang dinilainya sangat penting bagi peningkatan profesionalisme guru di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

“Organisasi ini melakukan hal yang sangat baik dalam rangka memperingati HUT PGRI ke-80. Seminar ini menjadi momentum bagi guru untuk memperkuat kemampuan dan membahas tantangan teknologi terbaru dalam dunia pendidikan,” ujar Prof. Udin.

Ia menilai bahwa dunia pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan digitalisasi yang kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Menurutnya, guru memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang cerdas dan berakhlak baik di tengah derasnya arus informasi.

“Guru masa kini tidak hanya harus cerdas dan sabar, tetapi juga mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan inspiratif. Guru harus bisa membuat anak didik semangat datang ke sekolah, bukan merasa terbebani,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga berpesan agar para guru mampu menjadi teladan dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan pentingnya menjaga etika dan menyebarkan hal-hal positif di dunia maya.

“Guru-guru hari ini harus berpikir positif dan membuat suasana belajar menjadi having fun. Jangan mudah kesal menghadapi murid, karena di era media sosial, hal kecil bisa viral. Maka ber-medsos-lah dengan cara-cara yang baik. Sampaikan hal-hal positif, jangan membuat pernyataan yang negatif,” tegasnya.

Selain itu, Prof. Udin juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter siswa melalui pendekatan yang humanis dan empatik. Menurutnya, guru memiliki peran sebagai pembimbing moral yang tak tergantikan oleh teknologi.

“Teknologi boleh canggih, tetapi karakter tidak bisa diajarkan oleh mesin. Itu peran guru yang sesungguhnya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Pangkalpinang, Ishak, M.Pd., dalam sambutannya turut memberikan pesan mendalam kepada seluruh peserta seminar. Ia mengingatkan bahwa profesi guru adalah panggilan jiwa yang harus dijalani dengan keikhlasan dan kasih sayang.

“Guru harus mengajar dengan hati, penuh kesabaran, tanpa kekerasan. Pendidikan yang baik lahir dari kasih sayang, bukan hukuman yang menyakitkan,” kata Ishak.

Menurut Ishak, PGRI bersama Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai pelatihan dan workshop. Hal ini dilakukan agar para pendidik dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis.

“Kami ingin mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkarakter, sejalan dengan perkembangan digitalisasi dan teknologi. Kami juga terus mendorong guru-guru muda atau generasi milenial agar lebih kreatif dan adaptif terhadap inovasi pembelajaran,” jelasnya.

Ishak menambahkan bahwa arah kebijakan PGRI sejalan dengan visi Pemerintah Kota Pangkalpinang yang ingin membangun Generasi Emas—yakni generasi yang unggul, cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara guru, orang tua, dan pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan yang kuat dan adaptif.

“Pendidikan harus selaras dengan era digital, tapi jangan lupa menanamkan nilai moral dan karakter. Teknologi hanya alat, sedangkan guru tetap menjadi jiwa dari proses pendidikan itu sendiri,” tuturnya.

Seminar Nasional PGRI Kota Pangkalpinang ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga ruang refleksi bagi para guru untuk memperkuat semangat profesionalisme dan solidaritas di tengah tantangan global.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber yang membahas strategi pembelajaran inovatif di era digital. Para guru terlihat antusias menyimak materi dan berbagi pengalaman tentang penerapan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para pendidik di Kota Pangkalpinang semakin siap menghadapi transformasi pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran kreatif, menyenangkan, dan berkarakter.

“Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi tentang bagaimana membangun manusia seutuhnya. Guru harus menjadi inspirasi, bukan sekadar pengajar,” pungkas Wali Kota Pangkalpinang Prof. Saparudin. (Sumber : Berita Merdeka Online, Editor : KBO Babel)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *