KBOBABEL.COM (JAKARTA) — PT Arsari Tambang, anak usaha dari Arsari Group milik pengusaha sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, berencana melakukan ekspansi besar-besaran ke luar negeri dengan mengakuisisi tambang di Kanada senilai Rp 7 triliun. Kamis (16/19/2025)
Presiden Direktur PT Arsari Tambang, Aryo Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa proses akuisisi tersebut masih berada pada tahap negosiasi dengan pihak pemilik tambang di Kanada. Rencana ini merupakan bagian dari strategi ekspansi global perusahaan yang menargetkan penyelesaian akuisisi paling lambat pada Juni 2026.
“Kita masih dalam tahap negosiasi dan ini baru selesai tahun depan. Nilai akuisisinya sekitar Rp 7 triliun. Paling telat kita mau selesai bulan Juni tahun 2026,” ujar Aryo kepada wartawan di sela-sela acara Minerba Convex 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (15/10/2025).
Aryo menegaskan bahwa pihaknya belum bisa membeberkan secara rinci nama perusahaan maupun lokasi tambang yang menjadi target akuisisi tersebut karena masih terikat kesepakatan kerahasiaan dalam proses negosiasi.
“Nanti kalau sudah financial closing kita akan umumkan,” ucapnya singkat.
Menurut Aryo, langkah ekspansi ke Kanada ini didorong oleh meningkatnya peluang investasi pasca disepakatinya Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Perjanjian perdagangan bebas tersebut dinilai membuka jalan bagi perusahaan Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis di sektor pertambangan dan energi ke Amerika Utara.
“Nah ini kesempatan untuk kita make money di luar negeri dan juga berkontribusi terhadap investasi di Indonesia. Jadi Kanada, Uni Eropa, dan saat ini syukur Alhamdulillah banyak juga kesempatan investasi di Afrika,” jelas Aryo.
Selain di sektor tambang, Arsari Group diketahui memiliki portofolio bisnis yang luas, meliputi perkebunan, logistik, perdagangan internasional, dan energi terbarukan. Rencana akuisisi tambang di Kanada ini disebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi perusahaan di sektor sumber daya mineral global.
Meski belum mengungkapkan jenis tambang yang diincar, sejumlah analis memperkirakan Kanada menjadi target menarik karena potensi besar pada komoditas logam seperti nikel, tembaga, dan lithium—tiga bahan penting untuk industri kendaraan listrik dunia.
Di sisi lain, ekspansi global Arsari Tambang ini juga menunjukkan ambisi keluarga Djojohadikusumo dalam mengembangkan bisnis ke level internasional. Hashim, yang dikenal sebagai tokoh pengusaha nasional sekaligus pendukung utama Gerindra, sebelumnya juga terlibat dalam sejumlah proyek energi dan sumber daya alam di dalam dan luar negeri.
Dengan target penyelesaian pada pertengahan 2026, rencana akuisisi senilai Rp 7 triliun ini menjadi salah satu investasi terbesar yang dilakukan perusahaan Indonesia di Kanada dalam beberapa tahun terakhir. Jika berhasil, langkah tersebut akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok mineral global sekaligus menandai era baru ekspansi korporasi nasional ke kancah internasional. (Sumber: Detik, Editor: KBO Babel)



















